Ada sesuatu yang selalu menarik dari kisah seseorang yang memulai hidup baru di negeri orang. Dari Film Under the Tuscan Sun (2003) hingga Film Eat Pray Love (2010), nah film-film bertema ini seringkali menyajikan pengalaman yang kaya dan emosional, plus diiringi pemandangan indah dan karakter yang membuat kita betah mengikuti perjalanan mereka. Sayangnya, Film La Dolce Villa (2025) nggak berhasil ngasih pesona semacam itu.
Disutradarai sama Mark Waters, yang sebelumnya menangani Film Mean Girls (2004) dan Just Like Heaven (2005), ternyata nggak lebih baik dari karya dia sebelumnya. Yang padahal, film ini juga dibintangi Scott Foley, Violante Placido, Maia Reficco, dan Giuseppe Futia, tapi hasilnya … ah bikin bete sih.
Film yang tayang di Netflix sejak 13 Februari 2025, terlihat sangat berusaha menghidupkan romansa dan kehangatan Italia, tapi justru terasa seperti tiruan tanpa jiwa.
Film La Dolce Villa yang Nggak Seistimewa itu
Sebenarnya nggak bisa dipungkiri, ‘La Dolce Villa’ bisa dibilang terinspirasi dari film klasik buatan Audrey Wells, ‘Under the Tuscan Sun’.
Keduanya punya premis serupa: Karakter utama menemukan harapan baru di sebuah vila tua di Italia. Bedanya, film yang dibintangi Diane Lane itu menampilkan perjalanan emosional begitu dalam, di mana penonton bisa merasakan setiap perjuangan, kebahagiaan, dan keindahan kehidupan di pedesaan Italia. Sebaliknya, ‘La Dolce Villa’ hanya menyajikan plot yang berjalan tanpa rasa.
Karakter utamanya, Eric (Scott Foley), merupakan sosok duda yang datang ke Italia untuk mencari putrinya, Olivia (Maia Reficco), yang berencana membeli vila murah sebagai bagian dari program pemerintah. Seharusnya itu jadi perjalanan emosional yang kuat, terutama dengan adanya konflik pribadi Eric pada Italia yang dia anggap sebagai tempat "terkutuk". Namun, alih-alih menggali lebih dalam, film ini malah cuma menampilkan cerita klise.
Nggak cuma dari segi cerita, bahkan elemen visual dan musik dalam film ini juga seperti hasil tiruan tanpa esensi yang kuat. Nuansa khas Italia yang seharusnya bisa membuat kita jatuh cinta malah terasa hambar. Ya, aku yang nonton pun sama sekali nggak merasakan kehangatan yang membuat kita ingin ikut pindah ke sana.
Karakterisasi yang Dangkal, Hubungan yang Terasa Kosong
Kelemahan lainnya tuh, ada pada bagaimana karakter-karakternya cuma tempelan doang. Ibaratnya, mereka cuma jadi alat eksposisi, tanpa perkembangan yang berarti. Olivia misalnya, digambarkan sebagai perempuan muda yang ingin "menemukan jati diri" di Italia, tapi nggak ada penjelasan konkret tentang apa yang sebenarnya dia cari.
Latar belakangnya yang pernah bekerja sebagai pengasuh dan guru bahasa Inggris di Italia juga cuma disebutkan sepintas. Sama sekali nggak ngaruh buat perkembangan karakternya.
Hubungan antara Eric dan Francesca (Violante Placido), walikota tempat mereka tinggal, seharusnya bisa jadi pusat romansa yang kuat. Namun, chemistry di antara mereka terasa lemah dan terlalu dipaksakan. Seolah-olah hubungan mereka hanya terjadi karena skenario, bukan karena ada interaksi yang benar-benar membangun dinamikanya.
Bahkan hubungan antara Olivia dan Giovanni (Giuseppe Futia), si koki lokal yang seharusnya jadi love interest-nya, juga terasa kurang emosional. Beberapa momen yang dimaksudkan untuk memperlihatkan hubungan mereka terasa terlalu cepat dan dipotong begitu saja. Setidaknya itu yang kurasa.
Buatmu yang malah jadi kepo banget sama film ini, cuz tengokin Netflix ya!
Skor: 2/5
Baca Juga
-
Reza Rahadian dan Sheila Dara Sukses Bikin Baper di The Most Beautiful Girl in the World!
-
Siksa Horor Thailand dalam Film 'Art of the Devil: Beginning'
-
Film Warfare, Kisah Nyata yang Wajib Banget Kamu Kepoin!
-
Review Series Melo Movie yang Punya Kisah Emosional dengan Sentuhan Komedi
-
Review Film Death Before the Wedding: Maunya Nikah tapi ....
Artikel Terkait
-
Review Film The Jack in the Box Rises: Teror Berhantu dari Kotak Musik
-
Siksa Horor Thailand dalam Film 'Art of the Devil: Beginning'
-
Setelah 23 Tahun, Film A Walk to Remember Bakal Digarap dalam Versi Reboot
-
Popularitas Meroket, Film Animasi Ne Zha 2 Raup Dua Miliar Dolar di Box Office Global
-
Ulasan Film Companion, Kisah Survival Berdarah Robot Humanoid Jelita
Ulasan
-
Wisata Kuliner Malam di Bandung: 4 Hidangan Legendaris yang Wajib Dicoba!
-
Buku Forgive. Forget. Forward: Panduan Praktis untuk Melupakan Masa Lalu
-
Potret Perempuan dalam Cengkraman Patriarki di Novel 'The Waiting Years'
-
Reza Rahadian dan Sheila Dara Sukses Bikin Baper di The Most Beautiful Girl in the World!
-
Ulasan Manhwa A Returner's Magic Should Be Special, Pecinta Time Travel!
Terkini
-
Saddil Ramdani Tak Dipanggil ke Timnas, 2 Alasan Ini Jadi Penyebab Utama
-
Sinopsis Hana Manma, Film Jepang Terbaru Ryohei Suzuki dan Kasumi Arimura
-
Anime The Unaware Atelier Master Umumkan Jadwal Rilis Lewat Visual Terbaru
-
Full Horor! 4 Film Indonesia yang Tayang 6 Maret 2025, Berani Nonton?
-
Ditaklukkan PSM Makassar, Kiper Madura United Akui Sempat Hilang Fokus