Buku anak-anak 'Crying is Like the Rain' karya Heather Feinberg, dengan ilustrasi oleh Chamisa Kellogg, adalah buku yang memberikan pandangan mendalam namun sederhana tentang emosi dan pentingnya menangis. Buku ini menyampaikan pesan yang kuat bahwa perasaan datang dan pergi seperti cuaca, dan menangis seperti hujan, membantu membersihkan dan menyegarkan jiwa kita.
Dalam cerita ini, digambarkan seorang anak laki-laki yang bersiap untuk hari pertama sekolahnya dengan perasaan cemas dan takut. Kakaknya yang lebih tua dan bijaksana menemani dan memberikan pengertian bahwa menangis adalah hal yang alami. Buku ini menggunakan analogi yang indah antara hujan dan air mata untuk menjelaskan bahwa setelah badai berakhir, bumi seolah-olah mengambil napas dalam-dalam dan siap mencari pelangi. Sama halnya dengan kita, setelah menangis, kita merasa lega dan lebih terkoneksi dengan diri sendiri.
Pesan buku ini sangat penting: menangis bukan tanda kelemahan, melainkan cara kita mengungkapkan dan memahami emosi. Ketika kita menerima air mata kita, kita mengizinkan diri kita untuk belajar dari emosi tersebut dan menemukan pelangi kita sendiri di dalam hati.
Ilustrasi dalam buku ini juga sangat memukau dan mendukung narasi dengan sangat baik. Gambar-gambar yang indah dan penuh warna membawa pembaca, baik anak-anak maupun dewasa, ke dalam dunia emosi yang dihadirkan dengan cara yang lembut dan penuh pengertian. Ini membuat buku ini bukan hanya menarik bagi anak-anak, tetapi juga bermanfaat bagi orang dewasa yang sering kali menyangkal perasaan mereka sendiri.
Buku ini berhasil menyampaikan bahwa penting bagi kita untuk mengekspresikan dan membagikan perasaan kita dengan cara yang aman. Menangis membantu kita merasa baru, jernih, dan tenang setelah badai emosional. Seperti yang disampaikan dalam buku ini, "Tears help your mind, your heart, and your body feel new, clear, and calm after the storm."
Menurut saya, 'Crying is Like the Rain' adalah buku yang sangat penting dan relevan, terutama dalam masyarakat yang sering kali menganggap menangis sebagai tanda kelemahan. Buku ini mengajarkan bahwa menangis adalah bagian alami dari kehidupan dan penting untuk kesejahteraan emosional kita. Dengan ilustrasi yang memukau dan pesan yang mendalam, buku ini layak dibaca oleh semua usia.
Baca Juga
-
Ulasan Novel If You Need Me, Cerita Cinta Palsu yang Jadi Nyata
-
Ulasan Novel Under the Influence Karya Kimberly Brown, Kisah Cinta dan Kesempatan Kedua
-
Ulasan Novel Binding 13, Kisah Cinta yang Perlahan Terungkap
-
Ulasan Buku Struktur Cinta Yang Pudar, Melawan Kenangan yang Perih
-
4 Novel Thriller yang Bisa Dibaca Cepat tapi Berkesan Lama
Artikel Terkait
-
Menguak Misteri Pembunuhan Sebuah Keluarga dalam Novel 'Pasien'
-
Ulasan Buku 'Di Tanah Lada': Pemenang II Sayembara Menulis Novel DKJ 2014
-
Belajar Berani Untuk Tidak Disukai Melalui Buku The Courage to be Dislike
-
Ulasan Novel Binding 13, Kisah Cinta yang Perlahan Terungkap
-
Ulasan Novel Merasa Pintar, Bodoh Saja Tak Punya Karya Rusdi Matahari
Ulasan
-
Menguak Misteri Pembunuhan Sebuah Keluarga dalam Novel 'Pasien'
-
Ulasan Buku 'Di Tanah Lada': Pemenang II Sayembara Menulis Novel DKJ 2014
-
Belajar Berani Untuk Tidak Disukai Melalui Buku The Courage to be Dislike
-
Scrambled: Journeylism, Misteri Dokumen yang Hilang dan Musuh dalam Selimut
-
Ulasan Novel If You Need Me, Cerita Cinta Palsu yang Jadi Nyata
Terkini
-
3 Fakta Menarik F1 GP Las Vegas 2024, Max Verstappen Sah Jadi Juara Dunia
-
Piala AFF 2024: Vietnam Girang, Maarten Paes Tidak Perkuat Timnas Indonesia
-
Timnas Indonesia Diminta Tak Cepat Puas, Ini Pesan Mendalam Erick Thohir
-
Sejarah Baru! ATEEZ Jadi K-Pop Artist Ketiga dengan Album No. 1 Billboard
-
Manganya Berakhir, You and I Are Polar Opposites Siap Diadaptasi Jadi Anime