Seni pertunjukan tentunya tidak hanya menampilkan sisi seni sebagai salah satu daya tarik utamanya. Beberapa seni pertunjukan yang tergolong ekstrim dan berbahaya juga menjadi daya tarik bagi publik dan selalu sukses mengundang tepuk tangan penonton.
Pada tanggal 25 Februari 2023 kali ini diperingati sebagai Hari Penelan Pedang Sedunia atau International Sword Swallowers Day. Peringatan ini diadakan setiap tahun pada hari sabtu terakhir di bulan Februari. Maka dari itu, pada tahun 2023 ini peringatan tersebut jatuh pada tanggal 25 Februari.
BACA JUGA: Viral Karena Kasus Kriminal, Berikut 3 Fakta Menarik Mobil Jeep
Melansir dari situs National Today, peeringatan yang mulai dilaksanakan pada tahun 2007 tersebut digagas oleh Asosiasi Penelan Pedang Internasional disponsori oleh acara TV terkemuka Amerika Serikat "Ripley’s Believe It Or Not!" sebagai bentuk apresiasi para seniman penelan pedang dalam dunia hiburan dan tentunya kontribusi mereka dalam dunia medis dan pendidikan. Seni menelan pedang tentunya memiliki beragam fakta unik dan menarik dalam pertunjukan tersebut. Berikut 3 fakta unik dari seni pertunjukan menelan pedang.
1. Muncul Sejak Ribuan Tahun Sebelum Masehi
Melansir dari situs swordswallow, seni pertunjukan menelan pedang atau pisau mulai muncul di dataran India sekitar 2.000 tahun sebelum masehi. Pertunjukan yang tergolong ekstrim ini pada masa tersebut merupakan salah satu bentuk dari ritual keagamaan yang seringkali dilakukan oleh para kaum pendeta. Pertunjukan ini mulai menyebar ke beberapa negara lain seperti Yunani, China dan Jerman pada abad-abad berikutnya.
Seni pertunjukan ini mulai menjadi salah satu bagian penting bagi para penyelenggara sirkus pada sekitar abad ke-18 dan abad ke-20 karena dianggap sebagai sebuah karya seni ekstrem yang seringkali mengundang decak kagum para penonton. Puncak kejayaan seni pertunjukan tersebut terjadi pada kurun waktu tahun 1800-an hingga 1900-an dan sangat populer di benua Eropa ataupun Amerika.
2. Berperan Penting dalam Dunia Medis
Meskipun tergolong sebagai salah satu seni pertunjukan yang sangat berbahaya dan tidak jarang menelan korban jiwa, tetapi seni menelan pedang ternyata juga cukup berperan penting dalam dunia medis dan penelitian akademis. Penelitian medis yang menggunakan seni menelan pedang diketahui mulai dilakukan pada pertengahan abad ke-19 yang dilakukan oleh Adolf Kussmaul dari Jerman yang meneliti kondisi saluran pencernaan manusia saat itu.
Salah satu penelitian paling luar biasa yang dilakukan antara peneliti dunia medis dan seniman penelan pedang terjadi pada kurun waktu 2003-2006. Seniman penelan pedang Dan Meyer dan Dr. Brian Witcombe melakukan penelitian tentang efek menelan pedang bagi kondisi saluran pencernaan manusia. Hasil penelitian tersebut kemudian dipublikasikan dalam jurnal British Medical Jurnal dan mendapatkan penghargaan Nobel di dunia medis pada tahun 2007.
3. Melahirkan Beragam Rekor Dunia
Sejak muncul dan populer ribuan tahun yang lalu, seni menelan pedang yang dilakukan oleh para seniman penelan pedang tersebut memang selalu membuat publik berdecak kagum. Tidak heran banyak rekor dunia yang muncul dari seni pertunjukan yang cukup ekstrim tersebut.
BACA JUGA: CEK FAKTA: Video Ferdy Sambo dan Istri Dieksekusi di Lembah Kematian Nusakambangan, Benarkah?
Melansir dari buku The Guiness Book of World Record, rekor pedang terpanjang yang pernah ditelan oleh seniman penelan pedang terjadi pada tahun 2009 dimana Natasha Verusckha sukses menelan pedang dengan panjang 58 cm.
Adapula rekor lain yang dibuat oleh para seniman penelan pedang tersebut. Salah satunya dilakukan oleh Dai Andrews di tahun 2009 yang dimana rekornya menelan pedang dengan sudut kemiringan hingga 120 derajat. Rekor-rekor tersebut tentunya masih berpeluang dipertahankan ataupun sewaktu-waktu dapat dipecahkan oleh seniman penelan pedang lainnya diseluruh dunia.
Baca Juga
-
Naturalisasinya Disetujui DPR, Kevin Diks Bisa Main saat Lawan Arab Saudi?
-
Badai Cedera Timnas Indonesia Kian Parah, Skuad Garuda Tak Full-skuad Lawan Jepang?
-
Laga Indonesia vs. Jepang: Ajang Pembuktian Shin Tae-yong ke Fans Garuda
-
Tanpa Ayase Ueda, Lini Depan Timnas Jepang Tetap Tak Bisa Dianggap Tumpul
-
3 Pemain Kunci Timnas Jepang yang Perlu Diwaspadai, Ada Eks-Inter Milan
Artikel Terkait
-
Tawuran Brutal di Kereta Paris: Remaja Bersenjata Kapak, Pedang, & Tongkat Baseball
-
Review Buku 'Tragedi Pedang Keadilan' Keigo Higashino, Siap-Siap Emosi!
-
Anniversary ke-19 Tahun, Intip Lagi Potret Pernikahan AHY dan Annisa Pohan: Mewah Pakai Pedang Pora
-
Bawa Pedang sampai Hancurkan Kaca Rumah Warga, Aksi Bang Jago di Garut Ini Berujung Bui
-
Pernikahan Anggota Ormas Banser Layaknya Pedang Pora, Tapi Ada yang Berbeda
Ulasan
-
Ulasan Buku Sukses Meningkatkan Kualitas Diri, Panduan Praktis Meraih Impian
-
Review Webtoon Pasutri Gaje, Drama Kehidupan Rumah Tangga yang Relate!
-
Ulasan Buku 'Cindelaras', Kisah Permaisuri Raja yang Dibuang ke dalam Hutan
-
Ulasan Film Monolith: Keberanian Seorang Ibu dalam Melindungi Anaknya
-
Ulasan Film REC, Horor Found Footage yang Mencekam
Terkini
-
Sinopsis Citadel: Honey Bunny, Series Terbaru Varun Dhawan di Prime Video
-
4 Rekomendasi Film yang Dibintangi Dakota Fanning, Terbaru Ada The Watchers
-
Sukses! Mahasiswa Amikom Yogyakarta Adakan Sosialisasi Pelatihan Desain Grafis
-
EXO 'Monster': Pemberontakan dari Psikis Babak Belur yang Diselamatkan Cinta
-
Tayang 22 November, Ini 4 Pemain Utama Drama Korea When The Phone Rings