Kalian pernah penasaran gak sih soal sejarah, asal muasal kemunculan lomba panjat pinang yang digelar di Hari Peringatan Kemerdekaan Indonesia? Penasaran?
Kalau ya, berarti kamu wajib simak artikel ini sampai habis, ya! Sebagaimana yang kita ketahui, panjat pinang ialah permainan memanjat batang pohon pinang beregu dengan sekumpulan benda di puncaknya sebagai hadiah.
Untuk menambah keseruan, batang pinang dilumuri oli sehingga para pria yang mengikuti permainan panjat pinang mesti menjalin kerja sama dan membangun strategi guna mengantarkan minimal satu orang anggotanya untuk mencapai puncak.
Selalu ada saja keseruan yang tercipta dari permainan ini sehingga tak heran kalau panjat pinang nyaris tak pernah absen dijadikan hiburan rakyat di hari HUT RI. Adapun, sejarah kemunculan permainan panjat pinang ini sendiri, erat kaitannya dengan masa kependudukan Belanda di Indonesia, lho!
Merangkum dari berbagai sumber, panjat pinang yang dulunya disebut De Klimmast (memanjat tiang) oleh kolonial Belanda ini sudah digelar sejak tahun 1930-an di setiap tanggal 31 Agustus bertepatan dengan hari ulang tahun Ratu Belanda, Wilhelmina Helena Pauline Marie van Orange-Nassau.
Namun, seiring perubahan zaman, panjat pinang mulai digelar pada setiap hari besar dan bahkan saat pesta pernikahan.
Namun, tak seperti sekarang, panjat pinang dulunya diselenggarakan sebagai ajang hiburan oleh kolonial Belanda.
Disebutkan, mereka, para kolonial Belanda tampak senang melihat kaum pribumi yang saling injak demi mendapatkan hadiah berupa beberapa jenis pangan dan sandang yang saat itu dianggap mewah oleh kaum pribumi dan dianggap suatu yang tak berarti bagi kolonial Belanda.
Singkatnya, permainan ini diadakan untuk mengolok-olok kaum pribumi saat itu.
Namun, terlepas dari mirisnya sejarah kemunculan panjat pinang, Bangsa Indonesia menyakini permainan panjat pinang memiliki nilai-nilai kebajikan yang menggambarkan perjuangan kemerdekaan, kegotong-royongan, demokrasi, sosial, sportivitas, serta terbukti memantik semangat juang dan pantang menyerah demi sebuah tujuan bersama.
Jadi, tak heran kalau permainan yang selalu berhasil memantik animo masyarakat ini dijadikan oleh Bangsa Indonesia sebagai salah satu permainan yang memeriahkan HUT RI.
Baca Juga
-
Ulasan Film Hitman 2: Hadirkan Narasi dan Aksi Lebih Menantang!
-
Ulasan Film The Noisy Mansion, Misteri di Balik Teror Bising Dini Hari
-
Ulasan YADANG: The Snitch, Film Aksi Kriminal Korea Terbaik Sepanjang 2025
-
The Old Woman with the Knife, Film Laga Solid dengan Karakter yang Impresif
-
3 Film Korea Beragam Genre Tayang Bulan Juli, Wajib Masuk Watchlist Kamu!
Artikel Terkait
-
Pemain Keturunan Indonesia Ini Berpeluang Cicipi Premier League: Bukan Elkan Baggott, Ini 5 Faktanya
-
CEK FAKTA: Apakah Benar BEM UI Resmi Dibubarkan Terkait Komentar Terhadap Presiden RI?
-
Oppo A78 4G Resmi Hadir di Indonesia dengan Layar AMOLED 90Hz dan Pengisian Cepat 67W
-
Kepala Elias Dolah Kena Tendang, Media Thailand Sebut Liga Indonesia Bar-bar
-
Naik Kelas! Bek Timnas Indonesia, Shayne Pattynama Diminati Klub Swedia, Milik Zlatan Ibrahimovic? Netizen: Tutor Jadi Preman Sejati
Rona
-
PBB Desak Negara Segera Serahkan Rencana Iklim, Hampir Semua Mangkir dari Tenggat
-
Peneliti Bikin Terobosan: Plastik Jadi Penyedot Gas Rumah Kaca, Bagaimana Caranya?
-
Warisan Hijau Paus Fransiskus: Vatikan Buka Sekolah Pertanian Berkelanjutan Pertama
-
Diplomasi Kain Tenun Kajang di Amsterdam, dari Lokal Gemilang di Kancah Global
-
Indonesia Genjot Energi Surya, Momentum atau Sekadar Janji?
Terkini
-
Kualifikasi AFC U-23 dan 2 Kaki Timnas Indonesia yang Berdiri Saling Menjauhkan
-
Anchor Bikin Candu: Posisi Idaman dalam Futsal
-
Liburan ala Gen Z di Jogja: 6 Spot Hits yang Wajib Masuk Itinerary
-
Pembongkaran Parkiran Abu Bakar Ali: Antara Penataan Malioboro dan Nasib Masyarakat
-
Comeback, Liu Te Dikabarkan Bintangi Mini Drama Promise You The Stars