Ulasan Film The Fallout, Melawan Rasa Trauma pada Tragedi Penembakan Massal

Tragedi School Shooting sering sekali terjadi di Amerika, entah itu high school maupun college. Sekolah yang seharusnya menjadi tempat belajar yang aman untuk para siswanya, bisa berubah menjadi tempat paling berbahaya untuk mereka. Tragedi tersebut tak jarang menelan banyak korban jiwa. Tak hanya itu, mereka yang selamat pun pasti merasakan trauma atas kejadian yang mereka alami. Seperti halnya film “The Fallout” yang dirilis pada 27 Januari 2022 lalu. 

Film ini menceritakan tentang perjuangan seorang remaja untuk melawan trauma atas School Shooting yang terjadi di sekolahnya. The Fallout merupakan film yang digarap oleh Megan Park seorang sutradara sekaligus aktris dan juga seorang penyanyi. Sedangkan untuk jajaran pemeran ada Jenna Ortega, Maddie Ziegler, Shailene Woodley, Lumi Pollack, Niles Fitch, Julie Bowen, Will Ropp, John Ortiz, Austin Zajur dan masih banyak lainnya. 

Pada awal scene, film ini menampilkan dua kakak beradik yang Bernama Vada (Jenna Ortega) dan Amalia (Lumi Pollack) yang sedang bersiap-siap untuk melakukan aktivitas mereka sebagai pelajar. Kemudian scene menampilkan saat Vada sedang menerima pelajaran di kelas, tiba-tiba adiknya Amelia mengirim pesan singkat yang menyampaikan bahwa ia sedang dalam keadaan darurat.

Tanpa berpikir Panjang, Vada langsung izin untuk meninggalkan kelas dan segera menelepon adiknya. Namun, ternyata adiknya mengalami haid untuk pertama kalinya. Vada yang sudah terlanjur keluar kelas memutuskan untuk masuk ke toilet, dan di sana ia bertemu temannya yang juga seorang influencer yang Bernama Mia (Shailene Woodley).

Tak lama kemudian, mereka mendegar suara tembakan berkali-kali dari luar toilet. Karena ketakutan, mereka langsung bersembunyi di dalam bilik toilet. Kemudian datanglah seorang pelajar lain dengan baju berlumuran darah. Ia mengatakan kalau itu darah adiknya dan ia ikut bersembunyi untuk menyelamatkan diri. Tragedi tersebut membuat mereka mengalami trauma yang mendalam, sampai-sampai mereka memilih jalan pintas seperti memakai ganja dan obat-obatan terlarang lainnya untuk melupakan sejenak apa yang mereka alami sebelumnya.

Naskah yang sangat kuat ditambah dengan penampilan memukau para pemeran, hasilnya adalah sebuah film yang menawan. Walaupun, peristiwa penembakan tidak divisualisasikan secara langsung, tetapi melalui perspektif Vada dan Mia kita bisa merasakan semuanya.

Di dalam ruang sempit toilet, dengan situasi mencekam dan genting bisa kita rasakan dengan kuat. Suara tembakan dan jeritan para siswa semakin menambah efek horor luar biasa. Chemistry antar pemain yang begitu kuat menghasilkan film yang solid dan mendapat banyak pujian. Film ini mendapat rating 7,1/10 dari imdb dan bahkan mendapatkan nilai 94% dari rotten tomattoes.