Musikal Untuk Perempuan, sebuah pertunjukan dengan lagu-lagu dari Kunto Aji dan Nadin Amizah yang merupakan produksi perdana dari ASKARA, resmi menutup rangkaian pertunjukannya dengan antusiasme tinggi dari penonton.
Dalam 2 hari pementasan, tiga pertunjukan berhasil terjual habis, membuktikan bahwa cerita-cerita perempuan yang jujur dan dekat di hati mampu menemukan tempatnya di ruang seni pertunjukan hari ini.
Lebih dari sekadar pementasan, Musikal Untuk Perempuan hadir sebagai ruang refleksi bersama, beban ganda, dan keberanian perempuan untuk terus bertahan.
Produksi ini tidak hanya menyampaikan cerita di atas panggung, tapi juga mengundang banyak pihak untuk ikut
merayakan, termasuk mereka yang sering terabaikan dari narasi budaya arus utama.
- Pada saat gladi resik terbuka, ASKARA mengundang secara khusus:
- 40 driver ojek online,
- 10 perawat rumah sakit, dan
- 20 perawat dari Yayasan Disabilitas Sayap Ibu ,sebagai bentuk apresiasi kepada mereka yang selama ini menjadi penjaga kehidupansehari-hari—baik di jalan, rumah sakit, maupun ruang perawatan disabilitas.
Kehadiran para tamu undangan ini menambah kehangatan dalam suasana gladi resik, membuktikan bahwa teater dapat diakses siapapun dan bisa menjadi rumah bersama yang inklusif dan membumi. Dalam sambutan pembuka, CEO dari ASKARA sekaligus produser dari Musikal Untuk Perempuan, Adinda Nindyachandra mengungkapkan:
“Mimpi kami adalah musikal ini bisa menjadi lebih dari sekadar pertunjukan, melainkan perayaan untuk perempuan. Oleh perempuan. Bersama perempuan. Kami percaya bahwa setiap perempuan itu cukup, dan setiap perempuan layak dirayakan—apa pun latar belakang, bentuk tubuh, pilihan hidup, atau cerita yang ia bawa.”
Salah satu pertunjukan juga turut dihadiri oleh musisi Kunto Aji, yang menyampaikan apresiasinya terhadap kedalaman emosi dan kejujuran yang disampaikan dalam karya ini.
“Untuk Perempuan adalah sebuah pertunjukan musikal yang anggun menggunakan beberapa lagu saya yang maskulinitasnya cukup kuat. Diramu dengan hati dan hati-hati. Untuk tetap bisa menghadirkan isu-isu yang khas, untuk perempuan modern dalam menghadapi dunia. Diselaraskan dengan lagu-lagu dari Nadin Amizah yang menggores dan menyembuhkan luka di waktu-waktu yang tepat.”
Musikal Untuk Perempuan bukanlah akhir, melainkan awal mula dari komitmen ASKARA untuk terus menyala dalam memberikan harapan melalui panggung seni pertunjukan.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Sejarah Gowokan, Tradisi yang Diangkat dalam Film Gowok: Kamasutra Jawa
-
Aleix Espargaro Sesumbar Honda Akan Menang Lagi, Sedang Rayu Jorge Martin?
-
BRI Liga 1: PSIS Semarang akan Tetap Tampil Ngotot Hadapi Malut United FC
-
Ijazah di Tangan, Pekerjaan di Angan: Ironi Kaum Muda Terpelajar
-
Siap Kecewa Lagi! Ada 2 Alasan MU Tak Akan Turunkan Tim Terbaiknya Lawan ASEAN All Stars Nanti
Artikel Terkait
-
Lewat Musikal Untuk Perempuan, ASKARA Rayakan Perempuan Seutuhnya
-
Bootcamp Women Ecosystem Catalyst 2025 Diikuti 20 Perempuan Wirausaha
-
Terlibat di Drama Musikal Keluarga Cemara, Mang Saswi Punya Trik Jika Lupa Naskah
-
Musikal Keluarga Cemara Hadir Lagi, Sutradara Janjikan Kejutan
-
3 Daya Tarik Perempuan yang Bikin Pria Klepek-klepek, Sederhana Banget!
News
-
Haru! Pelepasan Siswa Kelas XII SMAN 1 Kalidawir Berjalan Khidmat
-
Kemenag Karanganyar Borong Juara dalam Ajang Penyuluh Agama Islam Award Jateng 2025
-
Bekali Dosen dengan Pelatihan AI, SCU Perkuat Literasi Digital dan Riset di Era Kecerdasan Buatan
-
Mahasiswa Psikologi UNJA Tanggapi Darurat Pelecehan Seksual Lewat MindTalks
-
Kemitraan UI dan UC Berkeley Makin Erat, Dorong Riset Lintas Negara
Terkini
-
Sejarah Gowokan, Tradisi yang Diangkat dalam Film Gowok: Kamasutra Jawa
-
Aleix Espargaro Sesumbar Honda Akan Menang Lagi, Sedang Rayu Jorge Martin?
-
BRI Liga 1: PSIS Semarang akan Tetap Tampil Ngotot Hadapi Malut United FC
-
Ijazah di Tangan, Pekerjaan di Angan: Ironi Kaum Muda Terpelajar
-
Siap Kecewa Lagi! Ada 2 Alasan MU Tak Akan Turunkan Tim Terbaiknya Lawan ASEAN All Stars Nanti