Ruang rapat DPD RI yang biasanya serius mendadak cair saat Alfiansyah Bustami alias Komeng, anggota DPD RI asal Jawa Barat, mengambil giliran bicara.
Dengan gaya khasnya yang jenaka, Komeng menyampaikan pandangan soal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Kemenhut) dengan pendekatan yang berbeda, penuh humor, tapi tetap menyelipkan kritik yang ngena.
Humor sebagai Alat Kritik
“Alhamdulillah dan terima kasih, saya bisa bertemu dengan kementerian yang selalu ulang tahun, KemenHUT,” ucap Komeng sambil tersenyum dan langsung disambut tawa peserta rapat pada Selasa (16/09/2025).
Namun, di balik candaannya, tersirat sindiran terhadap bagaimana hutan kerap dirayakan secara simbolik, tapi perlindungannya masih minim.
Komeng melanjutkan dengan menyentil soal banjir Jakarta yang sering dituduhkan akibat kiriman dari Jawa Barat.
“Karena Jakarta sendiri seperti Utan Kayu dan Utan Panjang sudah tidak ada,” ujarnya.
Sekilas terdengar seperti lawakan absurd, tapi justru di situlah letak kekuatannya, menyisipkan kritik dalam bentuk yang ringan namun menggelitik.
“Walaupun hewannya sudah masuk ke tol, seperti kijang. Dan itu Kijang Innova ya,” tambahnya, yang sukses membuat seisi ruangan tertawa riuh.
Gaya komunikasi Komeng
Gaya komunikasi Komeng bisa disebut sebagai satir politik. Ia tidak menyerang secara langsung, tetapi menyoroti permasalahan seperti, hilangnya hutan adat, satwa yang kehilangan habitatnya, dan kurangnya koordinasi antarwilayah dalam menjaga lingkungan hidup.
Komeng memilih bahasa dan kata-kata yang membumi, sederhana, dan mudah dicerna, bahkan lucu. Dengan begitu, pesan yang ia bawa lebih cepat sampai ke publik, hingga viral di media sosial.
Gaya komunikasinya berhasil menjangkau masyarakat luas, termasuk mereka yang biasanya malas menyimak pembahasan rapat karena bahasanya yang terlalu teknokratis.
Komeng bukan sekadar pelawak yang nyasar ke politik. Ia menunjukkan bahwa gaya komunikasi yang ringan, jenaka, dan satir justru bisa menjadi cara yang ampuh untuk menyuarakan isu penting.
Dalam dunia politik yang kerap dipenuhi debat kaku dan bahasa rumit, kehadiran Komeng menjadi bukti bahwa tertawa bukan berarti tidak serius, terkadang justru itu cara paling efektif untuk dapat didengar.
Baca Juga
-
Suka Traveling? Ini Rekomendasi Catokan Portable Biar Rambut Tetap Badai
-
Bukan Harta, Daehoon Diduga Pilih Hak Asuh Anak di Syarat Gugatan Cerai
-
Ramai Isu Hamish Daud Selingkuh di Pinterest: Siapa Sabrina Alatas?
-
Konten 10 Ribu Di Tangan Istri yang Tepat: Financial Abuse yang Diromantisasi
-
Gagal Debut? DPD RI Hapus Vtuber Sena Usai Tuai Kritik Warganet
Artikel Terkait
-
Tanggapi Komeng dan Pramono Soal Banjir, PSI Desak Pemprov DKI Ikut Perbaiki Wilayah Hulu
-
Dibalut Komedi, Komeng Sentil Kementerian Kehutanan Soal Hutan Adat di Jawa Barat
-
Komeng Tak Sudi Jabar Selalu Disalahkan jika Jakarta Banjir, Pramono Balas Begini!
-
Pecah! Komeng Ubah Rapat DPD RI Jadi Ajang Stand Up Comedy, Bikin Seisi Ruangan Terpingkal-pingkal
-
Komeng Bikin Pecah Suasana Rapat, Sentil Jakarta soal Banjir Pakai Guyonan 'Kijang Innova'
News
-
Ngakak Bareng Aa' Juju, Petualangan Kocak di India Bikin Netizen Ketagihan!
-
5 Film Horor Terbaik Sepanjang Masa Versi Rotten Tomatoes, Siap Uji Nyali?
-
Tersandung Narkoba, Podcast Lama Onad bersama Denny Sumargo Kembali Viral
-
Peduli Kesehatan Mental Remaja, HIMPSI Gelar Sosialisasi di SMAN 3 Jambi
-
Aksi Nyata Sobat Bumi UNY, Wujud Kepedulian Mahasiswa untuk Desa dan Alam
Terkini
-
Dari Rindu sampai Candu: Fenomena Sleep Call Anak Muda
-
SM Entertainment Beri Klarifikasi Soal EXO-CBX, Tegaskan Dua Isu Berbeda
-
4 Milky Toner dengan Ekstrak Beras, Rahasia Wajah Auto Cerah dan Kenyal!
-
Unik! Dhika Himawan Hamil, Brandon Salim Umumkan Lewat Kostum Halloween
-
Isu Hamish Daud Selingkuh Mencuat, Klarifikasi Perceraian Raisa Dihapus?