Scroll untuk membaca artikel
Sekar Anindyah Lamase | Osianni Pertiwi
Poster Agak Laen (IMDb)

Film Agak Laen menceritakan perihal empat petugas rumah hantu yang  bernama Bene (Bene Dion), Boris (Boris Bokis), Jegel (Indra Jegel), dan Oki (Oki Rengga). Sayangnya, rumah hantu tempat mereka bekerja kurang begitu menakutkan.

Oki, yang ingin menyembuhkan ibunya yang sakit-sakitan, terpaksa harus menggadaikan sertifikat tanahnya untuk merenovasi rumah hantu agar lebih menarik.

Nahasnya, di hari pertama setelah renovasi, datang seorang pengunjung yang mengidap penyakit jantung, membuat ia meninggal di tempat karena ketakutan. Para petugas rumah hantu dibuat panik, dan mengubur pengunjung tersebut di rumah hantu tempat mereka bekerja.

Alhasil, rumah hantu mereka menjadi lebih seram dan viral. Di sisi lain, polisi menerima aduan orang hilang, dan mulai mencurigai akibat petunjuk-petunjuk yang mengarah pada rumah hantu tersebut.

Ulasan

Agak Laen (Sumber: IMDb/AgakLaen)

Agak Laen memang agak lain dari segi genre film apapun. Dalam satu film ini, setidaknya ada 3 genre yang didapat secara explisit, yaitu horror, drama dan tentu saja komedi.

Semua ketiga genre itu seperti larut dalam kemasan dengan eksekusi yang mulus tanpa celah. Kualitas akting pemainnya yang matching antara satu dengan yang lainnya, tidak diragukan lagi. Penonton seperti larut dalam kehidupan mereka yang serba bingung tapi jenaka. 

Generasi sebelumnya, mungkin tau komedi warkop yang dibawakan oleh Dono, Kasino dan Indro di masa-masa jaya mereka. Komedi yang dibentuk tidak hanya dengan adegan dan pembawaan, tapi juga dialog dan celetukan-celetukan khas tongkrongan malam hari, sukses membuat kita tertawa renyah atau bahkan sampai terpingkal-pingkal.

Formula film seperti itulah yang membuat kita juga bisa tertawa renyah di film Agak Laen. Di tengah gempuran horor yang menghiasi layar kaca Indonesia, Acho hadir dan konsisten menawarkan cross-genre dalam film-filmnya, seperti Ghost Writer, Induk Gajah, dan Gara-Gara Warisan.

Komedi-komedi yang cerdas, ditambah suguhan drama yang memikat hati, serta horor yang jenaka, membuat Agak Laen patutnya mendapat jumlah penonton lebih dari 10 juta.

Ini menjadi pelajaran untuk sutradara yang lain, bahwa membuat orang tertawa, tidak perlu dengan dialog kasar dan adegan yang berlebihan. Alur demi alur disusun sedemikian rupa, sehingga penonton dibuat tidak terasa dengan durasi. 

Di sisi lain, dari segmen horor dan dramanya pun tidak tanggung. Ada momen dimana penonton juga dibuat teriak karena jumpscare, dan ada juga dibuat berurai air mata karena kualitas akting pemain yang sangat relate dengan kehidupan sehari-hari.

Agak Laen ini memang kemasan komedi horor dan drama yang pas, untuk mengisi perfilman lokal yang dibanjiri dengan horor-horor receh.

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Osianni Pertiwi