Peka Rasa adalah buku antologi hadis cinta. Muhammad Taufiq Maulana penyusun buku ini menamainya Hadis Arbain Taufiq. Jika Arbain Nawawi isinya membahas tentang kesalihan spiritual dan sosial, maka buku Hadis Arbain Taufiq ini bahasannya tentang kesalihan perasaan. Maksud dari kesalihan perasaan adalah pola positif dalam menyikapi perasaan yang bergejolak di antara dua anak manusia.
Tidak sedikit sebab tidak mampu menyikapi gejolak perasaan, hubungan dua anak manusia menjadi hancur berantakan. Maka untuk mengantisipasi hal tersebut, buku ini hadir sebagai pedoman bagi dua anak manusia yang sedang menjalin cinta atau yang telah terikat cinta halal.
Di samping itu, buku Arbain Taufiq ini juga menjadi upaya dalam memahami hadis lebih berdasarkan pada perasaan. Banyak terjadi, teks hadis dipandang jauh dari perasaan, sehingga oleh pihak yang maunya enak sendiri dijadikan dalil untuk melayani hasrat biologisnya.
Semisal hadis tentang istri yang harus melayani suami. Tidak sedikit mereka menggunakan hadis yang isinya melaknat seorang istri ketika enggan melayani kemauan suami, karena pemahaman kepada hadis tersebut tidak melibatkan perasaan. Dari itu, buku ini hadir dengan kumpulan 40 hadis yang dipahami berdasarkan perasaan.
Penting diketahui bahwa cinta tidak identik dengan keinginan syahwat yang dibisiki tipu daya setan. Kesucian cinta itu harus dijaga secara maksimal agar tidak menjadi bencana bagi kehidupan. Jadi, cinta harus dikontrol dengan keimanan yang kokoh. Cinta bermula dari tercerapnya keindahan. Keindahan seringkali mengundang cinta untuk bertandang ke lubuk hati seseorang. Ketika seseorang melihat gadis cantik, otomatis naluri kelaki-lakiannya tertarik. Saat pertama mata memandang, hati langsung jatuh tak bertepi. Rasa ketertarikan itu tidak bisa ditolak, karena memang watak alamiah manusia tertarik pada setiap sesuatu yang anggun menawan.
Di antara isi dari buku ini adalah kutipan hadis riwayat Ibnu Majah sebagaimana yang tertera di halaman 16, “Janganlah kamu menikahi wanita karena kecantikannya, mungkin saja kecantikan itu membuatmu hina. Jangan kamu menikahi wanita karena harta atau tahtanya, mungkin saja harta atau tahta itu membuatmu melampaui batas. Akan tetapi, nikahilah wanita karena agamanya, sebab seorang budak yang salih, meskipun buruk wajahnya adalah lebih utama.” (HR. Ibnu Majah).
Hadis ini berbicara tentang alasan yang mendasar dari seseorang yang mencintai. Sebagian orang menggantungkan cintanya pada alasan-alasan. Artinya, cinta itu tumbuh jika ada alasan. Cinta akan utuh jika sesuai dan seiring alasannya, dan cinta akan punah jika alasan itu sirna.
Dan beberapa hadis lain, tepatnya 40 hadis, yang termuat di dalam buku ini yang berkenaan dengan cinta. Dibahas dengan begitu apik serta keterlibatan contoh yang sesuai dengan konteks kekinian sehingga bahasan dalam buku ini tidak terkesan lawas dan terbelakang.
Baca Juga
-
Xiaomi Civi 5 Pro, Ditenagai Chipset Snapdragon 8s Gen 4 dan Kamera Leica
-
Vivo X Fold 5 Rilis Juli Mendatang, Diyakini Bakal Jadi HP Lipat Paling Ringan di Dunia
-
Apple iPhone 17 Series Siap Meluncur September 2025, Intip Spek dan Prediksi Harganya
-
Rilis Akhir 2025, Xiaomi 16 Menjadi Ponsel Pertama Pakai Chipset Snapdragon 8 Elite 2
-
Honor Pad 10 Resmi Meluncur, Tablet Tipis Usung Snapdragon 7 Gen 3 dan Baterai Jumbo
Artikel Terkait
Ulasan
-
Ulasan Buku The Art of Reading: Teknik Baca Kilat dan Memahami Isi Buku
-
Ulasan Cerpen Teh dan Pengkhianat:Ketika Pejuang Diperalat Menindas Sesama
-
Ulasan Film Sampai Jumpa, Selamat Tinggal: Drama Korea Rasa Indonesia
-
Review Film Gowok - Kamasutra Jawa: Nggak Cuma Bahas Seksualitas yang Sensual
-
Bukan Cinta Tak Sempurna, Ini Makna Lagu SEVENTEEN 'Imperfect Love'
Terkini
-
Tampil Kece Seharian dengan 5 Inspirasi Outfit Kasual ala Al Ghazali
-
Kutukan Tambang Nikel? Keuntungan Ekonomi Melambung, Kerusakan Lingkungan Menggunung
-
Di Balik Layar Drama Korea Good Boy: Para Cast Ceritakan Pengalaman Seru Selama Syuting
-
Tatap Laga Pamungkas, Timnas Indonesia Beri Kode Bakal Hadirkan Kejutan!
-
Eco-Friendly Lifestyle: Hidup Sehat dengan Peduli Sampah Elektronik