Kamis, 30 Desember 2021 ini bertepatan dengan Haul KH Abdurrahman Wahid atau Haul Gus Dur ke-12. Maka, khusus hari ini penulis akan banyak mengulas tentang nasihat, pitutur, wejangan, teladan serta kiprah beliau selama berinteraksi sosial. Salah satu yang akan penulis ulas adalah nasihat beliau di dalam buku Nasihat-Nasihat Keseharian Gus Dur, Gus Mus dan Cak Nun yang ditulis Ahfa Waid, diterbitkan oleh Diva Press pada Oktober 2017.
Di antara nasihat Gus Dur di dalam buku ini adalah, “Tidak ada jabatan di dunia ini yang perlu dipertahankan mati-matian.”
Setiap kita mafhum bahwa tidak ada jabatan yang kekal. Tidak ada jabatan yang akan dibawa ke liang kubur. Sehingga kesimpulannya, tak ada jabatan yang perlu dipertahankan dengan mati-matian. Asumsi bahwa jabatan adalah segala-galanya, jabatan membuat kita berwibawa, jabatan membuat kita menjadi terpandang dan istimewa, harus segera dihilangkan. Sebab, jabatan hanyalah titipan dari-Nya yang sejatinya hanya numpang lewat. Maka, tak perlu dipertahankan dengan mati-matian.
Kita tanamkan dalam diri kita bahwa kendati pun tanpa jabatan kita akan tetap bisa hidup. Hidup dengan sederet jabatan dan tanpa jabatan tetaplah sama. Dan kelak, saat ruh melepas diri dari jasad kita, tak satu pun jabatan yang dibawa mati. Bahkan, dengan jabatan hidup menjadi ruwet dan urusan menjadi meruncing. Mau ke sana dan hendak ke sini harus serba melalui aturan ketat. Lalu apa gunanya jabatan jika tidak bisa memerdekakan?
Kita ingat kisah seorang miskin yang meninggal dunia? Saat malaikat Maut datang menjemput, si miskin tak meninggalkan harta apapun selain sebuah kapak. Dikisahkan si miskin di alam kubur diperiksa oleh malaikat mengenai harta satu-satunya hingga 40 hari 40 malam. Hari pertama ditanyai kapak ini milik siapa? Beli dimana? Hari kedua, diperiksa yang beli kapak, pakai uang siapa? Uang dapat dari mana? Hari ketiga, kapak ini digunakan untuk apa? Pernahkah dipakai memotong kayu yang bukan milikmu? Begitu seterusnya pada hari-hari berikutnya.
Bayangkan, hanya sebilah kapak, malaikat menanyainya sampai empat puluh hari empat puluh malam. Bagaimana jika kita meninggal dunia dengan meninggalkan rumah besar bagai istana dengan isi serba mewah di dalamnya? Belum lagi dengan seabrek jabatan terbeban di pundak? Kira-kira berapa hari berapa malam malaikat akan selesai memeriksanya?
Maka dari itu, jangan sampai hidup kita diperbudak oleh jabatan. Jangan terlena dengan jabatan. Sebab, sekali lagi, tidak ada jabatan yang patut dipertahankan dengan mati-matian. Jika pun suatu saat kita diberi jabatan, bukan lantas kita bersikeras menolaknya. Kita terima saja sambil lalu berdoa semoga jabatan itu akan mengantarkan menuju ridha-Nya. Semoga diberi amanah sehingga mampu mengembannya dengan penuh tanggung jawab dan kejujuran. Yang tidak boleh adalah jika kita sampai lupa diri dengan adanya jabatan, kita mengagungkannya, bahkan sampai senang hati menyerahkan diri menjadi budak jabatan.
Fathorrozi
Penulis lepas tinggal di Ledokombo Jember
Baca Juga
-
Vivo V60 Resmi Rilis, Andalkan Kamera Telefoto ZEISS dan Snapdragon 7 Gen 4
-
Review Buku Indonesia Merdeka, Akhir Agustus 2025 Benarkah Sudah Merdeka?
-
Samsung Segera Kenalkan Galaxy S25 FE, Dibekali Prosesor Exynos 2400 dan CPU 10 Core
-
Vivo X Fold 5 Resmi Masuk Indonesia, HP Lipat dengan Durabilitas Tinggi serta Engsel Kuat dari Baja
-
Menganalisis Ideologi Negara dalam Buku Ragam Tulisan Tentang Pancasila
Artikel Terkait
Ulasan
-
Ulasan Novel Mayday, Mayday: Berani untuk Berdiri Setelah Apa yang Terjadi
-
Review Film Red Sonja: Petualangan Savage yang Liar!
-
Review Film DollHouse: Ketika Boneka Jadi Simbol Trauma yang Kelam
-
Di Tengah Krisis Literasi, Kampung Ini Punya Perpustakaannya Sendiri
-
Ulasan Novel Mean Streak: Keberanian Memilih Jalan Hidup Sendiri
Terkini
-
Gebrakan Komjen Suyudi: 'Rumah' BNN Dibersihkan Dulu, 242 Pejabat Ikuti Tes Urine
-
Mengenal Farida Faricha, Aktivis NU dan Kader PKB yang Jadi Wakil Menteri Koperasi
-
Festival Bodri 2025: Diskusi Lintas Sektor Hasilkan Solusi Nyata untuk Kelestarian DAS Bodri
-
Torehkan Prestasi, Kimetsu no Yaiba: Infinity Castle Puncaki Box Office AS
-
Kencing di Dalam Bioskop, Pentingnya Jaga Adab Ruang Publik