Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Inggrid Tiana
Poster manhwa Trickster (Webtoon)

Webtoon "Trickster" merupakan sebuah karya yang dibuat dari kolaborasi Mas Hiro dan Kairnn yang dirilis pada tahun 2016 dengan total 53 episode.

Manhwa ini mengangkat tema tentang aturan sekolah yang sangat ketat, setiap siswa memiliki poin dan risiko dikeluarkan jika poinnya kurang dari batas yang ditetapkan.

"Trickster" menceritakan tentang seorang murid bernama Angga yang dikenal dengan aturan-aturan gilanya, ia menghebohkan kelas dengan mengakui hobinya yang unik yaitu menyontek.

Sekolah ini bukan hanya sekadar tempat belajar, tetapi memiliki sistem poin dan agen rahasia bernama Netra yang mengawasi setiap gerak-gerik siswa. Agen Netra yang terpilih bertugas mengontrol dan memberikan sanksi kepada siswa yang melanggar aturan. 

Namun, ketika Angga baru saja beradaptasi dengan sekolah yang aneh ini, beberapa kejadian mulai muncul, yang diiringi oleh pernyataan misterius bahwa musuh pelajar adalah sekolah itu sendiri, oknum guru, dan Netra, yang semuanya dianggap sebagai pembunuh intelektual.

Trickster, sebuah sosok misterius, muncul memberikan dukungan pada pelajar untuk memberontak melawan peraturan-peraturan aneh yang dianggap merugikan mereka. Sosok Trickster memiliki misi untuk membebaskan para pelajar dari belenggu peraturan pendidikan yang menyiksa.

Review manhwa Trickster

Awalnya saya kurang tertarik saat membaca manhwa ini karena adegan Rian yang mencoba trik menyontek Angga yang terasa berlebihan. Namun, setelah melanjutkan membaca, saya menemukan keunikan cerita ini.

Sayangnya, karakter utama Rian, terasa kurang menarik dan kurang konsisten. Perubahan sikapnya yang dari sosiopat menjadi peduli terasa kurang ditampilkan dengan jelas.

Saya juga agak merasa kecewa dengan peran Angga yang seolah hanya menjadi tokoh pendukung. Meskipun memberikan kesan kuat di awal, perannya semakin menyusut di tengah cerita.

Sedangkan untuk art dan pewarnaan dalam webtoon ini patut diacungi jempol. Detail gambar, ekspresi wajah tokoh, dan latar tempat berhasil menciptakan suasana yang sesuai dengan tema dalam cerita.

Namun, kekurangan "Trickster" terletak pada banyaknya adegan tidak penting yang muncul. Adegan seperti James dan Irene mengikuti novel adiknya terasa tidak relevan dan membingungkan.

Peran Netra dalam cerita juga tidak terlalu penting dan terasa kurang terekspos dengan baik. Tokoh utama Rian dan James juga kurang memberikan kesan, sehingga pembaca sulit merasa simpati terhadap mereka.

Meski demikian, "Trickster" menyajikan kombinasi unik antara unsur komedi dan misteri dalam setting sekolah yang penuh aturan gila.

Biarpun memiliki kelemahan dalam pengembangan karakter dan alur cerita, unsur visual yang kuat mampu menjaga daya tarik pembaca hingga akhir.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Inggrid Tiana