Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Lena Weni
Warga mengikuti lomba panjat pinang kolosal dalam rangka HUT ke-74 Kemerdekaan RI di Pantai Karnaval, Ancol, Jakarta, Sabtu (17/8). [Suara.com/Arya Manggala]

Kalian pernah penasaran gak sih soal sejarah, asal muasal kemunculan lomba panjat pinang yang digelar di Hari Peringatan Kemerdekaan Indonesia? Penasaran?

Kalau ya, berarti kamu wajib simak artikel ini sampai habis, ya! Sebagaimana yang kita ketahui, panjat pinang ialah permainan memanjat batang pohon pinang beregu dengan sekumpulan benda di puncaknya sebagai hadiah. 

Untuk menambah keseruan, batang pinang dilumuri oli sehingga para pria yang mengikuti permainan panjat pinang mesti menjalin kerja sama dan membangun strategi guna mengantarkan minimal satu orang anggotanya untuk mencapai puncak. 

Selalu ada saja keseruan yang tercipta dari permainan ini sehingga tak heran kalau panjat pinang nyaris tak pernah absen dijadikan hiburan rakyat di hari HUT RI. Adapun, sejarah kemunculan permainan panjat pinang ini sendiri, erat kaitannya dengan masa kependudukan Belanda di Indonesia, lho! 

Merangkum dari berbagai sumber, panjat pinang yang dulunya disebut De Klimmast (memanjat tiang) oleh kolonial Belanda ini sudah digelar sejak tahun 1930-an di setiap tanggal 31 Agustus bertepatan dengan hari ulang tahun Ratu Belanda, Wilhelmina Helena Pauline Marie van Orange-Nassau.

Namun, seiring perubahan zaman, panjat pinang mulai digelar pada setiap hari besar dan bahkan saat pesta pernikahan.

Namun, tak seperti sekarang, panjat pinang dulunya diselenggarakan sebagai ajang hiburan oleh kolonial Belanda.

Disebutkan, mereka, para kolonial Belanda tampak senang melihat kaum pribumi yang saling injak demi mendapatkan hadiah berupa beberapa jenis pangan dan sandang yang saat itu dianggap mewah oleh kaum pribumi dan dianggap suatu yang tak berarti bagi kolonial Belanda.

Singkatnya, permainan ini diadakan untuk mengolok-olok kaum pribumi saat itu. 

Namun, terlepas dari mirisnya sejarah kemunculan panjat pinang, Bangsa Indonesia menyakini permainan panjat pinang memiliki nilai-nilai kebajikan yang menggambarkan perjuangan kemerdekaan, kegotong-royongan, demokrasi, sosial, sportivitas, serta terbukti memantik semangat juang dan pantang menyerah demi sebuah tujuan bersama.

Jadi, tak heran kalau permainan yang selalu berhasil memantik animo masyarakat ini dijadikan oleh Bangsa Indonesia sebagai salah satu permainan yang memeriahkan HUT RI. 

Lena Weni