Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Fatson Tahya
Ilustrasi mesin mobil. (Unsplash/Joshua Aragon)

Banjir adalah bencana alam yang bisa menyebabkan kerugian materi bahkan banjir bisa juga dapat menyebabkan timbulnya korban jiwa. Salah satu dampak yang dapat disebabkan oleh banjir adalah potensi kerusakan komponen pada mobil.

Berikut ini 6 komponen yang berpotensi rusak jika mobil nekat menerjang banjir.

1. Korsleting Engine Control Unit (ECU)

Engine Control Unit atau ECU adalah komponen yang memiliki peran sebagai sirkuit elektronik utama pada mobil. Bisa juga disimpulkan bahwa komponen ECU ini adalah otak dari mobil-mobil modern.

Saat mobil terendam banjir, ECU akan berpotensi terjadi korsleting. Posisi ECU yang berada di dalam ruang mesin akan lebih rawan atau rentan terkena air ketika mobil terendam banjir.

Ketika ECU sudah mengalami korsleting maka pemilik mobil harus mengganti komponen ECU dengan komponen ECU yang baru, karena ECU tidak disarankan untuk diservis ketika rusak.

2. Oli berpotensi tercampr air

Ketika suatu mobil menerjang banjir dan terendam air, maka dari kondisi tersebut akan mengakibatkan potensi air masuk ke dalam transmisi dan mesin. Oli bisa bercampur dengan air yang masuk pada saat mobil menerjang banjir.

Akibatnya maka akan menyebabkan oli akan kehilangan daya secara drastis untuk melumasi mesin.

Ketika oli tidak bisa berfungsi melumasi mesin dengan baik, maka akan menyebabkan komponen menjadi cepat aus, selain itu air yang masuk ke dalam ruang mesin akan menimbulkan karat, sehingga performa mesin akan menjadi berkurang.

3. Terjadinya Water Hammer

Water hamer adalah peristiwa yang umumnya terjadi karena mobil menerjang banjir atau hujan, peristiwa ini ditandai dengan terhisapnya air ke dalam engine atau ruang bakar mobil.

Air merupakan zat yang tidak bisa dikompres oleh piston dan mengakibatkan terjadinya tekanan sangat tinggi di dalam ruang bakar. Akibatnya piston bisa berubang, setang piston patah, serta blok mesin pecah.

4. Kerusakan pada sistem pengereman

Sistem pengereman juga tidak akan luput terkena potensi dampak yang diakibatkan jika mobil nekat menerjang banjir. Air yang masuk kedalam sistem pengereman dapat mengakibatkan kopling serta piringan rem menjadi lembab dan akhirnya akan mengakibatkan karat atau berkarat.

Lalu saat pengemudi menarik rem tangan atau menggunakan rem tangan saat kondisi sedang basah akan mengakibatkan kampas rem belakang akan menempel dengan piringannya, bila sudah menempel sangat erat maka bisa mengakibatkan kerusakan pada kampas rem dan piringannya.

5. Transmisi bermasalah

Pada mobil dengan transmisi manual, saat mobil nekat menerjang banjir, maka air bisa saja masuk kedalam kopling, hal ini akan menyebabkan kopling serta dekrup bisa menjadi lembab, jika hal ini terjadi maka akan mengakibatkan adhesi yang kuat antara pelat kopling dengan dekrup.

Saat transmisi berada pada posisi netral, kopling dalam posisi lepas, sehingga plat kopling dan dekrup saling melekat kencang, saat terjadi seperti itu dalam jangka waktu semalaman, transmisi mobil tidak akan bisa dioperasikan.

6. Alternator korsleting

Alternator adalah komponen yang mengubah putaran mesin menjadi arus listrik. Komponen ini sebenarnya tidak mudah rusak jika terkena air, tetapi mobil sekarang sudah banyak yang memakai alternator canggih dengan IC (Integrated Circuit) di dalamnya.

IC ini bisa rusak jika terendam air, jika hal tersebut terjadi maka alternator menjadi tidak berfungsi, jika alternator tidak berfungsi maka aki akan cepat tekor dalam waktu singkat.

Itulah 6 komponen yang berpotensi rusak jika mobil nekat untuk menerjang banjir, jika pengemudi diharuskan untuk menerjang banjir, maka diharapkan dilakukan dengan hati-hati.

Akan lebih baik juga jika mencari jalan lain sehingga tidak perlu menerjang banjir yang akan menyebabkan risiko dan potensi kerusakan pada komponen mobil.

Fatson Tahya