
"Hate Mail" adalah novel debut karya Donna Marchetti yang mengisahkan hubungan unik antara dua tokoh utama, Naomi dan Luca, yang dimulai sejak mereka duduk di kelas lima melalui tugas surat-menyurat sekolah.
Alih-alih menjalin persahabatan, mereka terlibat dalam perang surat penuh sindiran dan ejekan yang berlangsung selama bertahun-tahun. Hubungan yang awalnya penuh kebencian ini perlahan berkembang menjadi sesuatu yang lebih dalam dan kompleks.
Sinopsis
Naomi digambarkan sebagai sosok yang bersemangat, gigih, dan memiliki selera humor tajam. Surat-suratnya mencerminkan kepribadiannya yang cerdas namun rentan, terutama ketika menghadapi perasaannya terhadap Luca.
Sebagai orang dewasa, Naomi bekerja di sebuah stasiun berita lokal dan masih menyimpan tanda tanya besar mengenai alasan Luca menghentikan surat mereka secara tiba-tiba.
Luca, di sisi lain, adalah karakter yang kompleks dengan rasa humor dan ketidakamanan yang tersembunyi. Surat-suratnya menunjukkan sisi dirinya yang lucu namun juga rentan, terutama terkait perasaannya terhadap Naomi. Keputusannya untuk berhenti menulis surat tanpa penjelasan menciptakan ketegangan emosional yang menjadi inti dari cerita ini.
Ulasan
Cerita bergulir dengan alur maju-mundur antara masa lalu dan masa kini, memperlihatkan perkembangan karakter dan hubungan mereka melalui surat-surat lama dan narasi saat ini. Pendekatan ini memberikan kedalaman pada cerita, memungkinkan pembaca memahami evolusi hubungan Naomi dan Luca dari masa kanak-kanak hingga dewasa.
Salah satu tema utama dalam novel ini adalah komunikasi dan kesalahpahaman. Surat-surat yang awalnya penuh dengan ejekan berkembang menjadi medium untuk berbagi perasaan dan pemikiran yang lebih dalam. Namun, kurangnya komunikasi langsung dan asumsi yang salah seringkali menimbulkan konflik dan ketegangan di antara mereka.
Novel ini juga mengeksplorasi pertumbuhan pribadi dan kedewasaan. Melalui surat-surat dan interaksi mereka, pembaca dapat melihat bagaimana Naomi dan Luca berkembang sebagai individu, menghadapi ketakutan, dan belajar memahami diri mereka sendiri serta satu sama lain.
Humor adalah elemen penting dalam "Hate Mail". Kata-kata tajam dan sindiran cerdas antara Naomi dan Luca menambah keceriaan dalam cerita, meskipun terkadang humor tersebut bisa terasa berlebihan seiring bertambahnya usia karakter. Namun, humor ini juga mencerminkan ketahanan mereka dalam menghadapi tantangan emosional.
Karakter pendukung, seperti Anne, sahabat Naomi, menambah warna dalam cerita meskipun terkadang terasa terlalu mencampuri urusan pribadi Naomi. Sementara itu, Jake, tetangga menawan yang menjadi bagian dari cinta segitiga, kurang mendapatkan pengembangan karakter yang memadai, membuat hubungannya dengan Naomi terasa kurang meyakinkan.
Tema nostalgia dan memori juga hadir kuat dalam novel ini. Surat-surat yang ditulis tangan membawa pembaca kembali ke masa sebelum dominasi teknologi digital, mengingatkan pada kehangatan dan keintiman komunikasi tradisional. Ini menambah lapisan emosional pada cerita, terutama ketika Naomi merenungkan masa lalunya dengan Luca.
"Hate Mail" adalah cerita tentang bagaimana cinta dapat tumbuh dari tempat yang tak terduga, menunjukkan bahwa bahkan kata-kata tajam dapat menyimpan perasaan terdalam. Novel ini menawarkan romansa yang menghibur dengan sentuhan humor dan nostalgia, meskipun tidak lepas dari beberapa kelemahan dalam plot dan pengembangan karakter.
Bagi pembaca yang menyukai genre "enemies-to-lovers" dan dinamika hubungan yang kompleks, "Hate Mail" bisa menjadi bacaan yang menyenangkan. Namun, bagi mereka yang mencari plot yang lebih orisinal atau karakter pendukung yang kuat, novel ini mungkin terasa kurang memuaskan.
Identitas Buku
Judul: Hate Mail
Penulis: Donna Marchetti
Penerbit: One More Chapter
Tanggal Terbit: 14 Maret 2024
Tebal: 385 Halaman
Baca Juga
-
Ulasan Buku Biar Saja Mereka Tidak Menyukaiku: Berani Menjadi Diri Sendiri
-
Ulasan Novel Voyage of the Damned: Pelayaran Mewah yang Berujung Maut
-
Ulasan Novel The Book of Doors: Buku Ajaib yang Membuka Pintu ke Dunia Lain
-
Review Film Uglies: Ketika Kecantikan Jadi Alat Kontrol Pemerintah
-
Mengenal 5 Karakter Utama Drama Mercy for None, Penuh Dendam dan Aksi
Artikel Terkait
-
Ulasan Novel The Neighbor Wager: Ketika Algoritma Tak Mampu Meramalkan Hati
-
Review Anime Ao no Hako, Cinta dan Ambisi Berpadu dalam Satu Lapangan
-
Ulasan Novel The New Neighbours: Rahasia di Balik Sikap Ramah Tetangga Baru
-
Novel Other People's House: Intrik dan Kebohongan di Balik Komunitas Elit
-
3 Drama China Genre Romance yang Dibintangi Gao Hanyu, Terbaru Filter
Ulasan
-
Ulasan Novel Enigma Pasha, Mengungkap Teka-teki sang Pemain Bisbol
-
Review Film The Paradise of Thorns: Kisahkan Surga Berduri dan Luka Keluarga
-
Ulasan Buku Biar Saja Mereka Tidak Menyukaiku: Berani Menjadi Diri Sendiri
-
Review Series The Better Sister: Rahasia yang Lebih Ngeri dari Pembunuhan
-
A Widow's Game, Film Kriminal Netflix yang Bikin Kita Greget Sama si Pelaku
Terkini
-
Semakin Sengit, NewJeans Angkat Suara Terkait Perintah Bayar ADOR Jika Beraktivitas Independen
-
4 Film Jepang yang Akan Mengubah Perspektifmu tentang Kesehatan Mental
-
Wabah Digital! Menelusuri Fenomena Konten Viral pada Budaya Populer
-
Teror Misterius Apartemen di Film Korea 'Noise', Catat Tanggal Tayangnya
-
Bukti Cinta Emil Audero untuk Indonesia, Tak Grogi Jelang Hadapi China?