Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | M. Fuad S. T.
Maya dan Dini dalam scene film Perempuan Tanah Jahanam. (DocPribadi/TangkapanLayar)

Setelah film Rumah Dara alias Macabre menggebrak dunia film bergenre thriller di Indonesia, film-film bergenre sama semakin bermunculan di dunia perfilman Indonesia. Setelah hampir dua puluh tahun berselang semenjak film Rumah Dara, dunia perfilman Indonesia kembali kehadiran film berkualitas yang kembali mengangkat genre thriller dan dipenuhi dengan adegan sadis penuh darah. Film tersebut berjudul Perempuan Tanah Jahanam yang rilis pada tahun 2019 lalu. Dibesut oleh sutradara bertangan dingin Joko Anwar, film yang bisa membuat sebagian penonton mual-mual ini layak untuk masuk dalam jajaran film horror, misteri, thriller yang berkualitas di perjalanan dunia perfilman Indonesia.

Film Perempuan Tanah Jahanam mengisahkan tentang kehidupan Maya (Tara Basro) dan juga Dini (Marissa Anita) yang tengah mencari kemapanan hidup di kota. Maya yang seorang yatim piatu dengan kehidupan perekonomian yang pas-pasan tentu merasakan sebuah angin segar ketika mengetahui bahwa orang tuanya memiliki harta warisan yang ditinggalkan di desa kelahirannya. 

Selepas mengumpulkan berbagai informasi mengenai tempat kelahirannya, dengan ditemani oleh Dini sahabatnya, Maya bergegas untuk kembali ke Desa Harjosari, tempat dirinya dilahirkan dulu. Sebuah perjalanan yang akan mengubah seluruh hidup nyaman Maya di kota, karena selain harus mempertaruhkan nyawanya, Maya juga akan mempertaruhkan hidup sahabatnya. Hal ini dibuktikan dengan berbagai hal yang terjadi dalam perjalanan menuju Desa Harjosari. Belum juga Maya dan sahabatnya sampai di desa tujuan, mereka sudah harus berurusan dengan Bimo (Teuku Rifnu Wikana) yang sudah membuntutinya sedari awal.

Masalah menjadi kian pelik ketika mereka sampai di desa Harjosari. Desa yang masih dipenuhi dengan hutan dan terkesan misterius tersebut, seolah tak menerima kedatangan mereka. Selain penduduknya terkesan dingin, tersirat ada sesuatu yang mereka sembunyikan ketika mendapati dua sosok yang mengaku berasal dari desa tersebut. Tak perlu menunggu sampai berhari-hari, terror kepada mereka berdua pun segera dimulai pada hari itu juga, hingga pada akhirnya Maya mengetahui bahwa desa tempatnya berada saat itu adalah desa yang dikutuk, dan hanya melalui dirinyalah kutukan itu bisa diakhiri.

Kira-kira, apa yang akan terjadi ya? Bagi yang belum menyaksikan film Perempuan Tanah Jahanam ini, silakan langsung menuju layanan streaming kesayangan masing-masing. Namun ingat ya, Perempuan Tanah Jahanam termasuk film sadis, dengan berbagai adegan kekerasan dan tak layak ditonton oleh mereka yang tak kuat hati ataupun anak-anak yang masih dibawah umur.

Sedikit kesadisan yang terjadi di film Perempuan Tanah Jahanam, adalah terdapat adegan ketika ibu Misni (diperankan oleh Christine Hakim) yang menjemur kulit manusia untuk dijadikan bahan pembuatan wayang kulit. Nah, lho? Berani menonton tidak?

M. Fuad S. T.