Scroll untuk membaca artikel
Hernawan
Opening ceremony JAFF 2024 di Yogyakarta, Sabtu (31/11/2024) malam. (Yoursay.id/Hernawan)

Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) 2024 resmi dibuka pada Sabtu (30/11/2024) malam, di XXI Empire Yogyakarta. Film karya sutradara Garin Nugroho, Samsara, menjadi pembuka festival yang akan berlangsung hingga 7 Desember 2024 mendatang.

Samsara" berlatarkan Bali tahun 1930-an, bercerita tentang seorang pria (Darta) dari keluarga miskin, yang melamar perempuan (Sinta) dari keluarga kaya. Lamaran itu ditolak karena perbedaan status ekonomi di antara keduanya.

Penolakan itu membawa si pria membuat perjanjian gaib dengan Raja Monyet dan melakukan ritual gelap untuk mendapatkan kekayaan. Alhasil, ia berhasil merebut hati keluarga perempuan yang dicintainya.

Namun, dalam prosesnya, ritual tersebut justru menimbulkan penderitaan. Semua terangkum apik dalam film hitam putih dan berdurasi 1 jam 20 menit itu.

Pemutaran film Samsara turut dihadiri oleh beberapa public figure. Termasuk Menteri Kebudayaan, Fadli Zon yang menyaksikan langsung di studio 1 XXI Empire Yogyakarta.

Ada pula aktris Sheila Dara yang juga menonton dan memberikan ulasan positif terhadap film Samsara. “Perpaduan audio dan visual yang sangat bagus,” ucapnya saat diwawancara.

Samsara menjadi pembuka rangkaian JAFF 2024, yang akan mempertemukan  180 film dengan penontonnya. Film-film JAFF berasal dari 25 negara di kawasan Asia-Pasifik, yang akan ditayangkan dalam program kompetisi dan non-kompetisi.

Pemutaran film Samsara JAFF 2024 di Yogyakarta, Sabtu (31/11/2024) malam. (Yoursay.id/Hernawan)

Film Cerminan Budaya dan Jati Diri Bangsa

Fadli Zon mengapresiasi keberhasilan JAFF menyelenggarakan festival film, sekaligus untuk pertama kalinya mengadakan JAFF Market. JAFF Market merupakan event industri yang diharapkan akan menjadi hub dan sarana berjejaring bagi seluruh ekosistem perfilman Indonesia.

Menteri Kebudayaan itu berharap JAFF dan JAFF Market tidak hanya merayakan karya-karya terbaik perfilman Indonesia. Akan tetapi, juga menggali potensi terbaik anak bangsa, khususnya insan perfilman Indonesia, yang mampu bersaing dengan film-film mancanegara.

Harapan Fadli Zon linier dengan jabatan yang kini diembannya. Ia berharap film juga bisa menjadi cerminan budaya dan jati diri bangsa.

“Saya berharap, agar film dapat menjadi cerminan budaya dan jatidiri bangsa, serta menjadi instrument diplomasi kebudayaan bangsa Indonesia di kancah global,” kata Fadli Zon.

Sebagai tambahan informasi, JAFF 2024 mengangkat tema Metanoia. Tema ini menggambarkan transformasi berkelanjutan sinema Asia dalam menghadapi tantangan global.

Berbagai film dan program menarik akan disajikan dalam JAFF 2024 yang berlangsung di berbagai venue area Yogyakarta. Untuk informasi lebih lanjut bisa memantau akun media sosial atau website resmi JAFF.