Lebaran adalah momen yang banyak dinantikan oleh seluruh umat musim di belahan Bumi mana pun, tak terkecuali di Indonesia. Sebagai sebuah negara dengan keragaman budaya, masing-masing wilayah mempunyai tradisi lebaran yang unik. Salah satunya adalah tradisi Ngejot di Lombok.
Secara sederhana, Ngejot adalah sebuah festival akbar yang lazim diadakan setelah atau sebelum Hari Raya Idulfitri. Dalam tradisi ini masyarakat bersilaturahmi ke rumah-rumah penduduk sambil membawa hantaran berupa makanan. Festival yang sudah menjadi bagian dari tradisi di Lombok ini bisa kita jumpai di Desa Paer Lenek, Lombok Timur.
Selain sebagai festival yang meriah, Ngejot menyimpan fakta- fakta unik juga lho. Simak informasi di bawah ini!
1. Wadah Penyimpanan Yang Khas
Sempat disinggung di atas bawah dalam praktisnya, masyarakat yang mengikuti tradisi ini membawa berbagai macam hantaran berupa masakan dan makanan lainnya.
Makanan tersebut kemudian dipersembahkan kepada kerabat dan tokoh-tokoh di Desa Paer Lenek. Hal menarik dari hantaran ini adalah penggunaan wadah dulang yang disebut sampak. Dengan menggunakan sampak inilah masyarakat saling mengunjungi kerabat dan mengantarkan makanan sambil bersilaturahmi.
2. Pesertanya Perempuan
Festival Ngejot ditandai dengan hadirnya orang-orang di sebuah lapangan yang dijadikan venue acara. Uniknya, para peserta yang hadir dalam Ngejot semuanya adalah perempuan, mulai dari anak remaja sampai dewasa.
Mereka menyangga sampak di atas kepala sampak yang ditutupi tembolak. Tembolak adalah penutup sampak yang terbuat dari daun lontar yang dianyam yang diberi warna merah.
3. Sungkem Khas Lombok
Dari keseluruhan rangkaian Festival Ngejot, sungkem merupakan puncak ritualnya. Bagian ini dianggap penting sebab inilah esensi dari Festival Ngejot. Dalam silaturahmi ini, masyarakat muda di Desa Paer Lenek memberikan penghormatan kepada para tetua Desa. Seterusnya sungkem atau penghormatan dilakukan kepada anggota keluarga yang lebih muda, seperti kakek atau nenek.
Sungkeman tersebut diharapkan dapat meluruhkan semua perbuatan buruk dan khilaf yang telah dilakukan sebelum Idul fitri. Dengan begitu manusia seolah sudah terlahir kembali tanpa dosa dan semua perasaan buruk terhapus.
4. Penyerahan Jot-Jotan
Selain sungkem, penyerahan jot-jotan adalah puncak ritual Festival Ngejot. Di segmen ini, semua peserta berkumpul dan menyerahkan jot-jotan, yakni sejenis sesajen berisi makanan ringan dan lauk pauk khas Desa Paer Lenek. Penyerahan jot-jotan inilah yang melahirkan nama tradisi yang jadi sebuah festival akbar ini.
Sebelum menyerahkan jot-jotan, tetua adat, tokoh masyarakat dan tokoh agama diwajibkan berwudu terlebih dahulu. Mereka berwudu di tempat khusus yang sudah disediakan oleh tokoh-tokoh muda dan panitia.
5. Bentuk Lain Dari Sedekah
Esensi dari Ngejot sebetulnya adalah berbagi atau kegiatan amal sebab pada prakteknya dalam festival ini masyarakat membagikan sesuatu kepada orang lain di sekitarnya.
Di momen yang bahagia ini masyarakat tetap diingatkan untuk sadar lingkungan dan membagi kebahagiaan lewat makanan dan hidangan lainnya yang mungkin dibutuhkan oleh orang lain. Dengan adanya Festival Ngejot, mereka yang kekurangan akan terpenuhi kebutuhannya.
Nah, itulah beberapa fakta menarik dari Festival Ngejot, sebuah tradisi yang dapat mempererat silaturahmi antar masyarakat. nah, di daerahmu ada tradisi lebaran apa yang menarik?
Tag
Baca Juga
-
5 Fakta Zom 100: Bucket List of the Dead yang Bikin Penasaran Penggemar
-
4 Rekomendasi Anime untuk Kamu yang Menyukai Cerita Bertema Zombie
-
Rekomendasi 4 Tontonan Menarik di Disney yang Tayang Bulan Juli 2023
-
Jujutsu Kaisen 2: Sinopsis dan Penjelasan Karakter Kunci di dalam Serialnya
-
Prosesi Sangjit, Seserahan ala Tionghoa yang Dijalani Anak Hotman Paris
Artikel Terkait
-
Kamila Andini Sindir Pejabat Kementerian Kebudayaan Suka Datang Telat, Bikin Acara Molor Berjam-Jam
-
Puncak FFI 2024: Jatuh Cinta Seperti di Film-Film Sapu Bersih 7 Piala Citra
-
Berani Menceritakan Kembali Hasil Bacaan dalam Buku Festival Buku Favorit
-
5 Fakta Menarik Film Jatuh Cinta Seperti di Film-Film: Borong Piala Citra di FFI 2024
-
Pokemon Festival 2024 Hadir di Indonesia, Catat Tanggalnya!
Ulasan
-
Piknik Bersama Maut: Film Pendek yang Ajarkan Pentingnya Menikmati Hidup
-
Review Film River, Terjebak dalam Pusaran Waktu
-
Ulasan Buku Perkabungan untuk Cinta, Ungkap Perasaan Duka Saat Ditinggalkan
-
Psikologi Feminisme di Buku Ada Serigala Betina dalam Diri Setiap Perempuan
-
Ulasan Buku 'Seni Berbicara Kepada Siapa Saja, Kapan Saja, di Mana Saja', Bagikan Tips Jago Berkomunikasi
Terkini
-
3 Varian Serum dari Bio Beauty Lab, Ampuh Atasi Kulit Kusam hingga Penuaan
-
Wapres Minta Sistem Zonasi Dihapuskan, Apa Tanggapan Masyarakat?
-
Sudah Dapatkan Ole Romeny, PSSI Rupanya Masih Berburu Striker Keturunan
-
Resmi, Serial Alice in Borderland Season 3 Bakal Tayang Tahun Depan
-
Ilusi Uang Cepat: Judi Online dan Realitas yang Menghancurkan