Persoalan cinta memang tak akan habis digali dan tak akan bosan meski tiada henti dibahas. Cinta memang tiada akhirnya. Dan siapa pun berhak mencinta dan dicinta. Terlepas, cintanya akan abadi atau sekadar sementara.
Namun, ikrar cinta mati akhir-akhir ini susah ditemukan. Apalagi pemberitaan kali ini didominasi oleh pengkhianatan cinta, terlebih yang dilakukan oleh kalangan para artis. Meski sudah lama saling kenal, beranjak pacaran, lalu nikah dan punya anak, masih saja terbuka kesempatan untuk menyeleweng dari janji cinta sejati.
Seperti telah kita ketahui, ada artis yang dikuak kasus perselingkuhannya oleh sang istri sah, ada yang bermain di belakang layar, yang paling menyakitkan ia yang berselingkuh saat sang istri tengah mengandung anaknya dan belakangan diketahui wanita selingkuhannya ternyata juga hamil.
Perkara cinta ini juga disinggung dalam buku Sebelum Gerimis Jatuh di Kening. Kisah cinta yang dimaksud tertuang dalam salah satu cerpen dari buku karya Embah Nyutz ini dengan judul Mawar untuk Kekasih.
Dikisahkan sejak kematian anak satu-satunya beberapa bulan lalu, si istri menjalani rasa sakit yang berkepanjangan. Ia selalu merasa dadanya sesak dengan kerikil tajam. Setiap kali menarik napas, dadanya seperti ditusuk-tusuk. Kehadiran anaknya merupakan penghidupan baginya, dan kematian anaknya menjadi semuanya gelap. Ia bahkan ingin mengakhiri hidupnya.
Namun, dalam hati ia masih ingin seperti dulu. Hidup bahagia bersama suami sebelum anaknya lahir. Tetapi, keadaan diperburuk saat ia menjumpai suaminya sering mengunjungi toko bunga dan bercakap-cakap dengan penjaganya, seorang gadis muda yang manis.
Sementara si suami, semenjak anaknya meninggal dunia, ia berkali-kali sudah merayu istrinya untuk pasrah dan menerima takdir Tuhan. Namun, ia selalu gagal. Ia berencana ingin menemui istrinya dengan membawa seikat bunga mawar pada malam tahun baru. Seikat bunga mawar itu telah ia pesan kepada gadis manis di toko bunga.
Cerpen ini pun ditutup dengan ending yang tragis. Di pagi awal tahun baru itu tersiar kabar sepasang suami istri ditemukan tewas di dalam kamar. Menurut keterangan polisi yang menyelidiki kasus tersebut, terlihat agak ganjil. Pada dada suaminya tertancap sebilah pisau dapur tepat di jantungnya. Sementara istrinya terbaring di sebelahnya dengan nadi putus dan darah yang mengalir membasahi segenggam bunga warna-warni yang indah.
Baca Juga
-
Cerdas dalam Berkendara Lewat Buku Jangan Panik! Edisi 4
-
Semangat Menggapai Cita-Cita dalam Buku Mimpi yang Harus Aku Kejar
-
Ulasan Buku 'Di Tanah Lada': Pemenang II Sayembara Menulis Novel DKJ 2014
-
Berani Menceritakan Kembali Hasil Bacaan dalam Buku Festival Buku Favorit
-
Kisah Haru Para Pendidik Demi Mencerdaskan Generasi Bangsa dalam Guru Cinta
Artikel Terkait
-
Inspiratif! Ulasan Buku Antologi Puisi 'Kita Hanya Sesingkat Kata Rindu'
-
Novel Bungkam Suara: Memberikan Ruang bagi Individu untuk Berpendapat
-
Belajar Merancang Sebuah Bisnis dari Buku She Minds Her Own Business
-
Cerdas dalam Berkendara Lewat Buku Jangan Panik! Edisi 4
-
Ulasan Novel Beautiful Broken Love, Kisah Cinta setelah Kehilangan
Ulasan
-
Review Film Heretic, Hugh Grant Jadi Penguji Keyakinan dan Agama
-
Inspiratif! Ulasan Buku Antologi Puisi 'Kita Hanya Sesingkat Kata Rindu'
-
Review Film Totally Killer: Mencari Pembunuh Berantai Ke Masa Lalu
-
Review Film Aftermath, saat Terjadi Penyanderaan di Jembatan Boston
-
Review Film 'Satu Hari dengan Ibu' yang Sarat Makna, Kini Tersedia di Vidio
Terkini
-
3 Rekomendasi Two Way Cake Lokal dengan Banyak Pilihan Shade, Anti-Bingung!
-
4 Daily OOTD Simpel nan Modis ala Chae Soo-bin untuk Inspirasi Harianmu!
-
3 Peel Off Mask yang Mengandung Collagen, Bikin Wajah Glowing dan Awet Muda
-
4 Rekomendasi Lagu Romantis Jadul Milik Justin Bieber, Ada Tema Natal!
-
Gadget di Tangan, Keluarga di Angan: Paradoks Kemajuan Teknologi