Sadar nggak sih, di tengah semua video dan foto demo yang seliweran beberapa waktu ini, ada satu "pemandangan" yang hampir selalu muncul? Yap, coretan atau tulisan ACAB dan 1312 di tembok-tembok kota, spanduk, sampai jadi tagar di media sosial.
Banyak yang mungkin mikir ini cuma sekadar tulisan vandal iseng atau makian kasar tanpa arti. Tapi tunggu dulu, ternyata di balik empat huruf dan empat angka ini, ada sejarah panjang dan makna perlawanan yang jauh lebih dalam dari yang kita kira.
Yuk, kita bongkar bareng-bareng biar kamu nggak salah paham lagi!
Kamus Singkat Anak Demo: Apa Itu ACAB dan 1312?
Kita mulai dari yang paling dasar. ACAB itu adalah singkatan dari kalimat dalam bahasa Inggris, "All Cops Are Bastards". Kalau diterjemahkan secara kasar artinya, "Semua Polisi adalah Bajingan".
Nah, 1312 itu adalah versi "kode rahasia"-nya. Logikanya simpel banget, cuma berdasarkan urutan huruf di alfabet: A itu huruf ke-1, C huruf ke-3, A lagi huruf ke-1, dan B huruf ke-2. Jadi, 1312.
Kode angka ini sering dipakai biar lebih terselubung, misalnya buat tato atau grafiti yang nggak terlalu mencolok, tapi pesannya tetap sampai ke mereka yang "paham".
Ini Bukan Sekadar Benci Polisi Satu per Satu!
Nah, ini bagian paling penting yang sering disalahpahami. Meskipun terjemahannya terdengar sangat personal dan kasar, makna di balik ACAB sebenarnya lebih luas. Slogan ini bukanlah bentuk kebencian terhadap Bripda Agus atau Aiptu Budi secara individu.
ACAB adalah sebuah slogan kritik terhadap sistem kepolisian secara keseluruhan. Orang-orang yang menggunakan slogan ini percaya bahwa institusi kepolisian, di mana pun negaranya, punya masalah sistemik.
Entah itu soal brutalitas yang berlebihan, korupsi, atau keberpihakan pada kekuasaan ketimbang pada rakyat kecil. Jadi, "bajingan" di sini lebih merujuk pada "produk dari sistem yang bobrok", bukan sekadar makian personal.
Flashback: Ternyata Slogan Ini Udah Setua Kakek Kita!
Kalau kamu pikir ini tren baru yang lahir dari TikTok, kamu salah besar. Sejarah ACAB ini ternyata udah panjang banget.
Era 1920-an di Inggris: Frasa "All Coppers Are Bastards" ("Copper" adalah slang untuk polisi di Inggris) pertama kali muncul di kalangan para pekerja yang lagi mogok. Saat itu, mereka sering bentrok dengan polisi yang dianggap lebih membela para pemilik pabrik.
Era 70-an & 80-an, Musik Punk Menggema: Popularitas ACAB meledak saat diadopsi oleh subkultur punk di Inggris. Band punk legendaris, The 4-Skins, bahkan punya lagu berjudul "A.C.A.B" pada tahun 1982. Sejak saat itu, slogan ini jadi semacam "lagu kebangsaan" perlawanan anak-anak punk terhadap otoritas.
Era Modern, Viral Gara-gara George Floyd: Slogan ini kembali jadi sorotan global pada tahun 2020 setelah kasus pembunuhan George Floyd di Amerika Serikat yang memicu gerakan Black Lives Matter. Jutaan orang di seluruh dunia menggunakan ACAB sebagai simbol solidaritas melawan kebrutalan polisi.
Di Indonesia Sendiri? Slogan ini mulai populer pasca-Reformasi 1998 dan selalu muncul kembali setiap kali ada gelombang protes besar terhadap aparat.
Lebih dari Sekadar Coretan di Tembok
Jadi, lain kali kamu lihat tulisan ACAB atau 1312 di tembok, jangan cuma lihat itu sebagai aksi vandalisme biasa. Anggap itu sebagai sebuah pesan dari sejarah.
Itu adalah gema dari suara para pekerja di Inggris tahun 1920-an, teriakan anak-anak punk di tahun 80-an, dan kini, luapan frustrasi generasi kita di seluruh dunia.
Ini adalah simbol perlawanan yang menolak untuk mati, sebuah pengingat bahwa pertanyaan soal keadilan dan fungsi aparat akan selalu relevan untuk dibicarakan.
Baca Juga
-
Terungkap! Alasan Livy Renata Tertawa Lepas Dengar Deddy Corbuzier Cerai: Sakit Hati Masa Lalu?
-
Lagi-Lagi Kandas, Rapor Merah Leo/Bagas yang Makin Disorot Badminton Lovers
-
FIFA ASEAN Cup: Peluang Indonesia Juara Lebih Besar Dibanding di AFF Cup?
-
Nova Arianto Optimis Tatap Piala Dunia U-17, Bekal Garuda Muda Sudah Cukup?
-
Tragis! Fuji Kembali Jadi Korban Penggelapan Uang Miliaran oleh Adminnya
Artikel Terkait
-
Latar Belakang Pendidikan Chika Jessica, Lantang Ungkap Ponakan Jadi Korban Salah Pukul Polisi
-
Ironi: Ketika Polisi Berbentrok dengan Rakyat Lalu Diganjar Promosi
-
Mulai Rp 62 Ribu Ikut Demo! Polisi Bongkar Praktik Bayaran Demonstran 25 Agustus 2025 di Jakarta
-
Kronologi Ponakan Chika Jessica Diduga Jadi Korban Salah Pukul Polisi, Disangka Demonstran
-
Delpedro Marhaen dkk Dicap Provokator Demo Rusuh di Jakarta, Polisi: Ada Tutorial Rakit Bom Molotov
News
-
Aksi Nyata Sobat Bumi UNY, Wujud Kepedulian Mahasiswa untuk Desa dan Alam
-
Gagal Debut? DPD RI Hapus Vtuber Sena Usai Tuai Kritik Warganet
-
Protein Ekstra atau Kontaminasi? Kasus Ulat di Menu MBG Bangkalan
-
Panduan Ziarah di Arab Saudi: 4 Aturan Penting yang Wajib Diketahui Jamaah!
-
Sengit dan Seru! Siswa SMK Adu Keahlian di Olimpiade Jaringan MikroTik 2025
Terkini
-
Terungkap! Alasan Livy Renata Tertawa Lepas Dengar Deddy Corbuzier Cerai: Sakit Hati Masa Lalu?
-
Lagi-Lagi Kandas, Rapor Merah Leo/Bagas yang Makin Disorot Badminton Lovers
-
FIFA ASEAN Cup: Peluang Indonesia Juara Lebih Besar Dibanding di AFF Cup?
-
Nova Arianto Optimis Tatap Piala Dunia U-17, Bekal Garuda Muda Sudah Cukup?
-
Tragis! Fuji Kembali Jadi Korban Penggelapan Uang Miliaran oleh Adminnya