UTBK-SBMPTN (Ujian Tulis Berbasis Komputer-Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri) merupakan salah satu jalur masuk ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN) lewat seleksi tes tulis. Yang mana hasil nilai dari UTBK ini menjadi syarat untuk bisa mendaftar SBMPTN. UTBK-SBMPTN sendiri dilaksanakan oleh Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT). Bagi para pelajar kelas 12 SMA/K sederajat yang ingin melanjutkan studi ke perguruan tinggi bisa mengikuti jalur seleksi UTBK-SBMPTN ini.
Namun, sebelum dilaksanakan UTBK-SBMPTN telah lebih dulu diselenggarakan seleksi jalur masuk ke perguruan tinggi lewat nilai rapor dan prestasi lainnya, yang disebut dengan SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri). Akan tetapi, pada kesempatan kali ini kita tidak akan membahas mengenai SNMPTN yang sudah berlalu, alih-alih kita akan membahas mengenai UTBK-SBMPTN yang sedang berlangsung saat ini.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa soal-soal yang diujikan di UTBK memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi. Hal ini tentunya sudah diperhitungkan dengan matang oleh pembuat soal dan juga panitia LTMPT agar calon mahasiswa yang mendaftar ke perguruan tinggi lolos dengan standar yang baik. Artinya mereka yang lolos memiliki kemampuan yang memang diakui layak mendapatkan kursi di kampus impian mereka.
Oleh karena sulitnya untuk bisa lolos di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) lewat jalur UTBK-SBMPTN, banyak pelajar yang memilih untuk mempersiapkan tes ini dari jauh-jauh hari. Bahkan, mereka telah belajar dan mempersiapkan diri sejak duduk di bangku kelas 10 atau 11. Namun, tidak jarang pula yang memilih untuk melakukan persiapan apabila sudah mendekati pelaksanaan UTBK. Hal ini dikarenakan banyaknya tugas-tugas dan ujian yang harus mereka hadapi dalam masa Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah. Para pelajar cenderung kesulitan untuk membagi waktu dan menyisihkan waktunya untuk belajar dalam rangka persiapan UTBK.
Di samping itu, ada juga yang cenderung meremehkan UTBK-SBMPTN ini dan memilih untuk mengandalkan seleksi SNMPTN yang lebih dulu diselenggarakan seperti yang sudah saya jelaskan tadi. Mengandalkan untuk bisa lolos di SNMPTN pun juga langkah yang kurang bijak, karena seleksi SNMPTN sangat tidak bisa ditebak keberhasilannya. Hal ini disebabkan karena banyaknya faktor sebagai tolok ukur diterimanya calon mahasiswa di kampus impian mereka.
Selain itu juga, kita tahu bersama bahwa setiap tahunnya peserta UTBK-SBMPTN ini ada ratusan ribu lebih peserta yang juga sedang bertarung memperebutkan kursi di kampus impian. Maka kemungkinan untuk lolos UTBK-SBMPTN ini sangat kecil jika kita tidak memiliki persiapan yang matang untuk bertarung bersama ratusan ribu calon mahasiswa tersebut.
Berbicara mengenai UTBK-SBMPTN ini, tentu saja momen ini menjadi momok utama ancaman stres di kalangan pelajar kelas 12 SMA/K sederajat yang tidak direkomendasikan untuk terulang kembali. Ada banyak faktor yang menjadi penyebab stres yang dialami oleh para pelajar kelas 12 SMA/K sederajat dalam masa-masa ini. Faktor-faktor tersebut antara lain banyaknya tekanan yang datang dari berbagai sisi, seperti misalnya, dalam masa ini mereka harus belajar ekstra untuk mempersipakan berbagai ujian sekolah dan juga mempersiapkan seleksi UTBK ini.
Soal-soal UTBK yang sulit juga menjadi suatu tantangan tersendiri bagi mereka dalam menghadapinya. Selanjutnya, tekanan yang datangnya dari orang tua. Dalam kasus ini biasanya para pelajar dibebankan harapan yang terlalu besar oleh orang tuanya agar lolos di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan program studi yang para orang tua inginkan. Dalam pemilihan program studi dan kampus ini juga menjadi beban pikiran bagi para pelajar karena dalam beberapa kasus orang tua sering memaksakan pilihannya dan beranggapan bahwa pilihannya merupakan yang terbaik. Padahal tidak jarang pilihan anaknya bertolak belakang dengan apa yang mereka inginkan.
