Di tengah banyaknya genre musik yang bermunculan di Korea Selatan, LUCY hadir dengan warna yang unik dan segar. Band yang dibentuk melalui ajang kompetisi Superband ini dikenal dengan musik band yang refreshing, penggunaan biola sebagai instrumen utama yang khas, dan sentuhan city pop yang ceria.
Salah satu lagu mereka yang paling menonjol dan sukses mencuri perhatian adalah Flowering, yang dirilis pada tahun 2020. Lagu ini menceritakan tentang musim semi, pertumbuhan, dan harapan untuk bangkit kembali.
Flowering berhasil menjadi salah satu lagu yang paling dicintai oleh penggemar LUCY dan kerap disebut sebagai salah satu masterpiece mereka.
Begitu intro Flowering dimulai, pendengar langsung disuguhkan dengan melodi biola yang menawan dan aransemen musik yang ringan.
Bagian ini seolah menjadi undangan untuk memasuki sebuah taman yang sedang mekar di musim semi.
Alunan biola yang dimainkan oleh Yechan bukan hanya sekadar instrumen pengiring, melainkan menjadi vocal kedua yang membawa emosi dan narasi dalam lagu.
Ritme lagu ini tidak terlalu cepat, namun tetap bersemangat, menciptakan suasana yang menenangkan sekaligus membangkitkan.
Penggunaan bassline yang groovy dari Wonsang dan beat drum yang stabil dari Gwangil memberikan fondasi yang kokoh, sementara gitar dari Sangyeop juga menambahkan tekstur yang indah.
Setiap instrumen berpadu harmonis, menciptakan simfoni yang mengalir bagai angin musim semi yang sejuk dan menyegarkan.
Bagian chorus adalah puncaknya, dengan melodi yang lebih megah, seolah menggambarkan bunga yang mekar secara penuh.
Lirik lagu ini ditulis oleh Wonsang (bassist sekaligus produser utama LUCY), dan ia berhasil merangkai kata-kata menjadi sebuah puisi yang indah.
Lagu ini menggunakan metafora musim semi dan bunga yang mekar sebagai gambaran tentang proses pertumbuhan, penyembuhan, dan harapan baru setelah melewati masa sulit.
Lirik seperti "Salju yang menutupi seiring waktu akan mencair" dan "Bunga-bunga yang tidur di sana akan mekar kembali" secara jelas menggambarkan optimisme untuk bangkit dari keterpurukan.
Liriknya juga berbicara tentang kehadiran seseorang yang menjadi seperti musim semi dan matahari yang membantu proses mekarnya kembali.
Lirik tersebut merupakan pesan tentang menemukan kekuatan dalam diri dan dalam hubungan dengan orang lain untuk memulai babak baru yang lebih cerah.
Lirik yang mendalam dan penuh makna ini membuat Flowering tidak hanya enak didengar, tetapi juga memberikan inspirasi dan semangat.
Suara vokalis utama, Sangyeop memiliki ciri khas tersendiri yang sangat cocok dengan karakter musik LUCY. Ia memiliki warna vokal yang lembut namun kuat, dengan kemampuan membawa emosi lagu secara tulus.
Vokalnya terdengar hangat dan menenangkan, seolah sedang bercerita tentang keindahan di musim semi.
Harmonisasi vokal dari seluruh anggota band juga menambah kedalaman lagu, terutama di bagian chorus yang terdengar penuh dan megah.
Kemampuan Sangyeop dalam menyampaikan lirik yang puitis dengan penjiwaan yang pas membuat setiap kata terasa sampai ke hati pendengar.
Salah satu elemen unik dari musik LUCY adalah penggunaan ambient sound atau suara lingkungan. Dalam Flowering, kamu mungkin bisa mendengar suara-suara alam atau elemen-elemen audio yang menambahkan tekstur pada lagu, membuat pengalaman mendengarkan terasa lebih imersif dan otentik.
Sentuhan kecil ini menjadi ciri khas yang membedakan LUCY dari band lain dan memperkaya suasana yang ingin dibangun dalam lagu.
Flowering bukan hanya sekadar lagu yang indah secara musikal, melainkan tentang harapan dan kemampuan untuk bangkit.
Dalam konteks pandemi yang melanda dunia saat lagu ini dirilis, pesan tentang mekar kembali setelah melewati masa sulit menjadi sangat relevan dan memberikan semangat bagi banyak orang.
Lagu ini menjadi pengingat bahwa setelah melewati musim dingin yang panjang, akan selalu ada musim semi yang membawa keindahan dan awal yang baru.
Jika kamu mencari lagu yang bisa menjadi penenang jiwa, pengingat akan keindahan, dan penyemangat untuk melangkah maju, Flowering adalah pilihan yang sangat tepat untuk dimasukkan ke dalam playlist.
Baca Juga
-
Latar Ijen: Resto Bergaya Mewah dan Nyaman di Kota Malang
-
Relate Banget! 5 Rekomendasi Film Buat Kaum Introvert yang Wajib Ditonton
-
Opa Noodle Bar: Tempat Nongkrong Asyik bagi Pecinta Mie di Malang
-
5 Rekomendasi Film Klasik Ikonik yang Tak Lekang oleh Waktu, Ada Favoritmu?
-
Review Film Birthday, Cerita Luka Mendalam Pasca Tragedi Kapal Sewol
Artikel Terkait
-
Yoni Dores Laporkan Lesti Kejora, Heran karena Penyanyi Lain Izin Dulu dan Bayar
-
Semisal Royalti Dibayar, Ahmad Dhani Tetap Tak Izinkan Once Bawakan Lagu Dewa 19
-
Manggung di Soundfest, Sal Priadi Salfok ke Bocah Bertopi Bunga Matahari
-
Lagu Mangu Fourtwnty Viral Lagi, Berkah Tak Terduga dari Indonesian Idol
-
Elektronik hingga Romantis, Intip Preview Album ENHYPEN Bertajuk Desire: Unleash
Ulasan
-
Ayam Bakar sampai Bebek Goreng, Nikmatnya Menu Wong Solo Bikin Ketagihan
-
Taman Wisata Pasir Putih, Objek Wisata Keluarga dengan HTM Murah di Depok
-
Ulasan Novel The Fall Risk: Cinta yang Bermula dari Sebuah Insiden
-
Jelang Idul Adha, 3 Jenis Kambing Lokal Ini Cocok Dijadikan Hewan Kurban
-
Antara Ronggeng dan Revolusi: Potret Sosial dalam Novel Dukuh Paruk
Terkini
-
Simpel nan Stylish! Ini 4 Look Outfit Xinyu TripleS yang Harus Kamu Lirik
-
Dosen di Era Digital: Antara Pendidik dan Influencer
-
Curi Perhatian! Ini 4 Daily Style Jeon Somi yang Bikin OOTD Makin On Point
-
Setra Pangistren: Prosesi Pelepasan Kelas XII di SMA Negeri 1 Purwakarta
-
Nasib Thom Haye: Dipersimpangan Berkarir di Liga Indonesia atau Liga Eropa