Pada Desember 2020, penerbit Diva Press Yogyakarta, menerbitkan buku dengan judul Mengapa Tuhan Menciptakan Kucing Hitam? Yang ditulis oleh Sasti Gotama. Selaku penulis buku ini, ia mengatakan dalam kata pengantar bahwa delapan belas cerita yang disuguhkan merupakan cerita-cerita yang sangat gila.
Menurutnya, cerita fiksi merupakan sebuah remedi, bukan arti kiasan, namun dalam makna leksikal. Saat itu ia bergelut dengan nyeri, lalu cerita fiksi sebagai penawarnya. Aktivitas keseharian Sasti Gotama adalah merawat pasien, maklum ia seorang dokter. Tepatnya, dokter yang mencintai aksara. Ia gemar mengintip sisi tergelap jiwa manusia dan melukiskannya dalam deretan kata.
Selain buku ini, Sasti Gotama juga punya karya yang telah dibukukan dengan judul Kumpulan Cerita Penafsir Mimpi (Indego Publisher, 2019). Dan baru-baru ini, Januari 2022 ia menerbitkan bukunya yang berjudul "B".
Delapan belas cerita yang termuat di buku ini adalah cerita yang setiap akhirnya mendorong pembaca untuk melanjutkan kisah dengan sadar atau tidak. Pembaca digiring untuk berpikir dan berimajinasi tentang berbagai kemungkinan yang tidak dapat ditebak dan tidak bertepi.
Yetti A.KA., yang juga berprofesi sebagai penulis ikut mengomentari isi cerita di dalam buku ini. Ia mengatakan dalam buku kumpulan cerpen ini, Sasti Gotama tidak hanya menawarkan berbagai wacana yang akrab di kehidupan sehari-hari, semisal masalah hubungan rumah tangga, perselingkuhan, kemarahan, kesepian, dan pelecehan seksual, namun juga keberaniannya mengangkat isu-isu sensitif, seperti konflik etnis, transgender, Islamfobia, dan lain sebagainya. Yang ditulis Sasti dalam buku ini adalah menyuarakan kritik atas praktik patriarki dalam kehidupan bermasyarakat, beragama dan bernegara.
Salah satu contoh cerita dalam buku kumcer ini berjudul Mengapa Tuhan Menciptakan Kucing Hitam? Yang kemudian menjadi judul buku ini. Cerita ini mengisahkan Han yang bersyukur karena Tuhan menciptakan kucing hitam. Kucing itu perutnya kempes menggelambir, dan puting-putingnya menggantung seperti belimbing wuluh ranum. Kisah ini kemudian berlanjut pada Han yang sedang duduk berduaan bersama Eren di teras toko roti miliknya. Dan seterusnya, dan seterusnya.
Saya sarankan kalian yang hendak membaca buku ini harus mandi dulu biar segar, bila punya hutang, silakan dibayar dulu biar tidak kepikiran saat sedang asyik baca buku ini, sebab membaca buku ini butuh konsentrasi full, jika tidak, konflik awal, tengah dan akhir tidak akan nyambung, bisa-bisa cerita yang tertangkap otak akan amburadul.
Baca Juga
-
Vivo Y31d Resmi Masuk Indonesia, HP Rp2 Jutaan dengan 'Baterai Badak'
-
3 Rekomendasi HP Wireless Charging Termurah Akhir 2025, Harga Rp 2 Jutaan
-
Huawei MatePad 12X 2026 Segera Rilis di Indonesia, Tablet Produktivitas Rasa PC
-
Huawei Luncurkan Tiga Model Nova 15 Series, Usung Desain Kamera Unik Anti Mainstream
-
Redmi Note 15 5G Segera Meluncur Januari 2026, Andalkan Layar Curved AMOLED 3.200 Nits
Artikel Terkait
Ulasan
-
Review Novel Companions of the Night: Petualangan Vampir Minus Lovey Dovey
-
Review Drama No Next Life: Suara Jujur Perempuan Hadapi Bias Gender di Usia 40-an
-
Ulasan Novel The Bride Test, Ketulusan Mencintai dalam Ketidaksempurnaan
-
Ulasan Drakor No Mercy: Kisah Balas Dendam Akibat Penipuan Voice Phishing
-
Review Film Patah Hati yang Kupilih: Konflik Cinta Beda Agama yang Menyentuh Hati
Terkini
-
Misteri Aroma Kembang Kantil yang Terus Mengikuti
-
Menjelang Petang, Bocah itu Melambai dan Tertawa ke Area Persawahan Sepi
-
Suara Cekikikan Perempuan dari Dahan Pohon Mahoni
-
Daily Chic ala Rora BABYMONSTER: 4 OOTD Kasual Buat Liburan Lebih Modis!
-
Anti Lepek! 5 Shampoo Terbaik untuk Rambut Berminyak agar Tetap Bervolume