Bimo Aria Fundrika
Jam tangan mewah Richard Mille milik mantan Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni yang sempat diambil saat penjarahan Sabtu (30/8) lalu, dikabarkan telah dikembalikan. Dok Istimewa)

Peristiwa penjarahan rumah Ahmad Sahroni di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (30/8), mendadak jadi sorotan. Bukan sekadar karena rumah seorang pejabat publik dijarah, tapi karena satu barang yang nilainya bikin melongo: Richard Mille RM 40-01 Automatic Tourbillon McLaren Speedtail senilai Rp11,7 miliar.

Viral di media sosial, seorang bocah SMP terekam memamerkan jam tangan itu dengan santai.

“Nih liat, widihhh gacorkan,” ujarnya dalam video. Dalam sekejap, wajahnya jadi pusat perhatian warganet.

Ibunya, Andriyani Juwita, kemudian angkat suara. Ia mengaku anaknya hanya memungut barang yang terjatuh saat suasana penjarahan ricuh. “Jamnya jatuh, anak saya ambil. Dia bilang orang itu bawa barang banyak, jatuh-jatuh, jadi diambil,” jelasnya.

Begitu tahu jam tangan itu bernilai miliaran dan viral, keluarganya langsung panik. “Selama 1x24 jam jam itu ada di rumah kami, kami tidak bisa tidur,” kata Andriyani. Mereka akhirnya melapor ke RT dan RW, sebelum menyerahkan barang tersebut lewat pendampingan anggota DPRD DKI.

Mengapa Begitu Mahal?

Ahmad Sahroni. (Instagram)

RM 40-01 bukan jam biasa. Hanya ada 106 unit di dunia, sesuai jumlah hypercar McLaren Speedtail yang jadi inspirasinya. Pembuatan casingnya saja butuh 2.800 jam kerja dalam 18 bulan.

Dengan desain aerodinamis khas tetesan air, detail bezel terinspirasi kap mesin Speedtail, hingga strap oranye yang mirip lampu rem mobil, jam ini adalah puncak perpaduan teknologi horologi dan otomotif.

Di dalamnya, calibre CRMT4 — mesin automatic tourbillon dengan kerumitan ekstrem — menawarkan power reserve indicator, oversize date, sampai rotor platinum-red gold. Richard Mille bahkan harus membuat lima prototipe sebelum menghasilkan versi final.

Tak heran merek ini kerap dijuluki “Ferrari-nya jam tangan.” Bukan sekadar penunjuk waktu, tapi simbol status, eksklusivitas, dan puncak inovasi.

Satu malam, jam tangan “misterius” ini sempat singgah di rumah warga biasa di gang kecil Tanjung Priok, sebelum kembali ke pemiliknya. Sebuah ironi mahal yang menyisakan cerita panjang tentang kemewahan, kericuhan, dan viralnya jagat maya.

Penulis: Muhammad Ryan Sabiti