Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta kini tengah mengalami proses revitalisasi. Indonesian Heritage Agency (IHA) selaku badan yang menaungi Museum Benteng Vredeburg, mengungkapkan bahwa saat ini museum dalam tahap transformasi menyeluruh.
Sebagai salah satu museum paling eksis di Yogyakarta, keberadaan Museum Benteng Vredeburg memang penting bagi perkembangan budaya maupun wisata. Oleh sebab itu, pengembangan museum terus dilakukan, untuk meningkatkan kepuasan layanan dari para pengunjung.
Pengembangan Museum Benteng Vredeburg menjadi salah satu komitmen IHA. Plt. Kepala Indonesian Heritage Agency (IHA), Ahmad Mahendra menjelaskan, pihaknya berkomitmen untuk mengoptimalkan standar pelayanan dan pengelolaan museum yang profesional.
“Museum Benteng Vredeburg sedang melalui sejumlah proyek revitalisasi yang bertujuan memperbaiki fasilitas serta meningkatkan pengalaman pengunjung. Dengan mengedepankan konsep reimajinasi museum”, kata Ahmad.
Bukan cuma itu, IHA juga berkomitmen untuk mengubah persepsi dan fungsi tradisional museum, serta menjadikannya ruang komunal yang dinamis guna mendorong interaksi antara pengunjung dengan museum itu sendiri.
Redesign Tatanan Konsep Lama Museum
Wajah baru Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta, transformasinya menggunakan pendekatan revolusioner, menekankan konsep reimajinasi untuk mengubah persepsi dan fungsi tradisional museum dan situs cagar budaya. melakukan strategi reprogramming, redesigning, dan reinvigorating, inisiatif.
Oleh sebab itu, nantinya pengembangan tidak hanya memprioritaskan peran museum dalam masyarakat, tapi juga meningkatkan interaksi pengunjung dengan warisan budaya, melalui penelitian, program pendidikan, dan pengalaman yang lebih interaktif dan menarik.
Proyek revitalisasi Museum Benteng Vredeburg yang dilakukan yakni perbaikan kerusakan serta pemeliharaan bangunan yang mencakup perbaikan jalur dalam, termasuk sarana dan prasarana publik seperti toilet, mushola dan pembenahan lingkungan dalam.
Selain itu, ada juga pembenahan signage untuk memudahkan pengunjung menemukan kebutuhannya. Kemudian Pembenahan Ruang Diorama 1, 2, 3, dan 4 juga dilakukan. Pembenahan lanskap dan area lingkungan Museum Benteng Vredeburg antara lain area lahan parkir, jalur plaza pintu masuk sisi barat, area ticketing, area edupark, area pagar jagang, pembuatan Taman Patriot serta pembenahan area Bastion.
Mempertahankan Daya Tarik Peran Museum
Proses transformasi museum bukan hanya untuk perbaikan fisik, namun juga untuk memperkuat peran museum sebagai pusat kebudayaan yang dinamis, inklusif dan menarik, yang mempromosikan apresiasi terhadap keberagaman budaya Indonesia serta kesadaran akan pentingnya pelestarian sejarah.
‘’Kami masih mempertahankan aspek bangunan yang terpelihara secara perwujudan bangunannya dan aspek fasadnya dari segi edukasi kami masih menyimpan 7.406 koleksi yang tertata dalam 55 diorama, kami juga berusaha menyediakan tempat yang aman dengan menghadirkan sentuhan teknologi agar masyarakat semakin tertarik berkunjung ke museum”, ungkap Rosyid Ridlo.
Museum Benteng Vredeburg juga akan mengoptimalkan area museum yang memiliki luas sekitar 46.574 meter persegi, fungsinya sebagai ruang publik komunal sehingga menjawab kebutuhan publik akan edukasi dan rekreasi sekaligus mengakomodasi aktivitas publik dengan membangun coworking space, coffee shop,ruang anak dan merchandise shop.
Inovasi Baru Museum Benteng Vredeburg
Proyek revitalisasi sedang dimaksimalkan yang saat ini berjalan sesuai rencana, akan rampung dan dibuka kembali untuk publik pada awal bulan Juni 2024. Salah satu program baru yang akan diluncurkan nantinya pada saat Museum Benteng Vredeburg beroperasi kembali adalah program ‘Wisata Malam Vredeburg” serta instalasi video mapping, sound lighting, dan water fountain di area museum yang pertama kali akan diluncurkan pada saat peresmian oleh IHA.
Proses revitalisasi Museum Benteng Vredeburg dilakukan secara transparan, melibatkan berbagai pihak terkait dan memperhatikan kebutuhan serta aspirasi masyarakat.
"Dengan menggali lebih dalam makna dari transformasi ini, kami berharap dapat memperkuat apresiasi terhadap keberagaman budaya Indonesia dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian sejarah dalam menjaga identitas nasional. Kami percaya bahwa melalui partisipasi publik, kita dapat menciptakan museum yang lebih inklusif dan relevan bagi masyarakat modern," tutup Ahmad Mahendra.
Kita nantikan wajah baru Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta. Semoga museum bisa kembali buka dengan pengemasan yang lebih istimewa!
Baca Juga
-
Lebih dari Sekadar Keponakan Prabowo, Ini Profil Rahayu Saraswati yang Mundur dari DPR
-
Bukan Sekadar Coretan, Inilah Alasan Poster Demo Gen Z Begitu Estetik dan Berpengaruh
-
Nabung Itu Wacana, Checkout Itu Realita: Melihat Masalah Nasional Gen Z
-
Bukan Cuma Anak Menkeu, Ini Sumber Kekayaan Yudo Sadewa yang Dihujat Netizen
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
Artikel Terkait
-
Cerita Liburan Titi Kamal ke Arab Saudi, Destinasi Wisata Tak Hanya di Mekkah dan Madinah
-
Kolaborasi Indonesia-Singapura, Tingkatkan Layanan Wisata Medis di Bali
-
5 Destinasi Wisata Terindah Uzbekistan, Tempat Terbaik Perpaduan Budaya Kuno dan Keajaiban Alam
-
Fairy Garden, Destinasi Wisata ala Negeri Dongeng di Kawasan Lembang
News
-
Lebih dari Sekadar Keponakan Prabowo, Ini Profil Rahayu Saraswati yang Mundur dari DPR
-
Bukan Cuma Anak Menkeu, Ini Sumber Kekayaan Yudo Sadewa yang Dihujat Netizen
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Raffi Ahmad Masuk Bursa Menpora: Dukungan, Kritik, dan Spekulasi Politik
-
Memahami Protes Gen Z di Nepal, Larangan Media Sosial dan "Nepo Baby': Apa Sih Itu?
Terkini
-
Bukan Sekadar Coretan, Inilah Alasan Poster Demo Gen Z Begitu Estetik dan Berpengaruh
-
Nabung Itu Wacana, Checkout Itu Realita: Melihat Masalah Nasional Gen Z
-
Budaya Trial and Error dalam Kabinet Indonesia
-
Ironis! Hanya Indonesia, Tim Semifinalis yang Gagal Lolos ke Putaran Final AFC U-23
-
Lettu Fardhana Move On Kilat! Ayu Ting Ting Santai Revisi Kriteria Suami?