Manhwa berjudul "90 Days" karya Bekyu yang dirilis pada tahun 2016 sebanyak 140 episode ini mengisahkan tentang seorang mahasiswi antisosial bernama Rara yang mendadak dihadapkan dengan kematian.
Malaikat maut memberitahu Rara bahwa waktunya tinggal 90 hari lagi dan menyarankan agar Rara banyak berbuat baik agar bisa masuk surga, termasuk mencari teman baik.
Malaikat maut menegaskan bahwa Rara harus fokus pada kebaikan untuk mendapatkan tempat di surga. Sebagai konsekuensinya, Rara mulai mendekati teman-temannya, aktif dalam kepanitiaan kampus, serta membantu orang lain.
Dalam perjalanan usahanya, Rara menemui tantangan ketika jatuh cinta pada seorang teman, yang akrab dipanggil Pukis. Namun, malaikat maut selalu muncul untuk menghalangi hubungan mereka dengan alasan bahwa Rara harus terus berbuat kebaikan.
Keadaan ini menciptakan ketegangan pembaca yang ingin melihat hubungan Pukis dan Rara lebih lanjut, tetapi kenyataan bahwa kematian Rara yang semakin dekat membuat situasi semakin rumit.
Review Manhwa 90 Days
Keunikan webtoon ini terletak pada relevansinya dengan kehidupan nyata. Cerita mengenai kematian adalah sesuatu yang pasti tak terduga waktunya, yang memberikan refleksi mendalam bagi pembaca.
Malaikat maut yang terus mengingatkan Rara untuk berbuat baik juga menjadi pelajaran moral, mengingatkan kita akan pentingnya berbuat baik tanpa mengesampingkan kematian yang akan datang.
Selain itu, kehadiran adegan lucu dalam cerita ini memberikan keseimbangan yang menarik. Meskipun mengangkat tema yang serius, penulis berhasil menyisipkan humor lucu melalui tingkah laku Rara dan malaikat maut.
Adegan ini memberikan sentuhan ringan dan hiburan bagi pembaca, sekaligus menciptakan keunikan tersendiri dalam cerita.
Momen-momen lucu ini seolah menjadi pelipur lara sejenak dalam kisah yang sebagian besar penuh emosi dan ketidakpastian. Pertanyaan mengenai bagaimana cerita akan berakhir tetap menjadi misteri, apakah ending cerita berakhir sedih atau bahagia.
Dengan nilai moral yang kuat, Webtoon ini berhasil memberikan pesan yang kuat dan menarik perhatian saya untuk merenung tentang hidup, kematian, dan arti kebaikan.
Harapan pembaca pada ending yang bahagia juga menjadi bentuk keinginan untuk melihat keadilan dan kebahagiaan di tengah kisah yang penuh dengan keputusasaan ini.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Ulasan Buku The Art of Stoicism, Misi Pencarian Makna tentang Kehidupan
-
Fenomena Job Hugging, Tanda Loyalitas atau Karier Stagnan?
-
Mengubah Hobi Jadi Gaya Hidup Sehat Lewat Olahraga Futsal
-
Futsal dan Tren Urbanisasi: Solusi Ruang Terbatas di Lingkup Perkotaan
-
Bukan Sekadar Hobi, Futsal sebagai Investasi Kesehatan Jangka Panjang
Artikel Terkait
-
Review Manhwa 'Trickster', Misteri Dunia Pendidikan yang Penuh Aturan Gila
-
Trailer Film Pasutri Gaje Panen Kritikan: Merusak Ekspektasi Pembaca Webtoon
-
Dinilai Mirip, Ini 6 Beda Drama Marry My Husband dan Perfect Marriage Revenge
-
Sukses Besar, Versi Webtoon 'Gyeongseong Creature' Siap Rilis Bulan Ini
-
Orange Marmalade, Manhwa yang Soroti Perbedaan Identitas Manusia dan Vampir
Ulasan
-
Review Film Patah Hati yang Kupilih: Konflik Cinta Beda Agama yang Menyentuh Hati
-
Ulasan Novel Si Putih: Saat Teknologi Menjadi Ancaman dan Kesetiaan Diuji
-
Review Film Sampai Titik Terakhirmu: Chemistry Arbani Yasiz dan Mawar de Jongh yang Penuh Emosi
-
Ulasan Drama Legend of the Female General: Merebut Kembali yang Seharusnya
-
Review Film Timur: Aksi Intens dan Cerita Emosional di Tanah Papua
Terkini
-
Ikonik dan Berkelas, 5 Inspirasi Mix and Match Celana Jeans ala Jennie BLACKPINK
-
Pererat Hubungan Interpersonal, Mahasiswa Psikologi UNJA Gelar Program LINK
-
6 Drakor Tayang Januari 2026, Ada Comeback Ji Sung hingga Park Shin Hye
-
Sienna Pilih Tinggal dengan Marshanda, Ben Kasyafani Hormati Keputusan Anak
-
Setali 3 Uang: Persamaan Nasib John Herdman dan STY Di Awal Melatih Timnas