Scroll untuk membaca artikel
Hernawan
Pameran Garrya Bianti (Yoursay/Hernawan)

Menyemarakkan bulan suci Ramadhan, Garrya Bianti Yogyakarta berkolaborasi dengan Kartunis asal Yogyakarta, Praba Pangripta menyelenggarakan pameran tunggal bertajuk “Guyon Maton”. Pameran ini digelar  pada 20 Maret – 20 April 2024.

Setidaknya 15 karikatur dan kartun terpajang di beberapa sudut Kopi Zop Garrya Bianti Yogyakarta. Lokasi telah disulap bak galeri seni yang bisa dinikmati oleh pengunjung.

Tema “Guyon Maton” dipilih bukan tanpa alasan. “Guyon Maton” dalam Bahasa Jawa memiliki arti bersenda gurau yang bermakna atau memiliki dasar. “Guyon” melalui karya visual gambar kartun menjadi sarana atau alternatif untuk membangkitkan kepekaan terhadap humor.

Hal itu menjadi cukup penting, mengingat humor dapat menjadi media penyampaian pesan yang menarik. Pameran ini akan mengangkat fenomena sosial sehari-hari namun dikemas secara humor. Sehingga para penikmat seni pun dapat menikmati seni dari sisi yang berbeda.

Pameran Garrya Bianti (Yoursay/Hernawan)

Jam terbang dan kepiawaian Praba Pangaripta menjadikan pameran ini menjadi daya tarik tersendiri. Sebagai seorang kartunis, Praba Pangripta telah lama menggeluti dunia kartun dan karikatur sejak bangku kuliah.

Karya-karyanya Praba Pangaripta bisa dinikmati mulai dari berbagai media cetak local maupun nasional. Selain itu karya ilustrasinya telah menghiasi berbagai cover buku, cerita pendek, dan dongeng di berbagai penerbit.

Menyoal pameran seni, Ridwan Heriyadi selaku General Manager Garrya Bianti Yogyakarta, mengaku menyambut positif kolaborasi dengan seniman. Ia berharap para seniman bisa berkreasi, bahkan memanfaatkan Garrya Bianti untuk unjuk karya.

“Garrya Bianti Yogyakarta ingin menjadi media bagi para seniman kartun dan karikatur untuk terus berkarya. Seiring dengan perkembangan zaman dan media, diharapkan para seniman dapat terus berkreasi,” ujar Ridwan Heriyadi.

Kendati sekarang sudah banyak media mainstream yang beralih menjadi digital, diharapkan perubahan tak sampai mematikan karya para kartunis. Sebagai hotel yang memiliki perhatian khusus terhadap perkembangan seni dan budaya lokal, Garrya Bianti Yogyakarta ingin menjadi bagian dalam melestarikan budaya kartun salah satunya adalah menjadi wadah untuk berkreasi.

Pameran Garrya Bianti (Yoursay/Hernawan)

Sementara itu, Praba Pangripta mengaku senang lantaran Garrya Bianti Yogyakarta menyambutnya dengan penuh apresiasi. Menurutnya, atensi positif itulah yang membuatnya lebih semangat berkarya.

“Kami menyambut baik dukungan dari Garrya Bianti Yogyakarta, tentu saya pribadi senang karena karya-karya saya sangat diapresiasi dan bisa dinikmati langsung oleh para pengunjung. Inilah yang membuat saya untuk semangat mengeluarkan karya,” pungkas Praba Pangripta di sela-sela acara peluncuran Pameran “Guyon Maton” di Garrya Bianti Yogyakarta.