Buku kedua Tongkat Ajaib Lolita: My Dearest Frog Prince, terbit satu bulan setelah buku pertamanya. Pada buku keduanya, Karla M. Nashar menceritakan kisah Lolita setahun setelah mendapatkan kekuatan pertama.
Setahun setelah mendapatkan kekuatannya, pastinya Lolita telah bisa mengendalikan suara-suara yang masuk di pikirannya. Hanya suara yang benar-benar membutuhkan bantuan akan terdengar.
Di tahun ini Lolita juga memberanikan diri pergi pertukaran belajar ke Australia. Tujuannya untuk menambah pengalaman dan kemandirian Lolita. Ia juga berkesempatan melihat pohon Baobab yang erat hubungannya dengan sejarah keluarga Lolita.
Setahun pula ia tak bertemu Dharma, bagaimana ya kabar cowok itu sekarang? Walaupun selalu berbagi kabar lewat email, tapi tetap saja ada rasa yang kurang gitu. Lolita juga masih berkomunikasi dengan teman akrabnya yang lain, Ina. Ina bahkan mengundang Lolita untuk hadir ke acara ulang tahunnya.
Sesampainya di Indonesia, tepatnya saat mendatangi acara ulang tahun Ina, Lolita menyadari satu hal. Perasaannya kepada Dharma. Ternyata lebih dalam dari sebatas sahabat. Masalah lain muncul sejak Rio, cowok tampan yang jadi incaran Lolita menembaknya. Bersamaan dengan itu Ina juga curhat akan perasaanya kepada Dharma.
Tak hanya masalah percintaan, Lolita juga dihadapkan dua kasus baru yang dihadapi sahabatnya, Lili dan Charlotte. Semenjak mereka tak berteman lagi dengan Lolita, kehidupan keduanya terlihat berubah. Charlotte yang lebih emosional dan Lili yang tidak seceria dulu lagi.
Ternyata Lili dihantui sosok gaib dari rumah barunya. Sosok gaib itu bisa saja membawa Lili kapanpun ia mau. Charlotte sepertinya juga menghadapi hal serupa, namun ia dihantui ketakutan akan dirinya. Charlotte takut menjadi orang gila seperti penyakit kakaknya.
Lolita harus menyelamatkan kedua sahabatnya, namun ia tak bisa sebebas dahulu untuk meminta pertolongan Dharma. Dharma, pangeran kodoknya yang sekarang resmi jadi pacar Ina.
Sama dengan buku pertama, kisah Lolita di buku ini dipaparkan dengan asik. Kilas balik yang diberikan untuk memperjelas sejarah keluarga Bharmadiningrat juga dijelaskan dengan baik. Yang paling menonjol dalam buku kedua ini adalah kebimbangan perasaan Lolita terhadap Dharma. Bagaimana permainan perasaan antar keduanya yang membuat pembaca ikut gemes dengan kisahnya.
Video yang Mungkin Anda Suka.
Baca Juga
-
Sinopsis Don't Touch My Gang: Kisah Anak Kampung Hadapi Kerasnya Bangkok!
-
Profil Nonnie Pitchakorn, Bintang Baru di Only Friends, Adik Nanon Korapat!
-
Angkat Kisah Kehidupan setelah Kematian, Ini Sinopsis Death is All Around!
-
Relate dengan Guru Muda, Ini Sinopsis Drama Thailand "Thank You Teacher"
-
Sinopsis Serial '6ixtynin9', Dus Mie Instan Berisi Uang yang Berakhir Petaka
Artikel Terkait
-
Simpan Uang Tunai Nyaris Rp1 Triliun, Novel Baswedan Yakin Zarof Ricar Punya Catatan Suap Selama jadi Makelar Kasus
-
Novel Baswedan Duga Zarof Ricar Tak Sendirian Nikmati Duit Suap: Uangnya Besar, Pasti dengan Banyak Orang
-
Ulasan Buku 'Seseorang di Kaca', Refleksi Perasaan terhadap Orang Terkasih
-
Heboh Beredar Buku Gibran The Next President, Effendi Gazali: Waktunya Terburu-buru, Harusnya Sabar Saja
-
Resensi Novel Lari dari Pesantren: Sebuah Renungan dari Kisah Dua Santri
Ulasan
-
4 Toko Kain Lokal Terbaik, Temukan Kain Impianmu di Sini!
-
Ulasan Buku Hal-Hal yang Boleh dan Tak Boleh Kulakukan, Kunci Hidup Bahagia
-
Ulasan Film Raatchasan: Mengungkap Pelaku Pembunuh Berantai Para Remaja
-
Ulasan Buku 'Seseorang di Kaca', Refleksi Perasaan terhadap Orang Terkasih
-
Resensi Novel Lari dari Pesantren: Sebuah Renungan dari Kisah Dua Santri
Terkini
-
Sambut Hari Anak Sedunia PBB, Doyoung NCT Donasi Rp1,1 Miliar ke UNICEF
-
3 Film Korea yang Dibintangi Song Kang Ho, Ada Sporty hingga Mendebarkan
-
Indonesia dan Lunturnya Budaya Malu, dari "Jam Karet" hingga Korupsi
-
4 Tips OOTD Rok ala Zara Adhisty yang Girly Abis, Cocok Buat Hangout!
-
TVXQ Resmi Merilis Album Perayaan Debut 20 Tahun di Jepang Bertajuk 'Zone'