Kota Sawahlunto termasuk salah satu kota kuno yang membanggakan Sumatera Barat dan Indonesia karena terpilih menjadi kota situs warisan budaya dunia oleh badan PBB yaitu UNESCO. Seperti yang kita ketahui UNESCO memang bertugas untuk menjaga dan memelihara budaya dunia dari kepunahan. Dengan nama internasional Ombilin Coal Mining Heritage of Sawahlunto berdasarkan hasil sidang UNESCO tahun 2019 di Azerbaijan, Ombilin mendapat skor 1600 melengkapi situs budaya lainnya yang sudah terpilih terlebih dahulu.
Dari Indonesia sendiri ada Candi Borobudur, Candi Prambanan, Taman Nasional Komodo, Sistem Pengairan Subak di Bali, Taman Nasional Lorentz di Papua, Taman Nasional Ujung Kulon di Banten, dan situs manusia purba Sangiran. Faktor pendukung lainnya adalah transformasi dari Sawahlunto sendiri yang perlahan berbenah dan memoles kota lama bekas tambang batubara zaman Belanda menjadi cagar budaya nasional.
Berikut beberapa 4 fakta menarik Kota Sawahlunto:
- Tambang tertua di Asia Tenggara. Tambang batubara Ombilin tak hanya menjadi satu satunya tambang yang ada di bawah tanah tapi juga yang tertua di Asia Tenggara. Mulai beroperasi pada masa penjajahan Belanda dan baru berhenti pada tahun 1971. Beberapa peninggalan asli yang masih bisa dilihat hingga saat ini antara lain terowongan Mbah Soero.
- Dijuluki sebagai kota arang. Sebagai salah satu penghasil batubara terbesar, Sawahlunto mendapatkan gelar kota arang.
- Adanya kisah manusia rantai di zaman penjajahan Belanda. Ini merupakan cerita kelam yang terjadi di masa lampau, saat itu Belanda menjadikan masyarakat sekitar area pertambangan menjadi kuli secara paksa. Supaya mereka bekerja giat dan tak henti, kedua kakinya dipasangi rantai sehingga tidak bisa melarikan diri.
- Sawahlunto sempat menjadi kota mati. Semenjak penutupan tambang batubara pada tahun 1971, Kota Sawahlunto nyaris seperti kota mati. Karena semenjak dahulu kehidupan masyarakat Sawahlunto begitu bergantung dari hasil tambang tersebut. Perlahan banyak terjadi eksodus keluar dari penduduk Sawahlunto untuk mengais rezeki ke daerah lain.
Terhitung sejak tahun 2003, pemerintah setempat berupaya menjadikan Sawahlunto sebagai kota wisata. Hingga saat ini usaha pemerintah tersebut cukup berhasil, terbukti dengan diraihnya predikat World Heritage dari UNESCO di tahun 2019. Selain Kota Padang dan Bukittinggi, Sawahlunto bisa menjadi alternatif kunjunganmu saat pelesiran di Sumatera Barat.
Baca Juga
-
Sinopsis Don't Touch My Gang: Kisah Anak Kampung Hadapi Kerasnya Bangkok!
-
Profil Nonnie Pitchakorn, Bintang Baru di Only Friends, Adik Nanon Korapat!
-
Angkat Kisah Kehidupan setelah Kematian, Ini Sinopsis Death is All Around!
-
Relate dengan Guru Muda, Ini Sinopsis Drama Thailand "Thank You Teacher"
-
Sinopsis Serial '6ixtynin9', Dus Mie Instan Berisi Uang yang Berakhir Petaka
Artikel Terkait
Ulasan
-
Ulasan Buku My Olive Tree: Menguak Makna Pohon Zaitun bagi Rakyat Palestina
-
Review Film Death Whisperer 3: Hadir dengan Jumpscare Tanpa Ampun!
-
Ulasan Novel Terusir: Diskriminasi Wanita dari Kacamata Budaya dan Sosial
-
Review Film Tukar Takdir: Kisah Penyintas yang Menyayat Hati!
-
Review Film Rangga & Cinta: Sekuel AADC yang Lebih Emosional dan Musikal!
Terkini
-
4 Cleansing Balm Mini Size Harga Rp20 Ribuan, Praktis Dibawa Traveling!
-
Kamus Cinta Zaman Now: Dari 'Situationship' sampai 'Roaching', Istilah Kencan yang Wajib Kamu Tahu!
-
Vokal Iqbaal Ramadhan Disorot, Netizen: Perasaan Dulu Nggak Gini?
-
Penayangan A Quiet Place Part III Diundur, Hindari Bersaing dengan Film Ini
-
Quarter-Life Crisis Mengintai Anak Muda: Saat Usia 20-an Terasa Lebih Berat dari yang Dibayangkan