Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Abdillah Qomaru Zaman
Ilustrasi tentang relasi cinta yang baik (pexels/Taryn Elliott)

Cinta adalah salah satu aspek terpenting dalam kehidupan manusia. Namun, cinta sejati bukanlah sesuatu yang sederhana atau hanya didasarkan pada perasaan semata. Menurut pandangan Eric Fromm, seorang psikoanalis dan filsuf sosial terkenal, cinta sejati adalah suatu "seni" yang memerlukan pemahaman, pengembangan keterampilan, dan tindakan aktif. Dalam bukunya yang terkenal berjudul "The Art of Loving" yang diterbitkan pada tahun 1956, Fromm menggambarkan konsep cinta yang berbeda dari pandangan konvensional tentang cinta sebagai perasaan semata. Bagi Fromm, cinta sejati melibatkan sikap mental, tindakan, dan pilihan sadar untuk mencintai dengan sepenuh hati, menghargai, menghormati, dan merawat pasangan kita.

Dalam pandangan Fromm, cinta sejati bukanlah hal yang egois atau narsistik, tetapi melibatkan pengertian, penghargaan, dan penerimaan terhadap orang lain serta pengorbanan diri demi kebahagiaan bersama. Ia menekankan pentingnya inklusivitas dan universalitas dalam cinta, yang mencakup cinta terhadap diri sendiri, cinta terhadap sesama manusia, dan cinta terhadap kehidupan itu sendiri. Dalam hal ini, Fromm mengajak kita untuk melibatkan pemahaman yang dalam terhadap diri sendiri dan pasangan kita, serta untuk menghadirkan diri kita dengan keterbukaan, kejujuran, dan pengertian terhadap keunikan dan perbedaan individu dalam suatu relasi cinta.

Bagi Fromm, cinta sejati juga melibatkan komunikasi yang efektif. Kemampuan untuk mendengarkan dengan penuh perhatian, mengungkapkan perasaan dan pemikiran dengan jujur dan terbuka, serta menghormati pendapat dan perasaan pasangan kita, adalah aspek penting dalam membangun relasi cinta yang sehat. Komunikasi yang baik juga melibatkan kemampuan untuk mengatasi konflik dengan cara yang konstruktif, dan mencari solusi bersama yang saling menguntungkan. Dengan komunikasi yang efektif, kita dapat memahami lebih baik pasangan kita, menghindari kesalahpahaman, dan memperkuat ikatan emosional dalam hubungan kita.

BACA JUGA: Kebebasan Menurut Sartre: Eksistensialisme dan Tanggung Jawab Individu

Fromm juga menekankan pentingnya pengembangan kesadaran diri yang baik dalam hubungan cinta. Kesadaran diri mencakup pengenalan diri kita sendiri, mengenali kebutuhan, harapan, dan nilai-nilai kita sendiri, serta memahami bagaimana kita berinteraksi dengan pasangan kita. Dengan memiliki kesadaran diri yang baik, kita dapat menghindari perilaku yang merugikan hubungan, seperti ketidakjujuran, egoisme, atau sikap defensif, dan sebaliknya, dapat menghadirkan diri kita dengan kejujuran, keterbukaan, dan pengertian terhadap pasangan kita.

Selain itu, Fromm menekankan pentingnya empati dan pengertian dalam hubungan cinta. Empati adalah kemampuan untuk merasakan dan memahami perasaan, pikiran, dan pengalaman emosional pasangan kita. Dengan memiliki empati, kita dapat menghargai dan menghormati perasaan dan pengalaman pasangan kita, serta merasakan emosi mereka dengan lebih dalam. Pengertian juga penting dalam hubungan cinta, dimana kita harus berusaha memahami latar belakang, kebutuhan, dan harapan pasangan kita, serta berusaha untuk menerima mereka apa adanya.

Dalam "The Art of Loving", Fromm juga menyoroti pentingnya kebebasan dalam cinta sejati. Menurutnya, cinta sejati tidak bisa berjalan dalam lingkungan yang membatasi atau memaksakan kehendak kepada pasangan kita. Sebaliknya, cinta sejati memerlukan penghargaan terhadap kebebasan individu pasangan kita untuk menjadi diri mereka sendiri, dengan segala keunikan dan perbedaan mereka. Dalam hal ini, Fromm mengingatkan kita untuk tidak mengontrol atau memaksakan diri kepada pasangan kita, melainkan untuk memberikan ruang bagi mereka untuk tumbuh, berkembang, dan mengungkapkan diri mereka secara autentik.

Pada akhirnya, Fromm menggambarkan bahwa cinta sejati adalah suatu tindakan dan pilihan aktif, bukan hanya perasaan semata. Cinta sejati melibatkan dedikasi, komitmen, dan kerja keras untuk membangun hubungan yang sehat dan berkelanjutan. Ia mengingatkan kita bahwa cinta sejati bukanlah hal yang instan atau mudah, tetapi memerlukan upaya yang berkesinambungan untuk tumbuh dan berkembang bersama.

Dalam dunia yang serba cepat dan kompleks seperti saat ini, pemahaman Fromm tentang cinta sejati dalam "The Art of Loving" tetap relevan dan penting. Ia mengajak kita untuk menggali lebih dalam makna sejati dari cinta, yang melibatkan aspek mental, emosional, dan spiritual. Dalam membangun relasi cinta yang sehat, kita perlu memiliki kesadaran diri yang baik, komunikasi yang efektif, empati, pengertian, serta memberikan kebebasan dan dedikasi dalam cinta sejati.

Dalam kesimpulannya, "The Art of Loving" karya Eric Fromm memberikan pandangan yang berbeda tentang cinta, bukan hanya sebagai perasaan semata, tetapi sebagai suatu seni yang memerlukan pemahaman, pengembangan keterampilan, dan tindakan aktif. Cinta sejati melibatkan kesadaran diri, komunikasi yang efektif, empati, pengertian, serta memberikan kebebasan dan dedikasi. Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini dalam hubungan cinta kita, kita dapat membangun relasi cinta yang sehat, bermakna, dan abadi.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Abdillah Qomaru Zaman