Wajah Abu-Abu karya Mita Vicariani berkisah tentang Alin, gadis yang bercita-cita jadi MUA tapi ditentang keluarganya. Masalah dalam hidupnya tidak berhenti sampai di situ.
Sebagai MUA pemula di ibu kota, Alin tiba-tiba harus berhadapan dengan Cassandra, aktris yang sedang naik daun. Masalah ini membuat Cassandra mengancam Alin hingga membuat gadis itu kehilangan pekerjaan serta kepercayaan para klien.
Tidak ingin menyerah, demi bertahan di ibu kota, Alin nekat menerima tawaran jadi MUA jenazah di biro jasa kedukaan Hope2Hope milik Yudis, laki-laki dingin tapi ternyata punya kisah tersembunyi.
Namun, di balik sikap Yudis yang dingin dan sulit didekati, Alin akhirnya bisa mencintai pekerjaannya. Ternyata menjadi MUA jenazah tak seburuk itu.
Namun semuanya tidak selamanya berjalan mulus, keluarga Alin akhirnya mengetahui pekerjaannya ini. Gadis itu pun dipaksa untuk resign dan pulang kampung ke Sukabumi.
Membaca novel dengan tokoh yang bekerja sebagai MUA jenazah terasa asing bagi saya. Karena sesuatu yang baru ini pula lah ide ini terasa unik dan segar. Penyampaian penulis pun ringan dan sederhana. Jadi selama membaca rasanya asyik, mudah dipahami, dan alurnya terasa mengalir.
Konflik dalam cerita ini bikin pembaca geregetan. Sehingga alurnya bisa terus bergerak dan penokohannya terasa kuat. Sosok Alin yang punya tujuan pun langsung tergambar di benak.
Di setiap masalah dalam hidupnya, dia bisa menghadapinya dengan baik. Perkembangan karakter Alin pun terlihat selama membaca dari awal hingga selesai.
Sementara Yudis, dia juga digambarkan selayaknya 'manusia' karena tidak sempurna walau bisa mudah disukai. Dia juga punya masalah yang mengundang simpati pembaca.
Setelah membaca lebih lanjut, kita akan tahu mengapa Yudis menyesal dalam masalah yang dihadapinya dan mengapa ia bikin Hope2Hope. Terasa mengena dan ikut bikin merenung.
Lalu plotnya juga bagus. Sebab akibatnya jelas. Selain itu, novel ini juga menjelaskan cara bangun branding usaha. Jadi tidak hanya menghibur tapi juga bisa jadi salah satu referensi yang cocok untuk dibaca.
Namun, proses saat Alin makeup-in jenazah hanya disampaikan secara telling. Jadi hanya sekedar menjelaskan perbedaan makeup biasa dan makeup jenazah. Kalau ada momen saat Alin make up-in jenazah secara jelas mungkin akan lebih seru.
BACA BERITA ATAU ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE
Baca Juga
-
'Left Right Confusion' Youngjae TWS: Cinta yang Terkenang di Setiap Langkah
-
Pertemuan Cinta yang Memesona dalam Lagu SHINee Bertajuk Married to the Music
-
ITZY Gold: Percaya Diri untuk Bersinar Seperti Emas di Jalan Masing-masing
-
NCT WISH Steady: Pertemuan Ajaib dengan Seseorang yang Berharga dalam Hidup
-
Lagu BTOB Please Stay: Kerinduan dan Kekosongan Setelah Dia Pergi
Artikel Terkait
-
Bangun Minat Menulis, SMA Negeri 1 Purwakarta Undang Penulis Novel
-
Ulasan Buku 'Cindelaras', Kisah Permaisuri Raja yang Dibuang ke dalam Hutan
-
Soal Nebeng Jet Kaesang, Novel Baswedan: KPK Harus Belajar Lagi Soal Gratifikasi
-
3 Pesan AntiBullying dalam Buku Cerita Surat Dalam Balon
-
Ulasan Buku Insecurity is My Middle Name: Refleksi tentang Penerimaan Diri
Ulasan
-
Ulasan Buku 'Cindelaras', Kisah Permaisuri Raja yang Dibuang ke dalam Hutan
-
Ulasan Film Monolith: Keberanian Seorang Ibu dalam Melindungi Anaknya
-
Ulasan Film REC, Horor Found Footage yang Mencekam
-
Ulasan Buku TAN: Menelusuri Jejak Kehidupan Tan Malaka Seorang Pejuang
-
3 Pesan AntiBullying dalam Buku Cerita Surat Dalam Balon
Terkini
-
Sontek 4 Look OOTD Modern ala Sophia KATSEYE, Biar Gaya Hangout Makin Kece!
-
Seri Terakhir MotoGP 2024 Pindah ke Barcelona, Ini Komentar Pecco Bagnaia
-
Serum dan Pelembab, 3 Produk Mengandung Buah Kiwi untuk Kecilkan Pori-Pori
-
Bangun Minat Menulis, SMA Negeri 1 Purwakarta Undang Penulis Novel
-
Luca Marini Percaya Diri Honda Bisa Samai Kekuatan Ducati: Asal Cerdas!