Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Yayang Nanda Budiman
Perunggu (Instagram.com/@xduatujuhx & @perunggu_)

Kata-kata bijak sering menyatakan bahwa selalu ada hikmah di balik setiap musibah. Ungkapan ini terasa sangat relevan bagi banyak musisi yang menghadapi tantangan selama tiga tahun pandemi terakhir. Masa yang sulit ini seakan memicu kreativitas mereka untuk terus berkarya.

Hal ini juga dirasakan oleh kolektif musik Perunggu, yang meyakini bahwa merilis karya di tengah pandemi adalah suatu keharusan, sebagai bentuk eksistensi yang dapat menghidupkan semangat seni dalam diri mereka.

Musik rock yang dihadirkan oleh Perunggu mampu membangkitkan semangat untuk tetap tegar menjalani kehidupan sehari-hari.

Ditambah dengan lirik lagu yang disampaikan dalam bahasa Indonesia, pendengar tidak perlu kesulitan untuk memahami makna dan pesan yang ingin disampaikan.

Salah satu lirik yang menarik perhatian adalah "Ku perlu hadir di semua yang kau tangisi," yang diambil dari lagu berjudul "Pastikan Riuh Akhiri Malammu" (PRAM) milik Perunggu.

Band asal Jakarta ini menyebut genre musiknya sebagai Band Rock Pulang Kantor, dengan anggota Adam Adenan (bass, kibor, piano, vokal latar), Ildo Hasman (drum, vokal latar), dan Maul Ibrahim (gitar, vokal utama).

Kalau kita bicara soal musik, PRAM ini mengusung aliran rock yang enerjik. Gitar yang menggema, ketukan drum yang mantap, dan vokal yang penuh emosi bikin kita nggak bisa berhenti mendengarkan.

Setiap nada terasa pas dan menghanyutkan, seolah mengajak kita untuk merasakan setiap emosi dalam liriknya. Kombinasi antara musik dan liriknya menciptakan suasana yang bikin hati hangat.

PRAM adalah salah satu dari sebelas lagu dalam album debut Perunggu, "Memorandum," yang dirilis pada 11 Maret 2022.

Lirik yang menyentuh di awal tulisan ini menjadi salah satu alasan mengapa PRAM layak didengar setidaknya dua kali dalam hidup: sekali ketika kita masih anak-anak dan sekali lagi setelah kita menjadi orang tua.

Menurut Maul, vokalis sekaligus penulis lagu, PRAM adalah lagu untuk anak. Namun, lagu ini juga dapat diinterpretasikan secara berbeda oleh mereka yang belum berkeluarga.

Selain lirik yang menyentuh, komposisi musik rock yang ditawarkan melalui permainan gitar dan ketukan drum yang mengiringi lagu ini menambah kedalaman emosionalnya. Mendengarkan lagu ini disertai musik videonya menjadi pengalaman yang menghangatkan hati.

Bagi yang ingin menyaksikan video musik PRAM, disarankan untuk menyiapkan tisu, karena kombinasi antara lagu, lirik yang puitis, dan video yang emosional bisa mengingatkan kita pada anak atau orang tua kita.

Dengan segala keindahan yang ditawarkan, "Pastikan Riuh Akhiri Malammu" bukan sekadar sebuah lagu, melainkan sebuah perjalanan batin yang mengajak kita untuk meresapi setiap detailnya. Perunggu, melalui karya ini, berhasil menghadirkan sebuah refleksi tentang cinta, pengorbanan, dan kehadiran.

Bagi siapa pun yang mendengarkan, lagu ini layak menjadi teman di saat sunyi, mengingatkan kita akan arti kehadiran dan kasih sayang. Dengarkanlah, dan biarkan lagu ini mengalir dalam jiwa, menggugah perasaan yang mungkin selama ini terpendam.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Yayang Nanda Budiman