Buku berjudul Nyengir Ketupat ini ditulis oleh Haris Firmansyah. Buku dengan tebal 134 ini dipersembahkan untuk para perindu bulan puasa di mana pun berada. Sebagaimana judul, buku ini berisi humor-humor segar dalam menyambut hari lebaran atau biasa dikenal istilah lainnya, hari ketupat.
Meski buku ini berjudul demikian, namun isinya bisa dibaca kapan pun kita mau. Tidak harus menunggu momen bulan Ramadan. Apalagi kita sudah tahu bahwa puasa itu banyak macamnya, tidak hanya puasa Ramadan. Ada puasa Senin Kamis, puasa Daud, puasa nazar, puasa qada', dan lain sebagainya.
Buku terbitan Buku Kita ini ditulis secara ringan, sehingga mudah dipahami. Pun bisa dibawa ke mana-mana saat berpuasa sambil menanti azan Magrib untuk berbuka. Ya, hitung-hitung dari pada bergosip atau menggibahi tetangga yang suaminya tidak pulang-pulang dari negeri rantau, mending membaca buku ini. Apalagi Anda yang sedang galau atau gelisah sebab tidak punya baju baru untuk lebaran, buku ini bisa dijadikan solusi untuk menghapus segala keresahan itu.
Di halaman 10 pada buku ini, kita disodori pengetahuan (meski tidak teramat penting, tetapi cukup menghibur) tentang perbuatan yang tidak dilakukan saat berpuasa. Pertama, bangunin orang sahur. Bangunin orang sahur merupakan perbuatan yang sia-sia. Masak orang yang sedang sahur mau dibangunin? Contoh: kamu lagi santap sahur, tiba-tiba hansip datang dan bangunin kamu, "Bangun, bangun, katanya mau tidur?" Kamu pasti kesal. Mending bangunin orang yang masih tidur, suruh segera sahur.
Kedua, ngasih makan orang puasa. Memang, memberi makan orang yang berpuasa itu pahalanya seperti orang yang berpuasa. Tapi, ngasih makannya sesaat sesudah azan Magrib. Jangan pas siang bolong, kamu jejalin bakwan jagung ke mulut orang lewat. Batal entar puasanya. Apalagi, dia ngunyahnya sambil merem melek.
Ketiga, godain orang puasa. Orang puasa itu lapar. Malah digodain, lagi. Contoh, kita lagi kelaparan nunggu azan Magrib sambil meluk jam dinding, terus digodain dengan pura-pura mengumandangkan azan, atau memainkan suara azan dari Youtube. Jangan sampai, itu termasuk tindakan tercela.
Intinya, buku ini teman saat puasa, untuk dibaca agar puasa yang kita jalani terasa ringan dan tidak lapar. Sungguh, jika buku ini dibaca di tengah siang sambil puasa, lapar kita tidak terasa, dan tidak disangka tiba-tiba azan Magrib.
Baca Juga
-
Menkeu Purbaya Ancam Tarik Anggaran Program Makan Gratis jika Penerapannya Tidak Efektif
-
Ferry Irwandi Ungkap Jumlah Orang Hilang pada Tragedi 25 Agustus yang hingga Kini Belum Ditemukan
-
Nadya Almira Dituding Tak Tanggung Jawab Usai Tabrak Orang 13 Tahun yang Lalu
-
Vivo V60 Resmi Rilis, Andalkan Kamera Telefoto ZEISS dan Snapdragon 7 Gen 4
-
Review Buku Indonesia Merdeka, Akhir Agustus 2025 Benarkah Sudah Merdeka?
Artikel Terkait
-
Tips Kesehatan dr.Zaidul Akbar Obati Diabetes Biar Bebas Suntik Insulin, Pakai Cara dan Jenis Rimpang Ini
-
Waduh, Belasan Ribu Buku Nikah Dibakar Kantor Kemenag Blitar, Begini Ceritanya
-
HUT ke-67 Lalu Lintas Bhayangkara: Mengenang Mayjen Pol (Purn) Ursinus Elias Medellu, Pencetus BPKB dan Surat Tilang
-
Siap-siap! Biaya Haji Tahun Depan Kemungkinan Naik, Ini Alasannya
-
Siap-siap! Biaya Haji Tahun Depan Kemungkinan Naik, Ini Alasannya
Ulasan
-
Ulasan Buku "House of Sky and Breath", Kisah Romansa Antrologi Perang
-
Ketika Omelan Mama Jadi Bentuk Kasih Sayang di Buku Mama 050
-
Review Film No Other Choice: Ketika PHK Membuatmu Jadi Psikopat!
-
Novel Semesta Terakhir untuk Kita: Ketika Ego dan Persahabatan Bertarung
-
Years Gone By: Ketika Cinta Tumbuh dari Kepura-puraan
Terkini
-
Blak-blakan, Tora Sudiro Akui Jadi YouTuber karena Sepi Tawaran Syuting?
-
Dianggap Relate Dengan Kehidupan Mahasiswa, Apa Itu Sindrom Duck Syndrome?
-
5 Alasan Gachiakuta Wajib Ditonton, Anime Misteri Relate dengan Kehidupan!
-
6 OOTD Feminin Lee Si An Single Inferno dengan Sentuhan Dress dan Skirt
-
Bijak! Andre Taulany Sebut Hidup Itu Cuma Perkara Waktu: Ada Suka Ada Duka