Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri atas banyak suku dan budaya. Hal tersebut yang menjadikan Indonesia penuh dengan keberagaman. Perbedaan suku, bahasa, makanan khas, kebiasaan, aturan, dan masih banyak lagi. Hal itu semua membuat Indonesia unik dan penuh warna.
Keberagaman dan budayanya menjadi daya tarik bagi orang asing. Banyak dari mereka yang berkunjung sekadar mencari tahu atau belajar budaya kita. Mereka mendapatkan kesan yang baik karena penduduk di Indonesia dikenal dengan orang yang ramah.
Sebagai bentuk tanggapan dari keberagaman yang dimiliki oleh Indonesia, kita sebagai warga negara seharusnya menjaga dan tetap melestarikan budaya negeri sendiri. Sepatutnya kita bangga terhadap apa yang kita miliki dan berani mengeksplor secara penuh keistimewaan negeri ini. Selain itu, kita harus tetap menjaga dan menaati aturan yang sudah sejak dahulu dilakukan atau dapat disebut sebagai budaya kita.
Namun, seiring dengan perkembangan zaman, fenomena-fenomena sosial menunjukkan keadaan yang sebaliknya. Generasi muda yang seharusnya melestarikan dan menjaga budaya malah terkesan tidak mau dan malu akan budaya sendiri. Sebagai contoh di antaranya banyak generasi muda yang memakai pakaian tidak senonoh dan juga hidup dengan gaya barat. Hal tersebut terjadi karena pengaruh globalisasi yang memungkinkan semua orang untuk mengakses dunia secara lebih luas dan berakibat pada peniruan kebudayaan yang tidak sesuai dengan budaya asal kita.
Penduduk Indonesia memiliki ciri khas gotong royong dan kebersamaan. Namun, hal tersebut dewasa ini sudah mulai luntur. Semula gotong royong menjadi hal yang sering terjadi, tetapi kini beralih menjadi individualis, masyarakat lebih memilih diam menyendiri dan fokus pada dirinya sendiri tanpa menggubris orang lain. Sebenarnya globalisasi sendiri mempunyai banyak efek positif jika kita bijak menanggapinya. Namun, jika kita selalu menerima pengaruh dari luar tanpa menyaring terlebih dahulu justru hal itu dapat menjadi boomerang bagi kita.
Oleh karena itu, seharusnya kita sebagai warga negara yang baik harus secara bijak dalam menanggapi kemajuan zaman atau globalisasi yang tidak mungkin kita hindari. Tetap berpegang teguh dan menjaga budaya kita agar tetap lestari karena bagaimanapun budaya adalah harta yang sangat berharga bagi kita sebagai warga negara Indonesia.
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Menjelajahi Pafikotasingkawang.org: Komitmen terhadap Pengembangan Komunitas dan Pelestarian Budaya
-
Kehamilan Remaja: Bisakah Kita Berhenti Melihat Pernikahan Sebagai Solusi?
-
Mengenal Pegon, Kendaraan Tradisional Mirip Pedati yang Ada di Ambulu Jember
-
Indonesia dan Lunturnya Budaya Malu, dari "Jam Karet" hingga Korupsi
-
Borobudur Writers and Cultural Festival 2024 Bakal Digelar 19 - 23 November di Kawasan Cagar Budaya Nasional Muarajambi
Rona
-
Mengenal Pegon, Kendaraan Tradisional Mirip Pedati yang Ada di Ambulu Jember
-
Fesyen Adaptif: Inovasi Inklusif di Dunia Mode untuk Penyandang Disabilitas
-
KILAS dan Edukasi G-3R di Cimenyan: Membangun Kesadaran Pengelolaan Sampah
-
Vera Utami: Pionir Inklusivitas Pakaian Adaptif bagi Penyandang Disabilitas
-
Ekoregion Pembangunan Wilayah di Papua sebagai Solusi Pembangunan Berkelanjutan
Terkini
-
Cedera Ivar Jenner Membaik, tapi Harus Absen Lawan Jepang Gara-Gara Hal Ini
-
Casey Stoner: Ducati Bisa Lakukan Apa Saja untuk Pertahankan Gelar Juara
-
Buku Beauty and The Bad Boy: Terus Didesak Nikah dan Dipepet Brondong Tajir
-
Berlatar Republik, Ini Sinopsis Drachin Deep Lurk yang Dibintangi Cheng Yi
-
Perankan Juru Bahasa Isyarat di Drama Terbarunya Chae Soo Bin Banjir Pujian