Eran Batu, Enrekang. Mahasiswa KKN UMM kelompok 50 membuat perpustakaan mini untuk Menumbuhkan minat baca sejak dini. Namun mengimplementasikan kegiatan positif tersebut pada anak bukan perkara mudah. Selain karena lebih cenderung terpatok kesukaaanya pada digital, anak juga tidak bisa dipaksa begitu saja untuk membaca buku.
Anak-anak masa kini lebih menyukai menonton televisi dan bermain game. Ditambahkan pesatnya kemaujuan teknologi, seperti telepon pintar, handphone canggih, mereka semakin jauh dari kegiatan membaca dan banyak anak-anak sekarang lebih pegang gadget. Anak-anak yang kesehariannya hanya diisi dengan menonton televisi dan bermain game, mereka akan berpotensi besar tumbuh menjadi anak yang manja, egois dan individualis.
Dengan kehadiran perpustakaan mini ini diharapkan dapat membantu sirkulai pengetahuan. “anak-anak itu membaca dan berkarya. Buku dapat mengubah takdir manusia, dan manusia yang tercerahkan oleh buku dapat mengubah bangsanya”. ujar Yanti selaku Ketua Kelompok PMM kelompok 50
Dan saya berharap, keberadaan perpustakaan mini Eran Batu dapat menjadi langkah awal revolusi di desa ini. Kembali saya tegaskan bahwa bangsa yang hebat adalah bangsa dengan literasi yang dahsyat.
Yang melatarbelakangi KKN PMM kelompok 50 Universitas Muhammadiyah Malang membuat perpustakaan mini di desa eran batu karena Ditengah covid 19 banyak anak-anak yang jarang memegang buku ataupun membaca buku karena sekarang serba online dan memegang gadget. Jadi mahasiswa KKN UMM membuat tempat media belajar anak-anak dan hanya di batasi 4-7 orang didalam satu ruangan.
Perpustakaan mini untuk anak-anak desa eran batu adalah sesuatu yang dibutuhkan, buku-buku dan tempelan yang disediakan oleh tim kkn pmm yaitu berupa buku pembelajaran dari Anak SD hingga SMA serta buku-buku cerita non fiktif Adapun tujuan dari pembuatan perpustakaan mini yaitu agar anak-anak desa Eran Batu mempunyai perpustakaan sendiri bukan hanya di sekolah sehingga anak-anak dapat mengunjunginya setiap waktu serta dengan mudah bila ingin membaca dan bermain.
Ibu Gina Harventy selaku Dosen Pembimbing Lapangan PMM 50 mengatakan, dengan adanya perpustakaan mini, diharapkan bisa menjadi nilai tambah yang mendukung upaya minat membaca untuk anak-anak.
Sasaran yang ingin dicapai adalah agar anak-anak desa Eran Batu memiliki minat baca yang lebih produktif sehingga rajin dalam belajar dan mudah memahami pelajaran dengan cara membaca. Saat ini anak-anak sering ke perpustakaan mini, untuk membaca dan belajar.
Kata Toayib “ dengan disediakannya perpustakaan mini untuk anak anak di desa Eran Batu, kami sebagai orang tua sangat berterima kasih dan mendukung akan program ini, dan saling membantu untuk mewujudkan perpustakaan yang layak dan terus berkembang.
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Jumbo Resmi Salip KKN di Desa Penari, SimpleMan Unggah Gambar Ilustrasi Badarawuhi dan Don
-
Dari Mimpi Masa Kecil Ryan Adriandhy, Jumbo Kini Jadi Film Nomor 1 di Indonesia
-
Film Jumbo 10 Juta Penonton: Sebuah Mimpi yang Kini Jadi Kenyataan!
-
Tembus 10 Juta Penonton, Jumbo Kian Tipis Salip KKN di Desa Penari
-
Jumbo Resmi Raih 10 Juta Penonton, Selangkah Lagi Salip KKN di Desa Penari
Release
-
Mahasiswa KKN UIN Walisongo Ikut Serta dalam Kegiatan Posyandu
-
Bantu Program Sekolah Kampung, KKN UIN Walisongo Gagas Model Pembelajaran Baru
-
Gowes dan Tanam: Aksi Nyata Menjaga Bumi ala Pencinta Alam UIN Jakarta
-
Ekspor Indonesia Alami Penurunan, Akibat Pandemi Covid-19?
-
Komunikasi Publik dalam Pemilu Lahirkan Pemilih Cerdas dan Berdaulat
Terkini
-
Patrick Kluivert Akui Puas dengan Kualitas Pemain Lokal Timnas Indonesia
-
Lakukan Adegan Parasut Terbakar, Tom Cruise Sabet Guinness World Record
-
Hantam sang Tamu Satu Gol, Indonesia Makin Lekatkan Label Tim Paling Buruk kepada China!
-
High As You oleh Mark Tuan GOT7: Luapan Esensi Cinta yang Tak Terlupakan
-
Trailer Wicked: For Good Resmi Rilis, Hadirkan Kesulitan Elphaba dan Glinda