Songket Malaysia resmi diakui menjadi Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO. Penetapan ini dilaksanakan di Paris, Prancis pada Rabu lalu (15/12/2021) di sisi ke-16 Komite Antar Pemerintah untuk Perlindungan Warisan Budaya Takbenda. Namun, hal ini pun langsung memicu kegaduhan dan protes warganet Indonesia.
Tagar #SongketfromIndonesia pun membanjiri laman media sosial UNESCO. Songket merupakan kain yang ditenun memakai benang sutera, benang emas, dan benang perak sehingga menghasilkan suatu motif tertentu. Asal usul kain ini hadir dengan banyak versi, baik secara lisan maupun tertulis.
Ada yang menyebut songket mulanya dibawa oleh pedagang Cina dan India yang menguasai perdagangan Asia Tenggara sekitar abad ke-7 sampai 15 Masehi, menyadur dari "Kain Songket Palembang dan Kandungan Budayanya", 2004.
Ada pula yang mengatakan kalau songket sangat populer pada masa Kerajaan Palembang dan merupakan pakaian kebangsawanan sekitar tahun 1629, Andaya, "The Cloth Trade in Jambi and Palembang during the 17th and 18th centuries," Oktober 1989. Namun, studi arkeologi baru-baru ini mendapati kalau songket telah dipakai oleh masyarakat Sumatera Selatan dari abad ke-9 Masehi, saat Sriwijaya berkedudukan di Palembang.
Pernyataan tersebut dibuktikan dengan ditemukannya arca-arca di situs Bumiayu, Sumatera Selatan yang menggunakan pakaian dengan motif songket yang dikenal sampai saat ini. Meskipun demikian, songket pun terdapat di Brunei, Singapura, dan Malaysia. Ini dikarenakan ketiga negara memiliki akar budaya yang sama, terutama Malaysia.
Diketahui Indonesia dan Malaysia sempat mempunyai tanah semenanjung yang bersatu. Terlebih, Kerajaan Johor pernah berpusat di Bintan, Kepulauan Riau. Namun, pada 1824, tanah semenanjung itu dipisah menyusul keluarnya Perjanjian London yang mengakibatkan tanah Semenanjung Atas jajahan Inggris menjadi Malaysia, dikutip dari buku "Sejarah Indonesia Modern 1200-2008", Merle C Ricklefs, 2008.
Sementara, tanah Semenanjung Bawah yang dijajah Belanda adalah Indonesia. Itulah sebabnya ada begitu banyak persamaan kebudayaan antara Indonesia dan Malaysia, termasuk polemik kain songket. Kemudian alasan kedua, bisa jadi karena penduduk Malaysia banyak imigran-imigran dari Indonesia, seperti orang Minang atau orang Melayu Riau yang membawa budaya Indonesia ke sana.
Baca Juga
-
3 Film dan Drama Korea yang Diperankan Jeon Do-Yeon, Ada Kill Boksoon
-
3 Rekomendasi Anime yang Berlatar pada Abad ke-20, Kisahkan tentang Sejarah
-
3 Rekomendasi Anime Bertema Mafia, Salah Satunya Spy x Family
-
3 Rekomendasi Anime Gore Tayang di Netflix, Mana yang Paling Sadis?
-
3 Rekomendasi Film Bertema Bom Atom, Gambarkan Dampak Buruk Perang Nuklir
Artikel Terkait
Ulasan
-
Ulasan Novel Larung, Perlawanan Anak Muda Mencari Arti Kebebasan Sejati
-
Suka Mitologi Asia? Ini 4 Rekomendasi Novel Fantasi Terjemahan Paling Seru!
-
4 Alasan Kamu Harus Nonton Drama Sejarah-Politik The Prisoner of Beauty
-
Ulasan Film The Shadow's Edge: Pertarungan 2 Aktor Veteran di Kejahatan Cyber
-
Mengenal Tembang Asmaradhana, Simbol Cinta Mendalam Bagi Masyarakat Jawa
Terkini
-
Raditya Dika dan Die with Zero: Cara Baru Melihat Uang, Kerja, dan Pensiun
-
Style Hangout ala Kang Hye Won: 4 Inspo OOTD Cozy yang Eye-Catching!
-
Demam? Jangan Buru-Buru Minum Obat, Ini Penjelasan Dokter Soal Penyebabnya!
-
Menstruasi Tidak Teratur? Ini Tanda PCOS yang Perempuan Wajib Kenali!
-
4 Pelembab Cream Harga Rp50 Ribuan, Ampuh Hidrasi Kulit Kering dan Sensitif