Scroll untuk membaca artikel
Hernawan
Lyfe With Less (Ist)

Komunitas pegiat gaya hidup minimalis pertama di Indonesia, Lyfe With Less (LWL), kembali mengadakan #SalingSilang FREE MARKET untuk kali kelima. Acara ini mengusung konsep pasar barang bekas layak pakai gratis menggunakan sistem barter (tukar) dengan sesama pengunjung sebagai acara utama dan berkolaborasi dengan  5R Collaborator (REDUCE REUSE RECYCLE REPAIR REFILL).

Lyfe With Less menggelar acara ini, dilatarbelakangi oleh perkembangan industri fesyen global yang kini enyumbang 4% terhadap emisi gas rumah kaca, juga menyumbang seperlima dari 300 juta ton plastik yang diproduksi setiap tahunnya dalam skala global.

Selain itu, menurut laporan dari McKinsey & Company pada 2023, emisi gas rumah kaca dari industri fesyen diperkirakan mencapai sekitar 2.1 miliar ton metrik per tahun pada 2030 jika tidak ada upaya pengurangan yang signifikan.

Berangkat dari itu, Lyfe With Less (LWL) dengan dukungan Pertamax Green 95 menggelar #SalingSilang FREE MARKET (SSFM) Vol. 5 pada 01-02 Juni 2024 di Urban Forest, Cipete, Jakarta Selatan. Acara ini menjadi bentuk komitmen untuk mengedukasi dan mengajak masyarakat untuk menerapkan gaya hidup berkesadaran.

“Saat memiliki barang atau baju baru, kita biasanya melewati 3 fase. Fase ‘Joy’ lagi seneng-senengnya, fase ‘similarity’ sudah terbiasa dan masuk ke fase ‘boredom’ alias bosen sama barang yang dipakai. Kalau sudah masuk fase ketiga, walaupun barangnya masih bagus biasanya kita akan cuek, lalu barang itu berpotensi jadi clutter. Padahal barang-barang itu bisa diperpanjang manfaatnya. SSFM hadir untuk mengajak masyarakat lebih #BijakBerkonsumsi dan normalisasi #GapapaPakaiBekas,” Ungkap Cynthia S Lestari, Founder LWL.

Selama dua hari pelaksanaan, SSFM Vol.5 memberikan kesempatan kepada lebih dari 700 pengunjung terdaftar untuk merasakan pengalaman sustainable journey dengan mengikuti berbagai aktivitas.

FREE MARKET

Acara utama ini mengajak peserta untuk normalisasi perpanjang manfaat barang bekas agar tercipta sharing economy. Peserta boleh membawa 5 barang yang akan melewati proses kurasi untuk mendapatkan token maksimal 5 buah yang dapat digunakan untuk mengadopsi barang pengunjung lain yang meliputi fesyen, peralatan Ibu dan anak, buku dan mainan, gadget dan elektronik kecil, produk kecantikan, hingga furniture dan home decor.

Peserta juga berkesempatan mengadopsi barang-barang milik influencer di antaranya Denia Isetianti, Garniasih, Ariyani Sukma, Fery Farhati dan berbagai brand sustainable fashion seperti Sare Studio, Keola, Hannah Indonesia, dan masih banyak lagi.

RECYCLE

  • Bekerja sama dengan Eco Touch, Peserta bisa berdonasi dan mendaur ulang pakaian tidak layak dan kain perca.
  • Mengajak peserta #PakaiSampaiHabis produk kecantikan & daur ulang empties lewat dropbox yang disediakan.
  • Bekerja sama dengan Rekosistem, peserta bisa membawa dan memilah sampah anorganik.
  • Bekerja sama dengan TUKR, peserta bisa membawa dan daur ulang minyak jelantah kemudian menukarnya dengan uang cash senilai Rp5.000/liter.

REPAIR

Peserta bisa mengadaptasi prinsip #pakaisampairusak dengan bawa pakaian yang rusak untuk diperbaiki dengan membayar jasa penjahit.

REFILL

Peserta bisa membawa botol minum dan mengisi ulang secara gratis di tempat yang sudah disediakan.

Sustainable Market

Peserta bisa melihat dan belanja berbagai produk dan jasa serta berkenalan dengan aplikasi yang bisa mendukung gaya hidup berkelanjutan.

Dalam pelaksanaan SSFM Vol.5 ini, LWL didukung oleh Pertamax Green 95 mengajak pengunjung mendokumentasikan pengalamannya dengan mengumpulkan stamp di Sustainable Journey Passport.

Pengunjung hanya tinggal mengunduh aplikasi MyPertamina dan melakukan registrasi ulang di tempat kemudian mengumpulkan maksimal 6 stamp yang didapat dengan mengikuti berbagai kegiatan di SSFM Vol.5. Stamp yang terkumpul dapat dikonversikan dengan e-voucher MyPertamina hingga Rp150.000 dan Passport yang sudah terisi stamp bisa dikembalikan untuk didaur ulang oleh Rubah Kertas.

Selain berbagai kegiatan di atas, selama dua hari pelaksanaan peserta juga bisa mengikuti rangkaian kegiatan LWL Meet Up untuk belajar, berbagi, dan diskusi seputar sustainable journey dan penerapannya.

Pada hari pertama, peserta bisa mengikuti kegiatan LWLTalk dengan tema ‘Sustainable Home = Sustainable Generation’ bersama Denia Isetianti (Founder Cleanomic) dan Novia Arifin & Yobel (Sustainable Couple) serta LWL Class ‘Workshop Membuat Mini Wallet dari Kresek Bekas’ oleh Recycling Village.

Pada hari kedua, peserta bisa mengikuti kegiatan LWL Talk dengan tema ‘#BelajarJadiMinimalis & #BijakBerkonsumsi’ bersama Cynthia (Founder LWL) dan Garniasih (Minimalist) serta LWL Class ‘Workshop Organizing Ala Konmari Method’ oleh ‘Orugunaizu by JT’.

Yuk dukung terwujudnya sirkular ekonomi dengan hidup berkesadaran dan #BijakBerkonsumsi!