Setelah serangkaian reaksi bermacam-macam terhadap season pertama series ini, seri live-action Halo kembali dengan ambisi tinggi pada musim keduanya, yang berjumlah delapan episode. Series action ini sudah tayang di Paramount+ sejak 8 Februari 2024.
Season 2 mengambil latar enam bulan setelah peristiwa di Raas Kkhotskha. Memperlihatkan tentang bagaimana Master Chief (Pablo Schreiber) yang hampir tewas, diselamatkan oleh Cortana (Jen Taylor).
Namun, elemen dramatis muncul ketika UNSC menghapus Cortana dari pikiran Master Chief, sehingga memunculkan konflik internal yang mempertanyakan kesetiaan dan kesehatannya.
Cerita kemudian melibatkan Master Chief dalam konfrontasi melawan serangan terus-menerus dari Covenant yang menghancurkan planet-planet manusia.
Review Series Halo Season 2
Salah satu pengembangan konsep dan ‘perbaikannya’ dalam series ini, paling mencolok adalah pengenalan karakter-karakter baru yang membawa dinamika segar dalam cerita.
James Ackerson (Joseph Morgan), sebagai agen intelijen ambisius, telah menambah lapisan kompleksitas dengan sisi manusiawi yang terlihat ketika merawat ayahnya yang sakit.
Konflik Ackerson dengan Master Chief dan Halsey (Natascha McElhone), tentunya telah memasukkan elemen ketegangan yang kuat dan memperkaya naratifnya.
Sementara itu, kehadiran Corporal Perez (Cristina Rodlo) memberikan perspektif dari seorang tentara yang selamat dari serangan Covenant.
Penggambaran Covenant yang lebih setia pada materi game-nya, menjadi poin kunci yang memuaskan para penggemar. Visualisasi Ras Elite dan Grunt, pada season ini, rupanya telah memiliki desain, suara, dan perilaku, yang lebih mirip dalam game-nya.
Selain itu, penjelajahan lebih mendalam terhadap budaya, keyakinan, dan politik Covenant, membuat tiap karakternya lebih hidup.
Aksi dalam season 2 terasa lebih mengesankan dengan penggunaan senjata, kendaraan, dan efek khusus yang lebih realistis. Pertempuran antara Master Chief dan Covenant terasa lebih brutal dan dinamis. Jelas sekali, itu menambah intensitas yang dibutuhkan.
Momen-momen epik seperti lompatan Master Chief dari pesawat ruang angkasa dan pertempuran di pangkalan rahasia menciptakan pengalaman visual yang keren.
Namun, di dunia ini nggak ada yang benar-benar sempurna. Terlepas dari perbaikan yang signifikan, entah mengapa, aku merasa, setiap karakter-karakter baru yang dimunculkan, telah mengambil terlalu banyak ruang untuk tampil. Ini tentu saja menciptakan ketidakseimbangan.
Ketika aku ingin mengetahui lebih jauh tiap-tiap karakternya, tetapi karena nggak berimbang, jatuhnya pendekatan emosinya hanya sebatas ‘tahu saja’.
"Halo Season 2" adalah bukti, bahwa seri live-action kebanyakan memang mengecewakan penggemar. Akan tetapi untuk kasus ini, dalam kesungguhan memperbaikinya setelah seri pendahulunya, nyatanya telah berhasil memenuhi penggemarnya.
Dengan narasi yang lebih efisien, karakter yang lebih menarik, dan aksi yang lebih mengesankan, “Halo Season 2” telah menetapkan standar yang tinggi untuk sekuelnya nanti (jika ada). Skor dariku: 7,5/10. Selamat menonton, ya!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Futsal di Era Digital: Dari Lapangan ke Layar Sosial Media
-
Film Sore: Istri dari Masa Depan Melenggang dan Mengguncang Panggung Oscar
-
Film Man of Tomorrow, Sekuel Superman Tayang Tahun Depan?
-
Evil Does Not Exist, Menelanjangi Judul Film yang Terasa Gugatan Hamaguchi
-
Review Film Andai Ibu Tidak Menikah dengan Ayah: Nggak Semudah Itu Jadi Ibu
Artikel Terkait
-
Poster Series Santri Pilihan Bunda Rilis, Warganet Kritik Hijab Naura Ayu
-
Ulasan Series Lupin, Aksi Perampok Genius yang Hanya Bermodal Literasi
-
Segera Tayang di 2024, Berikut 15 Sinopsis Serial Milik GMMTV Thailand
-
Sinopsis Series Interview with the Vampire New Season
-
Mengupas Aspek Lain yang Lebih Kritis dalam Series Mr. & Mrs. Smith
Ulasan
-
Review Film The Exit 8: Ketakutan Nyata di Lorong Stasiun yang Misterius
-
Membaca Ulang Kepada Uang: Puisi tentang Sederhana yang Tak Pernah Sederhana
-
Review Film Siccin 8: Atmosfer Mencekam yang Gak Bisa Ditolak!
-
Film Man of Tomorrow, Sekuel Superman Tayang Tahun Depan?
-
Kisah Manis Pahit Persahabatan dan Cinta Remaja dalam Novel Broken Hearts
Terkini
-
Tak Ada Indonesia, Marwah Persepakbolaan Asia Tenggara di AFC U-23 Berada di Pundak 2 Tim Ini
-
Pede Tingkat Dewa atau Cuma Sesumbar? Gaya Kepemimpinan Menkeu Baru Bikin Netizen Penasaran
-
Lebih dari Sekadar Keponakan Prabowo, Ini Profil Rahayu Saraswati yang Mundur dari DPR
-
Bukan Sekadar Coretan, Inilah Alasan Poster Demo Gen Z Begitu Estetik dan Berpengaruh
-
Nabung Itu Wacana, Checkout Itu Realita: Melihat Masalah Nasional Gen Z