Pemilihan umum atau pemilu menjadi salah satu indikator atau bisa dikatakan sebagai tolak ukur dari demokrasi. Salah satu dari sistem pemilihan umum adalah sistem proporsional.
Sistem proporsional adalah dimana satu daerah pemilihan memilih beberapa wakil. Dalam sistem proporsional ada kemungkinan penggabungan partai atau yang sering disebut dengan koalisi untuk memperoleh kursi.
Sistem proporsional pemilu terbagi menjadi dua jenis sistem, yaitu sistem proporsional terbuka dan sistem proporsional tertutup. Berikut 6 perbedaan sistem proporsional terbuka dan sistem proporsional tertutup:
1. Cara memilih
Sistem proporsional terbuka adalah sistem pemilu di mana pemilih memilih langsung wakil-wakil legislatifnya. Sedangkan dalam sistem proporsional tertutup, pemilih hanya memilih partai politiknya saja.
BACA JUGA: Apa Itu Demosi, Sanksi yang Diberikan Kepada Bharada E Richard Eliezer Meski Tak Dipecat Dari Polri?
2. Pelaksanaan
Pada sistem proporsional terbuka partai politik mengajukan daftar calon yang tidak disusun berdasarkan nomor urut serta tanpa nomor di depan nama (Biasanya susunannya hanya berdasarkan abjad atau undian).
Sedangkan pelaksanaan pemilu pada sistem proporsional tertutup dengan cara partai politik mengajukan daftar calon yang disusun dengan cara berdasarkan nomor urut, nomor urut ini ditentukan oleh partai politik.
3. Penetapan calon terpilih
Pemilu atau pemilihan umum yang memakai sistem proporsional terbuka maka cara penetapan calon terpih adalah dengan menggunakan suara terbanyak.
Sedangkan pemilihan umum yang menggunakan sistem proporsional tertutup, prnrtapan calon terpilih ditentukan berdaarkan nomor urut. Contoh jika partai politik mendapatkan dua kursi maka calon terpilih adalah nomor urut satu dan dua.
4. Derajat keterwakilan
Memiliki derajat keterwakilan yang tinggi itu adalah ciri dari pemilu yang menggunakan sistem proporsional terbuka, hal ini dikarenakan pemilih bebas memilih wakilnya yang akan duduk di legislatif secara langsung, dengan demikian maka pemilih dapat terus mengontrol orang yang dipihnya.
Sedankan pemilihan umum atau pemilu yang menggunakan sistem proporsional tertutup rakyat tidak bisa langsung wakil-wakilnya yang akan duduk di legislatif.
Pilihan partai politik belum tentu pilihan pemilih.
5. Tingkat kesetaraan calon
Sistem proporsional terbuka memungkinkan hadirnya kader yang tumbuh dan besar dari bawah dan menang karena adanya dukungan massa. Perbedaan dari sistem proporsional tertutup adalah biasanya sistem ini akan didominasi kader yang mengakar ke atas karena mempunyai kedekatan dengan elite atau petinggi partai politik (parpol), bukan karena dukungan massa.
6. Jumlah kursi pada hubungan daftar kandidat
Perbedaan selanjutnya adalah terkait jumlah kursi pada hubungan daftar kandidat, jika pemilihan umum yang menggunakan sistem proporsional terbuka maka partai memperoleh kursi yang sebanding dengan suara yang diperoleh.
Hal ini akan berbeda dengan pemilihan umum yang menggunakan sistem proporsional tertutup, karena jika menggunakan sistem ini maka setiap partai menyajikan daftar kandidat dengan jumlah yang lebih dibandingkan dengan jumlah kursi yang dialokasikan untuk satu daerah pemilihan atau dapil.
Itulah 6 perbedaan dari pemilihan umum atau pemilu yang menggunakan sistem pemilihan terbuka dan pemilu yang menggunakan sistem pemilihan tertutup.
Semoga masyarakat akan menjadi semakin paham mengenai kedua sistem yang ada di pemilihan umum ini. Semoga bermanfaat.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Program Makan Bergizi Gratis: Berkah atau Beban? Menanti Hasil dan Manfaat di Tengah Anggaran Fantastis
-
RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Gelar Seminar Pencegahan Stunting
-
RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta dan Gamping Berpartisipasi di MJE 2023
-
RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Gelar Peringatan World Prematurity Day 2023
-
Ini 7 Tips Membersihkan Sistem Komputer agar Mendapatkan Performa Optimal
Artikel Terkait
-
Tegaskan Tanggung Jawab Revisi UU Pemilu di Pihaknya, Pimpinan Baleg DPR: Kami akan Lanjutkan
-
'Di Udara' Efek Rumah Kaca: Seruan Perjuangan yang Tidak Akan Pernah Mati
-
Pimpinan Pastikan RUU Pemilu Dibahas di Komisi II, Revisi ASN Tetap Jalan Terus
-
Menghidupkan Semangat Ki Hadjar Dewantara dalam Politik Pendidikan Era AI
-
'Mesra' dengan Megawati, Mungkinkah Prabowo Lepas dari Bayang-bayang Jokowi?
Ulasan
-
The Wild Robot Escapes, Kisah Epik Tentang Rumah, Cinta, dan Kebebasan
-
Review Novel 'Totto-chan': Bukan Sekolah Biasa, Tapi Rumah Kedua Anak-anak
-
Mengenal Puisi Sederhana Penuh Makna dalam Buku Perjamuan Khong Guan
-
Ulasan Novel Jar of Hearts: Terungkapnya Kasus Pembunuhan Setelah 15 Tahun
-
5 Film Korea 2025 Beragam Genre yang Pantang Buat Kamu Lewatkan, Ada Mickey 17
Terkini
-
Makin Viral, Jumbo Tembus 4 Juta Penonton di Bioskop Indonesia
-
Demi Moore Ngaku Sudah Prediksi Mikey Madison yang Menangkan Piala Oscar
-
Snow White Dilarang Tayang di Lebanon Imbas Negara Asal Gal Gadot
-
AFF Bentuk Tim ASEAN All Stars, Perlukah Para Pemain Timnas Indonesia Turut Serta?
-
4 Ide OOTD Youthful ala Jiwoo Hearts2Hearts, Sederhana tapi Tetap Memikat!