Femicide merupakan pembunuhan yang dilakukan berdasarkan gender. Pembunuhan yang dianggap sebagai pembunuhan berencana, kekerasan yang berbasis gender, dan dilakukan atas dasar kebencian terhadap perempuan. Padahal, Gerakan Feminisme telah dimulai sejak abad 19 di Eropa yang dikenal dengan Women’s Suffrage.
Bahkan Finlandia pada tahun 1906, menjadi negara pertama di Eropa yang secara resmi memperbolehkan perempuan mendapatkan hak pilih dan hak dipilih dalam urusan politik negaranya. Keputusan dari Finlandia merupakan sebuah perubahan besar dalam kesetaraan gender di kawasan Eropa terutama pada perempuan disana pada saat itu.
Namun kenyataannya pada tahun 2019, berdasarkan informasi dari aktivis hampir 140 perempuan dibunuh oleh pasangannya sendiri di Perancis. Pembunuhan terhadap perempuan di Perancis merupakan angka pembunuhan tertinggi di Eropa hingga tahun 2019. Pembunuhan ini memicu munculnya aksi protes oleh aktivis perempuan di Perancis yang ingin pemerintah mengambil tindakan.
Tidak berhenti sampai disitu saja, pada tahun 2020 di Polandia kasus Femicide kembali terjadi sebanyak 400 perempuan dibunuh atas dasar kebencian terhadap gender. Berdasarkan data yang dipublikasi tahun 2021 oleh Badan Peneliti Statistika Eropa, bahwa kekerasan dan pembunuhan atas nama gender dilaporkan sebanyak 400 di Polandia, 117 di Jerman, 102 di Italy, dan 99 di Hungaria.
Bersama dengan UN Women, Uni Eropa bekerjasama dalam mengatasi isu ketidaksetaraan gender khususnya di Eropa. UN Women dan Uni Eropa mengadakan diskusi publik dan kampanye mengenai hak perempuan untuk hidup dengan damai terhindar dari segala bentuk kekerasan terhadap perempuan. Program-program yang dilakukan membantu para perempuan di Eropa seperti program He For She yang secara luas untuk mengakhiri kekerasan terhadap perempuan.
Femicide merupakan tindakan kriminal yang menjadi isu kritis dunia dalam kesetaraan gender. Pembunuhan karena mereka adalah perempuan kebanyakan dilakukan oleh orang-orang terdekat. Dengan begitu diperlukan adanya tindakan lebih serius dalam menangani kasus seperti ini karena akan mengakibatkan perempuan hidup dalam ketakutan akan dunia luar.
Sumber
Ilmu, K., & Febriana, H. R. (2021). Jurnal Politikom Indonesiana: Kerjasama UN Women dan Uni Eropa dalam Peningkatan Kesetaraan Gender dari Perspektif Feminisme. In Ilmu Politik dan Ilmu Komunikasi (Vol. 6, Issue 2).
Statista Research Department. Estimated Number of Femicide Victims in The European Union by 2020, by country. 2021. di akses melalui: https://www.statista.com/statistics/1096116/femicide-in-europe-in-2018/
Wahyuddin, Y. A., Putri, A., & Sari, S. (n.d.). Budaya Machismo dan Kekerasan Gender (Femicide) di El Salvador (Vol. 2, Issue 2).
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Komnas Perempuan Desak Aparat Hukum Identifikasi Kasus Femisida
-
There's Still Tomorrow: Perjuangan Ibu Lawan KDRT Demi Masa Depan Anak
-
Kasus Pembunuhan Jurnalis J di Banjarbaru, Bukti Femisida Intim Semakin Brutal
-
Berkaus Coklat, Mayat Perempuan Tanpa Identitas Ditemukan di Atas Tumpukan Sampah Kali Cengkareng
-
Rizky Ridho Bisa Dibeli 4 Klub Eropa Ini Pakai Jasa 'Orang Dalam'
Ulasan
-
Aksi Heroik Seorang Mantan Tentara dalam Melawan Teroris dalam Film Cleaner
-
Review Anime Ranma 1/2, Komedi Klasik dengan Sentuhan Modern
-
Ulasan Novel 'Bumi Manusia' karya Pramoedya Ananta Toer: Sejarah Kolonial
-
Merenungkan Makna Hidup Melalui Novel Khutbah di Atas Bukit
-
There's Still Tomorrow: Perjuangan Ibu Lawan KDRT Demi Masa Depan Anak
Terkini
-
3 Pemain Kunci Timnas Yaman U-17 yang Perlu Diwaspadai oleh Skuad Indonesia
-
Lebaran Lebih Berwarna dengan Arisan Keluarga, Ada yang Setuju?
-
Masuk BaekSang Awards 2025, When Life Gives You Tangerines Raup 8 Nominasi
-
Menghadapi Mental Down setelah Lebaran, Mengapa Itu Bisa Terjadi?
-
Sidang Perdana, NewJeans Tolak Tawaran Lanjut di ADOR Tanpa Min Hee-jin