Tidak hanya keindahan pantai pasir putihnya, Bali juga memiliki banyak wisata air terjun yang cantik. Salah satu air terjun terbesar di Bali adalah Banyu Wana Amertha, yang terletak di Buleleng. Latar belakang air terjun ini rindang, di bawahnya terdapat kolam dangkal yang lebar.
Setelah dibuka untuk umum pada akhir tahun 2017, air terjun ini masih dianggap sebagai destinasi baru. Belum banyak wisatawan yang mengetahui dan mengunjungi air terjun yang menakjubkan ini.
Lokasi Air Terjun Banyu Wana Amertha
Air Terjun Banyu Wana Amertha berada di Desa Wanagiri, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Bali. Ini adalah lokasi yang sangat strategis untuk air terjun di Bali utara.
Berjalan kaki ke beberapa air terjun di sekitarnya hanya memakan waktu lima hingga tujuh menit. Beberapa air terjun diantaranya adalah Air Terjun Tunggal, Air Terjun Kembar, dan Air Terjun Bhuana Sari.
Air terjun hanya membutuhkan waktu 60-90 menit jika Anda berangkat dari Ubud. Kemudian, jika Anda dari Singaraja hanya memakan waktu sekitar 30-60 menit saja. Jalan menuju air terjun ini bisa dilewati akses mobil dan juga motor.
Harga Tiket dan Jam Operasional
Harga tiket untuk wisatawan dalam negeri hanya membayar Rp10.000 saja, sedangkan wisatawan luar negeri membayar Rp20.000 per orang.
Harga tiket untuk memasuki air terjun ini cukup berjangkau, sehingga berbagai kalangan usia dapat menikmati keindahan alam ini.
Objek wisata ini buka setiap hari dari pukul 08.00 hingga pukul 17.00 WITA, dan Anda juga dapat mengunjungi wisata ini di hari Minggu.
Keunikan dan Daya Tarik
Karakteristik air terjun Banyu Wana Amertha yang bertumpuk membuatnya terlihat unik. Bahkan dari jarak jauh, Anda dapat melihat jelas keindahannya.
Airnya tentu saja masih sangat murni. Setelah melihat kolam di dasar air terjun, Anda pasti tergoda untuk mencoba kesegaran air di Banyu Wana Amertha.
Air terjun ini dikatakan berasal dari mata air di Hutan Lindung Desa Wanagiri. Tak mengherankan jika airnya benar-benar murni.
Selain itu, udara akan terasa sangat dingin seperti saat cuaca mendung ataupun saat hujan. Namun, destinasi air terjun ini sangat berbahaya jika dikunjungi saat musim penghujan.
Baca Juga
-
Apakah Hari Kartini Menjadi Tameng Emansipasi oleh Kaum Wanita?
-
Tamat! Ini 3 Momen Menyakitkan bagi Noh Young Won di Bitter Sweet Hell
-
Siap-Siap Emosi! 3 Drama Korea Ini Sepanas Film Ipar adalah Maut
-
3 Risiko Lee Mi Jin setelah Berubah Menjadi Tua di Miss Night and Day, Apa Saja?
-
Review Drama Korea 'Soul Mechanic', Mengangkat Isu tentang Kesehatan Mental
Artikel Terkait
-
Kalah dari Persib, Stefano Cugurra Umumkan Mundur dari Bali United
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
-
Dari Musik Jazz hingga Hias Easter Egg: Deretan Aktivitas Seru Usai Lebaran untuk Liburan Keluarga
-
Marc Klok Sebut Duel Lawan Bali United Bak Laga Final, Bobotoh Jadi Penguat
-
Pesan Stefano Cugurra untuk Wasit Persib vs Bali United, Semoga Bisa Adil!
Ulasan
-
Review Film Muslihat: Ada Setan di Panti Asuhan
-
The Help: Potret Kefanatikan Ras dan Kelas Sosial di Era Tahun 1960-an
-
The King of Kings Siap Tayang di Bioskop Indonesia Mulai 18 April
-
Review Film In the Lost Lands: Perjalanan Gelap Sang Penyihir dan Pemburu
-
Melahirkan Generasi Muda Nasionalis dalam Buku Indonesia Adalah Aku
Terkini
-
Tapaki Partai Puncak, Romantisme Pendukung Uzbekistan dan Indonesia Terus Berlanjut
-
Belajar Pendidikan dan Pembangunan Jati Diri Masyarakat dari Taman Siswa
-
5 Rekomendasi Film Baru Sambut Akhir Pekan, Ada Pengepungan di Bukit Duri
-
Perantara Melalui Sang Dewantara: Akar Pendidikan dan Politik Bernama Adab
-
Mengenal Chika Takiishi, Antagonis Wind Breaker Terobsesi Kalahkan Umemiya