Dusun Bambu mulai dikenal publik sekitar awal tahun 2014, dan dari awal beroperasi kawasan ini telah banyak menyedot animo masyarakat di Indonesia maupun mancanegara, karena konsep ecotourism hingga kulinernya. Hal itu sangat wajar karena masa berdirinya berbarengan dengan boomingnya media sosial Instagram yang ikut mengebrak pemberitaan mengenai kawasan ini. Keberadaan Dusun Bambu ikut memberi warna dan pilihan alternatif bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke Lembang.
Saat pandemi Covid-19 melanda seluruh dunia di awal 2020, Dusun Bambu juga ikut terkena dampaknya dan sempat tutup. Baru dibuka kembali pada awal tahun 2022. Hanya saja terjadi perubahan konsep, meskipun masih berbasis Ecotourism. Saat ini ketika masuk, kita harus reservasi makan dulu di salah satu resto yang ada di lokasi. Setelah reservasi baru kita dapat masuk ke dalam area Dusun Bambu untuk berwisata menikmati keindahan dan wahana yang tersedia. Area Dusun Bambu sendiri terhitung luas dan tertata dengan baik. Tersedia restoran unik, berbagai permainan, tempat menginap berupa villa dan glamping serta taman hijau yang luas serta indah.
Beberapa perubahan Dusun Bambu pasca pandemi
Pertama untuk konsep makan yang harus reservasi makan terlebih dahulu sebelum mengelilingi kawasan. Konsep restonya lebih ke arah outdoor dining resto. Selain itu ada beberapa yang berubah seperti Pasar Khatulistiwa sekarang menjadi Galeri Flora Indonesia yang menyediakan berbagai macam tanaman yang bisa dibeli dengan harga bervariasi. Kawasan resto Lutung Kasarung dan Sky Bridge juga ditutup, playground yang dulu kecil di samping Pasar Khatulistiwa dipindahkan ke atas menjadi lebih besar sehingga lebih enak dan teratur.
Untuk resto yang bisa direservasi ada 3 yaitu Resto Purbasari, Resto Burangrang dan Resto Lembur Urang. Setiap resto memiliki keunikan tersendiri seperti Purbasari dengan konsep resto berupa saung-saung yang terbuat dari kayu yang mengelilingi danau kecil. Setelah makan kita dapat menyewa perahu kecil untuk bersampan mengelilingi danau. Asyik untuk berfoto-foto. Atau kita bisa memberi makan ikan air tawar yang ada di telaga tersebut. Menu andalannya adalah masakan Sunda dan seafood.
Resto Burangrang berupa bangunan café yang cantik terletak di pinggir danau tidak jauh dari Resto Purbasari. Dari sini kita dapat melihat area di sekitar danau dari ketinggian. Menu andalannya adalah Asian dan Western food. Terakhir Resto Lembur Urang yang menempati kawasan teratas dari Dusun Bambu tersebut konsepnya berupa saung-saung kayu dengan pemandangan sawah. Berada di ketinggian kita menjadi leluasa memandang area Dusun Bambu secara keseluruhan.
Selain dari ketiga resto ini kita juga dapat mengunjungi Taman Arimbi dengan bunga Lavendernya yang tertata indah, Playground anak dengan tarif Rp 50.000 tanpa dibatasi waktu. Penyewaan perahu dengan tarif sewa Rp 20.000 per 20 menit serta penyewaan scooter listrik di area Taman Arimbi, serta berbagai lokasi foto yang instagramable.
Alamat Dusun Bambu adalah di Jalan Kolonel Masturi km 11 Kertawangi, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat. Tiket masuk tidak ada untuk Dusun Bambu konsep baru ini, kamu hanya perlu reservasi restoran dan membayar biaya parkir sebesar Rp 15.000 untuk kendaraan roda 4. Bagaimana? setelah mendengar uraian tentang Dusun Bambu versi baru apakah kamu jadi tertarik mengunjunginya?
Baca Juga
-
Sinopsis Don't Touch My Gang: Kisah Anak Kampung Hadapi Kerasnya Bangkok!
-
Profil Nonnie Pitchakorn, Bintang Baru di Only Friends, Adik Nanon Korapat!
-
Angkat Kisah Kehidupan setelah Kematian, Ini Sinopsis Death is All Around!
-
Relate dengan Guru Muda, Ini Sinopsis Drama Thailand "Thank You Teacher"
-
Sinopsis Serial '6ixtynin9', Dus Mie Instan Berisi Uang yang Berakhir Petaka
Artikel Terkait
-
Dari Biryani hingga Dim Sum, Jaringan Hotel Ini Hadirkan "Taste of Asia" yang Menggugah Selera
-
Menjajal Kembali Pisang Goreng Bandung di Kota Jambi, Topping Melimpah
-
Mandatalam Earth Run 2024: Lari Menuju Bumi yang Hijau Run For Earth" di Podomoro Park, Bandung
-
Warung Ayam Mekik, Destinasi Kuliner Klasik di Kota Jambi
-
Cafe Layri: Pesona Bali dan Rasa Nusantara di Kota Jambi
Ulasan
-
Review Film The Zen Diary: Pelajaran Hidup Selaras dengan Alam
-
Review Film X-Men '97, Pertaruhan Nasib Mutan Usai Kepergian Profesor X
-
Ulasan Buku 'I DO', Siapkan Pernikahan dan Putus Rantai Trauma Keluarga
-
Ulasan Novel Lotus in The Mud: Ketika Harus Berjuang di Tengah Tekanan
-
Rahasia Kebahagiaan dalam Buku 'Hidup Damai Tanpa Berpikir Berlebihan'
Terkini
-
Wow! PSSI Targetkan Timnas Putri Mampu Raih Peringkat ke-3 di AFF Cup 2024
-
Yance Sayuri Berambisi Kejar Rekor Saudaranya di Timnas Indonesia, Mengapa?
-
3 Film Beragam Genre Dibintangi Austin Butler yang Pantang Buat Dilewatkan!
-
Drama Korea Virtuous Business: Ibu Polos yang Dobrak Moral demi Ekonomi Keluarga
-
Ole Romeny Datang, 2 Penyerang Timnas Ini Akan Kembali ke Posisi Aslinya?