Sosok Mertua Tasya Farasya: Dari Tuduhan Pemalsuan Surat hingga Status Keturunan Nabi

Gugatan cerai yang dilayangkan beauty influencer Tasya Farasya terhadap suaminya, Ahmad Assegaf, tak hanya mengupas spekulasi penyebab perpisahan mereka.

Sorotan publik kini melebar, mengulik latar belakang keluarga sang suami, termasuk sosok mertua Tasya yang ternyata memiliki rekam jejak yang tak terduga.

Di tengah panasnya isu perceraian, banyak yang penasaran, siapa sebenarnya sosok ayah dari Ahmad Assegaf? Jawabannya membawa kita pada dua sisi cerita yang kontras: sebuah kasus hukum yang serius dan garis keturunan terpandang yang tak sembarangan.

Pernah Terseret Kasus Hukum, Namun Divonis Bebas

Mertua Tasya Farasya, atau ayah dari Ahmad Assegaf, bernama Hasan Ahmad bin Ahmad. Namanya pernah menjadi berita pada tahun 2024 lalu saat ia terseret dalam kasus dugaan pemalsuan surat di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Kasus ini cukup serius. Jaksa Penuntut Umum (JPU) bahkan menuntut Hasan Ahmad dengan hukuman 2 tahun penjara. Namun, setelah melalui proses persidangan, takdir berkata lain.

Pada 1 November 2024, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menjatuhkan vonis yang mengejutkan: Hasan Ahmad tidak terbukti bersalah dan bebas dari segala dakwaan (vrijspraak).

Putusan ini memerintahkan agar mertua Tasya Farasya segera dibebaskan dari tahanan. Meskipun JPU sempat mengajukan kasasi, Mahkamah Agung menolak permohonan tersebut, yang berarti status Hasan Ahmad bersih secara hukum dan namanya telah dipulihkan.

Bukan Keluarga Sembarangan: Keturunan Nabi dari Marga Assegaf

Di balik kasus hukum yang pernah menjeratnya, keluarga Assegaf memiliki latar belakang yang sangat dihormati. Marga "Assegaf" yang disandang oleh Ahmad dan ayahnya bukanlah nama keluarga biasa.

Marga ini termasuk dalam klan Ba'Alwi dari Hadramaut, Yaman, yang dikenal sebagai keturunan langsung Nabi Muhammad SAW.

Marga Assegaf termasuk dalam kelompok marga yang menyandang gelar "Habib", sebuah sebutan kehormatan bagi mereka yang memiliki garis nasab tersambung kepada Nabi Muhammad melalui cucunya, Sayyidina Husein bin Ali.

Gelar "Assegaf" sendiri pertama kali disematkan kepada Waliyullah Al-Imam Abdurrahman bin Muhammad Mauladdawillah, yang merupakan generasi kedelapan dari keturunan Nabi.

Ini menandakan bahwa keluarga suami Tasya Farasya berasal dari garis keturunan yang memiliki akar sejarah dan spiritual yang sangat kuat dan terpandang dalam komunitas Islam.

Kini, di tengah prahara rumah tangga yang dihadapi oleh Tasya dan Ahmad, latar belakang keluarga yang kompleks ini kembali menjadi sorotan, menunjukkan sisi lain dari kehidupan pribadi mereka yang jarang terekspos.