Pernahkah merasa hidup berjalan seperti pola yang tak pernah berubah? Bangun pagi, bekerja, lalu mengulang rutinitas yang sama setiap hari. Ada saatnya seseorang mulai bertanya-tanya, apakah ini saja yang ditawarkan hidup?
Novel "Parnassus Keliling" karya Christopher Morley menyajikan sebuah kisah yang menunjukkan bagaimana sebuah keputusan sederhana dapat membuka jalan menuju petualangan yang tak terduga.
Cerita ini mengikuti Helen McGill, seorang wanita hampir berusia empat puluh tahun yang telah menghabiskan sebagian besar hidupnya mengurus pertanian bersama kakaknya, Andrew McGill.
Andrew adalah seorang penulis sukses yang semakin sibuk dengan dunia literasi, meninggalkan Helen dengan segala urusan rumah tangga dan pekerjaan di ladang.
Kehidupan yang monoton ini tampaknya akan terus berlanjut sampai suatu hari, Roger Mifflin, seorang penjual buku keliling, tiba dengan karavan berisi buku-buku. Ia berniat menjual karavan itu kepada Andrew, tetapi tanpa diduga, Helen justru mengambil keputusan impulsif untuk membelinya.
Keputusan itu mengubah hidupnya. Ia meninggalkan pertanian dan memulai perjalanan sebagai pedagang buku keliling. Selama perjalanannya, Helen bertemu dengan berbagai macam orang, mengalami kejadian-kejadian tak terduga, serta mulai melihat dunia dengan cara yang berbeda.
Awalnya, ia ragu dengan pilihannya. Namun, semakin lama ia menjalani hidup di jalanan, semakin ia menyadari bahwa kebebasan bukanlah sesuatu yang harus diminta, melainkan sesuatu yang bisa diambil dengan keberanian.
Novel ini tidak hanya berkisah tentang petualangan fisik, tetapi juga perjalanan batin seorang perempuan yang menemukan makna hidupnya sendiri.
Di masa ketika perempuan masih sering dikaitkan dengan peran domestik, keputusan Helen untuk berkelana sendirian adalah sebuah perlawanan terhadap ekspektasi sosial. Ia membuktikan bahwa perempuan juga bisa mandiri, membuat keputusan sendiri, dan hidup sesuai dengan keinginannya.
Selain kisah tentang kebebasan, novel ini juga menyoroti pentingnya literasi. Roger Mifflin, si penjual buku keliling, percaya bahwa buku memiliki kekuatan untuk mengubah hidup seseorang.
Helen pun mulai memahami bahwa membawa buku ke pelosok-pelosok bukan hanya soal berdagang, tetapi juga soal menyebarkan ilmu dan membangun imajinasi.
Dalam konteks saat ini, pesan ini tetap relevan. Masih banyak tempat di dunia yang memiliki akses terbatas terhadap buku dan pendidikan, dan "Parnassus Keliling" mengingatkan bahwa membaca adalah langkah awal menuju kehidupan yang lebih luas.
Cristopher menuliskan kisah ini dengan gaya penulisan yang ringan namun penuh makna, menghadirkan kisah yang menyenangkan dan menginspirasi. "Parnassus Keliling" bukan hanya tentang perjalanan fisik, tetapi juga tentang keberanian keluar dari zona nyaman.
Novel ini membuktikan bahwa petualangan tidak selalu dimulai dari sesuatu yang besar—kadang, sebuah keputusan kecil pun bisa membawa perubahan yang tak terbayangkan.
Baca Juga
-
Review Novel 'Totto-chan': Bukan Sekolah Biasa, Tapi Rumah Kedua Anak-anak
-
Benarkah 'Kerja Apa Aja yang Penting Halal' Tak Lagi Relevan?
-
Review Novel 'Jane Eyre': Ketika Perempuan Bicara soal Harga Diri
-
Review Novel 'The Grapes of Wrath': Melawan Nasib, Mencari Keadilan
-
Perampasan Aset Koruptor: Keadilan yang Tidak Boleh Dikompromikan
Artikel Terkait
-
Ulasan Novel 1984: Distopia yang Semakin Relevan di Dunia Modern
-
Ulasan Novel Harga Teman: Ketika Hasil Kerja Tidak di Hargai oleh Klien
-
Hidup dalam Empati, Gaya Hidup Reflektif dari Azimah: Derita Gadis Aleppo
-
KH. Hasyim Asy'ari: Tak Banyak Tercatat, Tapi Abadi di Hati Umat
-
Ulasan Novel The One and Only Bob, Kisah Berani Bob sang Anjing Kecil
Ulasan
-
Ulasan Novel 1984: Distopia yang Semakin Relevan di Dunia Modern
-
Ulasan Novel Harga Teman: Ketika Hasil Kerja Tidak di Hargai oleh Klien
-
Review Film Warfare: Tunjukkan Perang dan Kekacauan dengan Utuh serta Jujur
-
Hidup dalam Empati, Gaya Hidup Reflektif dari Azimah: Derita Gadis Aleppo
-
KH. Hasyim Asy'ari: Tak Banyak Tercatat, Tapi Abadi di Hati Umat
Terkini
-
Asnawi Mangkualam Perkuat ASEAN All Stars, Erick Thohir Singgung Kluivert
-
Cinta dalam Balutan Hanbok, 4 Upcoming Drama Historical-Romance Tahun 2025
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Stray Kids Raih Sertifikasi Gold Keempat di Prancis Lewat Album HOP
-
ASTRO & Friends 'Moon' Ungkapan Cinta dan Kerinduan untuk Mendiang Moonbin