Andrea Hirata dikenal sebagai novelis yang telah menghasilkan banyak karya fenomenal. Salah satunya adalah Laskar Pelangi yang mendapatkan atensi baik oleh masyarakat nasional maupun mancanegara. Namun, di samping itu masih ada novel lainnya, termasuk Padang Bulan yang tak kalah apik. Berikut ulasan novel Padang Bulan.
Judul: Padang Bulan
Penulis: Andrea Hirata
Penerbit: Bentang Pustaka
Tahun terbit: Cetakan XIII, 2017
Tebal buku: 310 halaman
ISBN: 9786028811095
Padang Bulan merupakan novel kelima Andrea Hirata setelah Tetralogi Laskar Pelangi. Novel ini terbit pertama kali pada 2010 bersamaan dengan sekuelnya, novel Cinta di Dalam Gelas.
Meskipun tidak sepopuler kisah-kisah inspiratif tokoh Lintang dan Mahar dalam Laskar Pelangi, novel ini tetap menyuguhkan cerita menakjubkan disertai lelucon khas Andrea Hirata yang mampu membuat saya sesekali tersenyum saat membacanya.
Novel Padang Bulan mengisahkan perjuangan Enong, gadis 14 tahun yang bekerja sebagai kuli timah. Enong yang gemar pelajaran bahasa Inggris ini ditinggalkan ayahnya yang meninggal saat bekerja menggali di pertambangan. Sebelum meninggal, ayahnya sempat memberikan Enong hadiah Kamus Bahasa Inggris Satu Miliar Kata.
Enong yang saat itu masih kelas 6 SD terpaksa putus sekolah dan bekerja demi menghidupi ibu dan tiga adiknya. Setiap ia merasa lelah, dibukanya lagi kamus bahasa inggris yang dihadiahkan ayahnya tempo hari. Dan semangat Enong pun bangkit lagi.
Di saat yang sama, diceritakan pula kelanjutan cinta antara Ikal dan A Ling. Dalam novel Maryamah Karpov disebutkan bahwa ayah Ikal tidak merestui hubungan mereka berdua. Di novel Padang Bulan, Ikal telah membulatkan tekad untuk melarikan A Ling ke Jakarta dan hidup bahagia di sana. Namun, masalah datang ketika Ikal mendapat kabar bahwa A Ling telah lebih dulu di bawa orang lain.
Kemudian, nasib —entah bagaimana— mempertemukan Ikal dan Enong. Dua orang malang ini kemudian berteman akrab dan saling membantu. Enong menceritakan keinginan terbesarnya untuk bisa berbahasa Inggris. Ikal pun membantu Enong untuk mendaftarkannnya mengikuti kursus supaya pembelajaran bahasa Inggris Enong semakin lancar.
Selain Ikal dan Enong, novel ini juga menghadirkan tokoh-tokoh lain, misalnya Detektif M. Nur yang merupakan teman masa kecil Ikal. Dari M. Nur inilah Ikal mengetahui bahwa A Ling akan dibawa laki-laki lain bernama Zinar. Namun, bukan Ikal namanya jika mudah menyerah. Ikal mengambil kesempatan pada tujuh belas Agustus untuk membuktikan ketulusannya pada A Ling. Ia mengikuti semua lomba yang diikuti Zinar. Ikal bertekad mengalahkannya.
Walau sebenarnya hidup Enong dan Ikal penuh kesedihan, Andrea Hirata menyajikannya dengan cara yang jenaka disertai pesan moral yang terselip di sela-sela kegundahan kedua tokoh itu sehingga membaca novel ini membuat saya tertawa geli sendiri.
Meski begitu, menurut saya ada celah yang cukup lebar antara penceritaan Enong dan Ikal. Kedua karakter ini berjalan sendiri-sendiri dan terkesan seperti dua cerita yang sama sekali berbeda. Menggabungkan kisah Enong dan Ikal dalam satu novel justru membuat fokus pembaca terbagi dua.
Terlepas daripada itu, Padang Bulan merupakan novel yang sangat layak dibaca oleh siapa saja yang ingin mendengar kisah-kisah menakjubkan tentang tekad, mimpi, keterbertasan dan usaha tanpa lelah demi memperoleh hidup yang lebih baik.
Baca Juga
-
4 Rekomendasi Film Netflix yang Dibintangi Jim Carrey, Ada Favoritmu?
-
6 Rekomendasi Film Adaptasi Novel Stephen King yang Tayang di Netflix
-
7 Rekomendasi Film Dokumenter Tiongkok di Vidio, Punya Beragam Topik!
-
7 Rekomendasi Film yang Menggugah Perasaan tentang Kesendirian
-
Ulasan Buku Talking to Strangers, Pentingnya Memahami Orang Asing
Artikel Terkait
-
Kafe Hijau Tempat Menyembuhkan Luka Setelah Dipecat dalam Novel Evergreen
-
Review Novel 'Perkumpulan Anak Luar Nikah', Ketika Pemalsuan Data Diri Terungkap
-
Eksploitasi dan Kekerasan Seksual Anak Jalanan dalam Novel Sepuluh
-
Ulasan Novel Alster Lake: Kisah Cinta Seorang Penulis di Danau Alster
-
Ulasan Novel 'Ayah, Ini Arahnya Kemana, Ya', Buku yang Temani Kamu Lewati Masa Sulit
Ulasan
-
Ulasan Buku Tak Apa-Apa Jika Harus Berhenti Karya Julia Keller
-
Kafe Hijau Tempat Menyembuhkan Luka Setelah Dipecat dalam Novel Evergreen
-
Kitab Anti Bodoh: Menjadi Pemilih Cerdas Tanpa Cacat Logika
-
Lucu dan Mengharukan! Ulasan Buku Mamomics: Curhatan Emak-emak dalam Komik
-
Ulasan Buku Hidup Enggak Selalu Drama, Santai Aja: Kunci Jalani Kehidupan Lebih Santai
Terkini
-
FansTak Perlu Banyak Menuntut, STY Pasti Miliki Alasan Tersendiri Tak Mainkan Eliano Reijnders
-
Rating Melejit! Akhir Drama Korea Jeongnyeon Pecahkan Rekor, Happy Ending?
-
Terbiasa Bicara Kasar, Ini Alasan Bermain Game Memengaruhi Emosi Gamers
-
4 Rekomendasi Film Komedi Korea yang Wajib Ditonton, Dijamin Ngakak!
-
3 Film India Dibintangi Raashi Khanna Tayang 2024, Ada The Sabarmati Report