Mengenal Wu Zetian, Permaisuri sekaligus Satu-satunya Kaisar Wanita di Tiongkok yang Kemaruk Takhta

Wu Zetian juga dikenal sebagai Wu Zhao atau Wu Hao lahir pada 17 Februari 625 dan menghembuskan napas terakhirnya pada 16 Desember 705. Ia merupakan perempuan satu-satunya dalam sejarah Tiongkok yang berkuasa sebagai kaisar. Masa kekuasaannya dimulai pada tahun 690 sampai 705. 

Permaisuri ini dikenal sangat kaya raya sekaligus kemaruk. Apa yang membuatnya disebut “kemaruk”? Simak faktanya berikut ini dilansir dari laman Women of China dan berbagai sumber lainnya. 

Mengawali Kehidupannya sebagai Selir 

Wu Zetian masuk ke istana sebagai selir dari Kaisar Li Shimin (Taizong) di usianya yang baru menginjak empat belas tahun. Gelarnya adalah cairen, atau selir tingkat lima. 

Wu Zetian berasal dari Wengshui, Bingzhou (sekarang daerah Wenshui, Shanxi). Nama lahirnya adalah Wu Mei. Permaisuri ini berasal dari keluarga yang kaya raya, ayahnya merupakan pengusaha kayu sukses, sementara ibunya berasal dari keluarga Yang, di mana keluarga tersebut memiliki pengaruh yang luas. 

BACA JUGA: 5 Koleksi Baju Tidur Baby Leslar Anak Lesti Kejora, Paling Murah Aja Harganya Rp 400 Ribu!

Wu Zetian tidak memiliki anak dengan Kaisar Li Shimin, sementara itu adat menyebutkan pasangan kaisar yang tidak memiliki keturunan akan ditempatkan di biaraselamanya setelah mangkatnya kaisar. 

Tetapi tak butuh waktu lama bagi Wu untuk kembali ke istana, Kaisar Li Zhi (Gaozong), putra dan penerus mendiang Taizong membawa Wu kembali ke istana sebagai selirnya sendiri. Wu Zetian dianugrahi gelar Zhaoyi, atau peringkat tertinggi selir tetapi masih di bawah permaisuri.

Upaya Merebut Takhta, Permaisuri Berhati Bengis

Mendapatkan kedudukan sebagai istri raja nyatanya tidak cukup bagi Wu Zetian. Hingga akhirnya permaisuri itu melakukan tindakan yang tidak terduga demi mendapatkan takhta yang menjadi idamannya.

Wu Zetian meracuni sang suami, kakak laki-laki, saudara perempuan, hingga anggota Dinasti Tang yang tersisa. Ia bertanggung jawab atas kematian cucunya dengan memerintahkannya untuk bunuh diri. 

Wu Zetian juga tidak ragu membunuh putrinya sendiri. Ia mencekik putrinya sendiri dengan dalih permaisuri masa itu lah yang membunuh anaknya karena rasa cemburu akibat tidak memiliki keturunan.

Wanita ini juga tak segan memfitnah permaisuri Wang, yang merupakan permaisuri kala itu, dengan menyatakan bahwa Wang berlatih sihir. Tuduhan ini membuat Wang diceraikan oleh kaisar. Dan Wu diangkat sebagai permaisuri pada tahun 655.

BACA JUGA: Bawa Sifat Ini dari Penjara, Angelina Sondakh Sering Tak Akur dengan Putranya

Tidak hanya itu saja, rasa kemaruknya pada kekuasaan membuatnya juga tega menggulingkan putranya sendiri untuk menjadi kaisar. Setelah kematian suaminya, Kaisar Gaozong, putranya diangkat menjadi Kaisar. Tetapi kaisar baru itu tidak mematuhi ibunya, jadi Permaisuri Wu dan sekutunya bekerja sama untuk menggulingkan dan mengirim anaknya ke pengasingan.

Wanita Terkaya Sepanjang Masa

Meskipun kontroversial, permaisuri ini berhasil menjadi kepala negara Kekaisaran China selama bertahun-tahun. Dia juga dikenal sebagai pemimpin yang baik untuk rakyatnya, Wu Zetian menjunjung toleransi beragama serta membuat rakyatnya menjadi sejahtera dan makmur berkat dagangan komoditas teh dan sutra di Jalur Sutra. 

Selain itu, Permaisuri Wu memanfaatkan keterampilan militer dan diplomatiknya dengan membentuk jaringann mata-mata dan polisi rahasia yang sukses.

Kemampuannya dalam memimpin negara ini dibuktikan melalui kemampuannya selama 15 tahun untuk menyebarkan pengaruh kerajaannya hingga ke Asia Tengah, dan membawa kerajaannya menjadi yang terbesar di dunia pada masa itu.

Meskipun di keluarganya ia merupakan perempuan berdarah dingin, ia menjadi ratu yang populer dan dicintai.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS