Buku "Terapi Menguasai Emosi Marah" karya Katarina Yulisa adalah sebuah panduan yang membantu pembaca memahami, mengelola, dan mengendalikan emosi marah secara lebih efektif. Buku ini ditulis dengan pendekatan yang praktis dan ilmiah, sehingga cocok bagi siapa saja yang ingin belajar mengontrol amarah, baik dalam hubungan pribadi maupun profesional.
Salah satu hal menarik dalam buku ini adalah bagaimana penulis menjelaskan bahwa marah adalah emosi yang alami dan tidak selalu bersifat negatif. Katarina Yulisa menguraikan bahwa kemarahan dapat menjadi alat untuk mengekspresikan ketidakpuasan atau membela diri, selama dikelola dengan cara yang sehat. Namun, jika dibiarkan tanpa kontrol, marah bisa merusak hubungan sosial dan bahkan kesehatan fisik serta mental.
Buku ini tidak hanya membahas penyebab umum dari kemarahan, tetapi juga menggali faktor psikologis dan lingkungan yang dapat mempengaruhi intensitas emosi tersebut. Katarina Yulisa memberikan pemahaman tentang bagaimana trauma masa lalu, stres, dan tekanan sosial dapat memperburuk reaksi marah seseorang. Dengan memahami akar penyebabnya, pembaca dapat lebih mudah menemukan solusi yang tepat dalam mengelola emosi mereka.
Salah satu keunggulan dari buku ini adalah adanya strategi dan teknik praktis untuk mengendalikan amarah. Katarina Yulisa memperkenalkan berbagai metode, seperti teknik pernapasan, mindfulness, komunikasi asertif, serta cara mengalihkan emosi negatif menjadi sesuatu yang lebih produktif. Langkah-langkah ini disajikan secara sistematis dan mudah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Buku ini juga memberikan contoh-contoh nyata dari pengalaman individu yang berhasil mengatasi amarah mereka dengan menerapkan metode yang dijelaskan. Kisah-kisah ini membantu pembaca merasa lebih terhubung dan memahami bahwa mereka tidak sendirian dalam menghadapi perasaan marah yang sulit dikendalikan. Dengan membaca kisah-kisah tersebut, pembaca akan lebih termotivasi untuk mencoba solusi yang ditawarkan.
Selain aspek psikologis dan teknik terapi, buku ini juga menyoroti pentingnya dukungan sosial dalam mengelola kemarahan. Katarina Yulisa menekankan bahwa berbicara dengan orang yang dipercaya, seperti keluarga, sahabat, atau terapis profesional, dapat membantu seseorang memahami emosinya dengan lebih baik. Interaksi sosial yang sehat juga dapat menjadi salah satu cara untuk meredakan ketegangan yang sering kali memicu kemarahan.
Gaya bahasa dalam buku ini cukup ringan dan komunikatif, sehingga mudah dipahami oleh pembaca dari berbagai latar belakang. Katarina Yulisa berhasil menyampaikan konsep-konsep psikologi dengan cara yang tidak terlalu teknis, sehingga pembaca tidak merasa terbebani oleh teori yang sulit. Struktur buku yang sistematis juga membuat pembaca dapat mengikuti pembahasan dengan baik.
Secara keseluruhan, "Terapi Menguasai Emosi Marah" adalah buku yang sangat bermanfaat bagi siapa saja yang ingin belajar mengelola kemarahan dengan lebih baik.
Buku ini tidak hanya memberikan wawasan yang mendalam tentang emosi marah, tetapi juga menawarkan solusi konkret untuk menghadapinya. Bagi mereka yang sering merasa kesulitan mengontrol emosi, buku ini adalah bacaan yang sangat direkomendasikan untuk mencapai ketenangan dan keseimbangan emosional.
Identitas Buku
Judul: Terapi Menguasai Emosi Marah
Penulis: Katarina Yulisa
Penerbit: Anak Hebat Indonesia
Tanggal Terbit: 12 Juli 2023
Tebal: 222 Halaman
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Ulasan Novel Saksi Mata: Kebenaran yang Tak Bisa Dibungkam Oleh Kekuasaan
-
Ulasan Cerpen Teh dan Pengkhianat:Ketika Pejuang Diperalat Menindas Sesama
-
Humor Gelap di Balik Rencana Perampokan dalam Buku 24 Jam Bersama Gaspar
-
Petualangan Dua Sahabat di Laut Papua Nugini dalam Buku The Shark Caller
-
Ulasan Novel di Balik Jendela: Rahasia Trauma yang Tersembunyi dalam Isolasi
Artikel Terkait
-
Buku 101 Alasan Bertahan Hidup: Tidak Menyerah dalam Menghadapi Kesulitan
-
Ulasan Buku Berdamai dengan Diri Sendiri: Seni Menerima Diri Apa Adanya
-
Memahami Akar Penyebab Perasaan Baper dari Buku Berdamai dengan Rasa Baper
-
Ulasan Novel One Thousand Cranes: Berdamai dan Menemukan Jalan Pulang
-
Memperbaiki Kualitas Spiritual Melalui Buku Perbaiki Diri, Perbarui Hati
Ulasan
-
Review Film Julie Keeps Quiet: Yang Memilih Nggak Terlalu Banyak Bicara
-
Ulasan Novel Saksi Mata: Kebenaran yang Tak Bisa Dibungkam Oleh Kekuasaan
-
Review Film Tak Ingin Usai di Sini: Saat Cinta Diam-Diam Harus Rela Pergi
-
Review Film Big World dari Sudut Pandang Disabilitas, Apakah Relate?
-
Ulasan Buku The Art of Reading: Teknik Baca Kilat dan Memahami Isi Buku
Terkini
-
Chocolate oleh Baekhyun: Ungkapan Manis Pahitnya Perasaan Cinta Bak Cokelat
-
Budaya Cicil Bahagia: Ketika Gen Z Menaruh Harapan pada PayLater
-
Tampil Kece Seharian dengan 5 Inspirasi Outfit Kasual ala Al Ghazali
-
Kutukan Tambang Nikel? Keuntungan Ekonomi Melambung, Kerusakan Lingkungan Menggunung
-
Di Balik Layar Drama Korea Good Boy: Para Cast Ceritakan Pengalaman Seru Selama Syuting