Selain itu, para pelajar cenderung memiliki ekspetasi yang terlalu besar kepada diri sendiri sehingga mereka takut dan ragu dalam memilih langkah. Mereka akan cenderung berpikir terlalu jauh tentang apa yang mungkin dan tidak mungkin terjadi. Apalagi jika mereka gagal dalam beberapa hal, mereka akan sering menyalahkan diri sendiri atas apa yang terjadi dan sulit untuk keluar dari situasi terpuruk itu. Selain itu juga, bisa jadi ada ketidakseimbangan antara ekspetasi dan juga usaha yang mereka keluarkan. Dalam beberap kasus, para pelajar ini memiliki ekspetasi tinggi bisa diterima di program studi dan kampus impian mereka.
Namun, kenyataannya usaha yang mereka keluarkan sangat tidak maksimal bahkan banyak dari mereka yang menunda-nunda waktu untuk belajar. Di samping itu, ada pula tekanan dari lingkungan sosial/ pertemanan. Rasa iri karena teman-teman sudah mulai diterima di kampus impian mereka menjadi beban tersendiri bagi mereka yang belum juga di terima di perguruan tinggi. Kemudian, yang paling berat dari semuanya tentunya adalah tekanan yang diberikan kepada diri sendiri.
Perasaan ini biasanya sulit untuk mereka utarakan dan juga sulit untuk dikeluarkan karena datangnya dari dalam diri sendiri. Hal-hal inilah yang kemudian berakumulasi di dalam hati dan pikiran dalam waktu yang lama, tetapi sulit untuk diutarakan. Karena itulah situasi ini akan berkembang menjadi stres berat yang bisa mempengaruhi kesehatan mental para pelajar kelas 12 SMA/K sederajat.
Oleh karena itu, sebagai orang terdekat mereka, kita harus bisa menjadi pendengar dan pendukung aktif di segala langkah yang mereka tempuh. Kita tidak boleh menghakimi perasaan mereka, karena pada masa ini mereka akan cenderung sulit mengatur emosi, sering panik dan risau, serta menjadi lebih sensitif daripada hari biasanya. Yang terpenting, kita bisa selalu memberikan dorongan, semangat, dan motivasi kepada mereka untuk terus berjuang dan tidak putus asa.
Untuk para peserta UTBK-SBMPTN 2022, selamat berjuang dan selamat menunggu pengumuman. Kalian semua hebat, jangan berhenti berusaha, dan jangan takut usaha kalian akan sia-sia. Karena pasti ada hikmah yang bisa dipetik di setiap perjuangan. Semoga kalian lolos UTBK-SBMPTN 2022 di kampus impian kalian. Semangat!
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Siswa SMK Ditembak Mati, DPR Geram Polisi Sebut Gangster: 'Gangster Seperti Apa?'
-
Komisi III DPR Segera Panggil Kapolres Semarang: Jangan Sampai Nila Setitik Rusak Susu Sebelanga
-
Bangga! Siswa SMP dari Dua Sekolah di Indonesia Raih Juara Untuk Kompetisi Literasi Keuangan se-Asia Pasifik
-
Dulu Koar-koar Minta Rp 20 T, Peran Natalius Pigai di Kasus Penembakan Siswa SMK Dipertanyakan
-
Ramai Disenggol Netizen, Menteri HAM Natalius Pigai Turunkan Tim Pantau Kasus Penembakan Siswa SMK di Semarang
Ulasan
-
Ulasan Film Wolfs: Kolaborasi Dua Fixer Profesional dalam Misi Sarat Intrik
-
Review Buku Hidup Tak Selalu Baik-Baik Saja, Ketika Hidup Tak Sesuai Ekspektasi
-
Rasanya Istimewa, Sensasi Kuliner di Kedai Nasi Nikmat Kota Jambi
-
Review Buku Sebuah Kota yang Menculik Kita, Fenomena Sosial dalam Bingkai Puisi
-
Love is A Promise: Berdamai dengan Trauma Demi Menemukan Cinta Sejati!
Terkini
-
BI Bekali 500 Mahasiswa Jabar Sertifikasi BNSP, Siap Bersaing di Dunia Kerja
-
3 Serum Korea Berbahan Utama Lendir Siput, Ampuh Perbaiki Skin Barrier!
-
Statistik Apik Gustavo Souza, Juru Gedor Baru PSIS Semarang Asal El Savador
-
3 Rekomendasi Produk Ampoule untuk Atasi Jerawat dan Kerutan, Auto Glowing!
-
Sentuhan Guru Tak Tergantikan, Mengapa Literasi Penting di Era AI?