Jakarta, 4 November 2025 – Pekerjaan hijau (green jobs) mungkin belum terlalu familiar di tengah masyarakat Indonesia. Dikutip dari dokumen peta jalan Kementerian PPN/Bappenas, pekerjaan hijau adalah pekerjaan yang berkontribusi untuk melestarikan atau memulihkan lingkungan dan mempromosikan pekerjaan yang layak, berdasarkan satu atau lebih mekanisme berikut ini: memiliki tugas-tugas khusus, membutuhkan keterampilan khusus, menerapkan proses ramah lingkungan, dan/atau menghasilkan keluaran (produk/jasa) ramah lingkungan.
Pekerjaan ini mencakup sektor tradisional, seperti manufaktur dan konstruksi, serta bidang-bidang baru, seperti sektor energi terbarukan dan ekonomi sirkular.
Nah, target untuk mencapai emisi nol bersih tahun 2060 berdasarkan Perjanjian Paris yang diadopsi tahun 2015, mendorong kebutuhan yang semakin besar akan solusi berkelanjutan untuk mengatasi perubahan iklim, konservasi energi, dan tantangan lingkungan, serta tenaga kerja terampil untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.
Jadi, peluang pekerjaan hijau di bidang ini terbuka panjang kali lebar! Kabar baik lainnya, ada 190 institusi pendidikan dan 1380 program studi green engineering di 27 negara anggota Uni Eropa.
Tidak hanya itu, Uni Eropa juga menyediakan 195 beasiswa bagi mahasiswa Indonesia di berbagai jenjang pendidikan tinggi di program studi ini.
Survei yang dilakukan Uni Eropa untuk memetakan informasi green engineering ini, menghasilkan tiga sektor pekerjaan hijau paling menjanjikan untuk pengembangan di Indonesia, yaitu:
1. Desain Bangunan Hijau dan Konstruksi Berkelanjutan (Green Building Design and Sustainable Construction)
2. Teknik Energi dan Teknologi Terbarukan (Energy Engineering and Renewable Technology)
3. Pertanian dan Kehutanan Berkelanjutan (Sustainable Agriculture and Forestry)
Dr. Ing. Ir. Ova Candra Dewi, S.T, M.Sc, GP, IPU, Ketua Departemen Arsitektur Universitas Indonesia yang juga Pakar Arsitektur dan Keberlanjutan, Teknologi Lingkungan mengatakan, ”Seiring dengan perkembangan pesat Indonesia, akan semakin besar juga kebutuhan negara ini terhadap pekerjaan hijau, termasuk engineers di sektor berkelanjutan.”
Ova yang menjadi narasumber pada Webinar Dream Big with Green Study: Unlock the Programme, Scholarship, and Career Opportunities in Europe (31/10) menambahkan, “Uni Eropa merupakan salah satu kawasan yang memberikan perhatian khusus terhadap pekerjaan hijau dengan menyediakan banyak peluang program studi terkait dan beasiswa untuk mahasiswa dari seluruh dunia, termasuk Indonesia. So, tunggu apa lagi? They are waiting for us.”
Nah, buat kalian yang bercita-cita untuk berkontribusi pada solusi perubahan iklim bumi kita ini, dapatkan informasinya di Pameran Pendidikan Tinggi Eropa (EHEF 2025):
6 November – Yogyakarta (Gelanggang Inovasi dan Kreativitas, UGM)
Info Session pukul 11:00 – 11:30 dan pukul 13:00 – 13:30 WIB
8–9 November – Jakarta (Catur Dharma Hall, Menara Astra)
Info Session pukul 11:00 – 11:30 WIB
Pendaftaran (gratis) https://bit.ly/registration_ehef2025
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Bukan Egois tapi Self-Love: Kenapa Punya 'Boundaries' Itu Penting Banget
-
Baim Wong Akui Pernah ke Psikolog dan Jalani Tes NPD, Begini Penjelasannya!
-
Pesona Nicole Parham Jadi Wajah Baru Ipar Adalah Maut Gantikan Davina
-
Usai Diperiksa Akibat Kasus Narkoba, Onad Jalani Rehabilitasi 3 Bulan di Panti Rehab Jaksel
-
Maudy Ayunda dan Filosofi Teras: Rahasia Tenang di Tengah Masalah Hidup
Artikel Terkait
-
Trend Asia Kritisi Proyek Waste to Energy: Ingatkan Potensi Dampak Lingkungan!
-
6 Zodiak yang Dikenal Suka Nunda Pekerjaan, Selalu Andalkan The Power of Kepepet
-
5 Fakta Bobibos: BBM Murah RON 98 Buatan Anak Bangsa, Diklaim Ramah Lingkungan
-
Selamatkan Bumi dari Sekolah: 5 Alasan Pendidikan Lingkungan Harus Dimulai dari Kebiasaan Jajan
-
Klaim Ramah Lingkungan Tisu Bambu Dipertanyakan, Produksi Masih Bergantung Batu Bara
Rona
-
Menebar Cahaya dari Kalam Ilahi: Komunitas Sahabat Al-Qur'an Tumbuh Bersama Ayat dan Amal
-
Perempuan Pesisir dan Beban Ganda di Tengah Krisis Iklim
-
Saat Pemuda Adat Tampil di Panggung Dunia Membela Hutan dan Budaya: Mengapa Ini Penting?
-
Polusi Plastik Mengancam Pesisir, Bagaimana Partisipasi Publik Jadi Solusi?
-
Ketika Musang Luwak Jadi Penyeimbang Ekosistem Hutan, Bagaimana Sumbangsihnya?
Terkini
-
Bukan Egois tapi Self-Love: Kenapa Punya 'Boundaries' Itu Penting Banget
-
Baim Wong Akui Pernah ke Psikolog dan Jalani Tes NPD, Begini Penjelasannya!
-
Pesona Nicole Parham Jadi Wajah Baru Ipar Adalah Maut Gantikan Davina
-
Usai Diperiksa Akibat Kasus Narkoba, Onad Jalani Rehabilitasi 3 Bulan di Panti Rehab Jaksel
-
Maudy Ayunda dan Filosofi Teras: Rahasia Tenang di Tengah Masalah Hidup