Menanamkan nilai-nilai antikorupsi tidak hanya menjadi tanggung jawab lembaga negara, tetapi juga semua elemen masyarakat, termasuk Penyuluh Agama. Hal ini tercermin dalam pelaksanaan program “Geber Bangku” (Generasi Bersih, Bangsa Kuat) yang diinisiasi oleh Herawati Suyatno Putri.
Herawati adalah figur perempuan tangguh yang dinanti kehadirannya di tengah masyarakat. Tenang, ramah, humble, dan murah senyum selalu menghiasi kesehariannya. Meski demikian, ia memiliki semangat yang besar dalam membangun masyarakat yang jujur dan berintegritas.
Berbekal latar belakang sebagai Sarjana Hukum ia konsisten mengedukasi masyarakat tentang bahaya korupsi, pentingnya kesadaran hukum, serta nilai-nilai etika anti korupsi melalui pendekatan spiritual, sosial, dan edukatif. Selain itu ia juga aktif dalam berbagai organisasi di Karanganyar, ia aktif menjadi pengurus Dharma Wanita Persatuan Mojogedang, BADKO LPQ, DMI, Pokjaluh dan Al Hidayah.
Pengalaman sebagai Fasilitator Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Kementerian PUPR dan Panitia Penyelenggara Pemilu sejak tahun 2014 memberinya pemahaman langsung tentang dinamika politik dan potensi kecurangan. Ia memilih untuk menjadi bagian dari solusi, yaitu menguatkan nilai-nilai kejujuran dari akar rumput. Baginya, agama bukan sekadar ibadah ritual, tetapi juga kekuatan moral untuk melawan ketidakadilan dan korupsi.
Program yang dirintis sejak September 2022 ini digagas sebagai respon terhadap keprihatinan atas maraknya kasus korupsi yang melibatkan berbagai lapisan masyarakat. Herawati meyakini bahwa pendidikan karakter, terutama nilai-nilai kejujuran dan tanggung jawab, harus ditanamkan sejak dini sebagai pondasi bangsa yang bersih, berintegritas, adil dan bermartabat.
Prevention better than cure; mencegah korupsi lebih baik dan lebih efektif dari pada mengatasi setelah terjadinya korupsi. Korupsi yang sudah terjadi sangat sulit diperbaiki akibat dampak sistemiknya, kerugian negara yang besar dan hilangnya kepercayaan publik. Oleh karena itu, pendekatan preventif harus menjadi prioritas utama.
Program Geber Bangku hadir sebagai bentuk bimbingan dan kepenyuluhan budaya antikorupsi pada masyarakat lintas generasi dari kalangan tua, remaja, dan anak-anak melalui forum Majelis Taklim, Karang Taruna, TPQ (Taman Pendidikan al-Quran), dan MI (Madrasah Ibtidaiyyah) dengan menanamkan nilai-nilai seperti kejujuran, tanggung jawab, disiplin, dan keberanian moral sebagai upaya kampanye literasi antikorupsi.
Dengan pendekatan yang sabar dan konsisten melalui program Geber Bangku, Penyuluh Agama Islam perlahan tapi pasti berhasil meraih kepercayaan masyarakat. Melalui pendampingan intensif yang menanamkan nilai-nilai kejujuran dan integritas sejak dini, budaya antikorupsi mulai tumbuh dan mengakar kuat. Bahkan, Desa Gentungan Kecamatan Mojogedang kini menorehkan prestasi membanggakan, terpilih sebagai Desa Antikorupsi.
Inovasi yang dilakukan Herawati mendapat apresiasi tinggi dan berhasil meraih prestasi Juara 1 PAI Award 2025 Tingkat Provinsi Jawa Tengah. “Geber Bangku” merupakan sebuah gerakan moral yang membawa harapan bagi masa depan Indonesia yang lebih jujur dan beretika dan dapat menginspirasi generasi bangsa lainnya untuk terus berinovasi dan menjawab tantangan zaman dengan solusi nyata.
Semoga gerakan ini menjadi pemantik semangat bagi seluruh Penyuluh Agama di Indonesia untuk terus menjadi pelita perubahan demi generasi bangsa yang berintegritas, bermoral, dan berakhlak mulia. Membangun sistem, budaya, dan manusia yang berintegritas adalah investasi jangka panjang untuk Indonesia yang bersih.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
16 Tahun Beda Usia,hingga Kini Diisukan Retak: Lika-liku Cinta Deddy Corbuzier & Sabrina
-
Pencinta Romcom Merapat! Ini Sinopsis dan Pemain People We Meet on Vacation
-
Bahaya 'Siang Ngantuk, Malam Melek' Lebih Serius dari yang Kamu Kira! (Menarik karena menakutkan)
-
Viral! Kisah Haru Raihan Diangkat Jadi Anak oleh Bunda Corla
-
Sinopsis 1972 Nagisa no Keika, Drama Jepang yang Dibintangi Issey Takahashi
Artikel Terkait
-
Lima Tantangan Iklim Global, Saatnya Gerakan Lintas Iman Bersatu Lindungi Hutan Tropis
-
Marshanda Akhirnya Buka Suara soal Tuduhan Pindah Agama! Ini Penjelasannya
-
Kemenhut Ajak Pemuka Agama Rehabilitasi Hutan, Mitigasi Bencana Lewat Jalan Spiritualitas
-
Dari Katolik ke Islam, John Paul Patton Bicara Kisah Hidayah dan Mimpi Ibunda
-
Marshanda Jawab Tudingan Pindah Agama
News
-
Skandal Korupsi Hibah Pariwisata Sleman: Mantan Bupati 'Akali' Aturan Demi Rp10,9 Miliar?
-
Plot Twist Kasus Vadel Badjideh: Pengacara Sebut Ide Aborsi Datang dari Anak Nikita Mirzani!
-
Ferry Irwandi: MBG Jangan Berhenti Mendadak, Perlu Dievaluasi dan Dibenahi
-
Pidato Kahiyang Ayu Viral, Netizen Layangkan Kritikan Pedas
-
Dari Sertifikasi K3 Jadi Mobil Mewah: Daftar Aset Haram Eks Wamenaker Noel yang Disita KPK
Terkini
-
16 Tahun Beda Usia,hingga Kini Diisukan Retak: Lika-liku Cinta Deddy Corbuzier & Sabrina
-
Pencinta Romcom Merapat! Ini Sinopsis dan Pemain People We Meet on Vacation
-
Bahaya 'Siang Ngantuk, Malam Melek' Lebih Serius dari yang Kamu Kira! (Menarik karena menakutkan)
-
Viral! Kisah Haru Raihan Diangkat Jadi Anak oleh Bunda Corla
-
Sinopsis 1972 Nagisa no Keika, Drama Jepang yang Dibintangi Issey Takahashi