“Best Part” merupakan salah satu lagu dari album debut Daniel Caesar berjudul "Freudian", yang dirilis pada 25 Agustus 2017. Lagu ini menampilkan kolaborasi antara Daniel Caesar dengan penyanyi berbakat H.E.R., dan sejak pertama kali dirilis, lagu ini langsung mencuri perhatian banyak pendengar karena kesederhanaannya yang justru menyimpan makna mendalam.
Dengan balutan musik yang minimalis, hanya diiringi petikan gitar akustik yang lembut, “Best Part” berhasil menciptakan suasana hangat dan intim. Suasana yang dihadirkan membuat lagu ini terasa seperti percakapan jujur dan penuh kasih antara dua orang yang saling mencintai dengan sepenuh hati.
Salah satu daya tarik dari lagu ini adalah kesederhanaan liriknya. Alih-alih menggunakan kata-kata yang rumit atau puitis berlebihan, Daniel Caesar dan H.E.R. memilih metafora yang akrab dan mudah dipahami, namun tetap bermakna.
Misalnya, dalam lirik disebutkan bahwa kehadiran pasangan mereka seperti secangkir kopi yang menghangatkan pagi hari, sinar matahari yang menerangi hari, atau Tylenol yang meredakan sakit kepala.
Perbandingan-perbandingan ini terasa begitu nyata dan membumi, sehingga siapa pun yang pernah merasakan cinta tulus dan penuh ketergantungan emosional pasti akan merasa terhubung.
Lagu ini seolah mengingatkan kita bahwa cinta sejati seringkali hadir dalam bentuk-bentuk sederhana, seperti dukungan sehari-hari, kenyamanan, dan kehadiran yang konsisten.
Dalam lagu ini, H.E.R. membuka bagian pertama dengan vokalnya yang lembut dan penuh perasaan, menyuarakan kerinduan dan kasih yang tenang. Setelah itu, Daniel Caesar masuk dengan suara baritonnya yang hangat dan mengalir, menciptakan perpaduan vokal yang terasa sangat alami.
Gaya call and response yang mereka gunakan membuat lagu ini terasa seperti dialog yang jujur antara dua kekasih yang sedang bercengkrama.
Bagian chorus menjadi puncak tertinggi dari lagu ini. Dengan melodi yang mengalun dan lirik yang menyentuh, bagian ini menyuarakan komitmen dan rasa syukur karena memiliki seseorang yang menjadi bagian terbaik dalam hidup mereka.
Diproduseri oleh Matthew Burnett dan Jordan Evans, aransemen musik lagu ini sangat sederhana namun elegan. Tidak ada efek suara berlebihan atau lapisan instrumen yang rumit.
Justru kesederhanaan inilah yang membuat pesan lagu tersampaikan dengan lebih jelas dan tulus. Ketukan halus, harmoni lembut, dan permainan gitar akustik yang konsisten berhasil menciptakan suasana yang menenangkan, hampir seperti bisikan yang penuh kasih.
Produksi seperti ini memberikan ruang bagi vokal dan lirik untuk bersinar. Setiap nada dan kata yang dinyanyikan terdengar begitu jujur dan menyentuh, seperti pengakuan cinta yang disampaikan dengan penuh ketulusan.
“Best Part” bukan hanya sebuah lagu cinta biasa. Lagu ini menjadi simbol dari hubungan yang saling mendukung, menguatkan, dan memberi makna dalam kehidupan. Lagu ini tidak bicara soal cinta yang rumit dan dramatis, melainkan tentang kebersamaan yang nyata, tentang seseorang yang menjadi tempat pulang, sumber ketenangan, dan pelipur lara.
Pesan utama lagu ini juga dipertegas melalui pengulangan baris chorus, “You're the best part.” Kalimat ini menjadi pengakuan bahwa kehadiran pasangan adalah bagian terindah dan paling bermakna dalam hidup mereka.
Menjelang akhir lagu, terdapat bagian outro yang menambah kedalaman emosional seperti, “If you love me, won’t you say something?” Kalimat ini diulang-ulang seperti permintaan yang tulus.
Di balik kata-kata itu, tersimpan kerentanan dan harapan akan kepastian. Lagu ini menyoroti pentingnya komunikasi dalam hubungan, betapa besar artinya mendengar langsung dari orang yang kita cintai bahwa perasaan itu benar-benar ada.
Kolaborasi Daniel Caesar dan H.E.R. dalam lagu ini berhasil menangkap keindahan cinta dalam bentuk paling sederhana, namun bermakna. Lagu ini bukan hanya cocok untuk momen romantis, tetapi juga bisa menjadi pengingat betapa berharganya seseorang yang membuat hidup kita menjadi lebih baik.
Jika kamu yang mencari lagu tentang cinta yang mendalam dan penuh perasaan, “Best Part” sangat layak untuk didengarkan, dan mungkin juga untuk dikenang selama hidup.
Baca Juga
-
Lagu Malang Suantai Sayang: Persembahan Sal Priadi untuk Kota Kelahirannya
-
Menulis di Tengah Kebisingan Dunia Digital, Masihkah Bermakna?
-
Kisah Manis Pahit Persahabatan dan Cinta Remaja dalam Novel Broken Hearts
-
Jejak Kreatif Futsal dalam Mengubah Wajah Gaya Hidup Generasi Muda
-
Futsal sebagai Medium Terapi Jiwa: Mengubah Emosi Menjadi Kekuatan Positif
Artikel Terkait
-
Lebih dari Sekadar Kebahagiaan, Ini Makna Lagu DK SEVENTEEN 'Happy Virus'
-
Kedalaman Emosi Cinta Pertama yang Bikin Kesemsem di Lagu TWS 'Go Back'
-
ENHYPEN Blak-blakan Bicara Rindu yang Membakar Kalbu dalam Bait Flashover
-
Menelusuri Makna Sindiran Halus Lewat Lagu Billie Eilish Bertajuk Bad Guy
-
Resmi Comeback, ATEEZ Ungkap Momen Seru di Balik Produksi GOLDEN HOUR Part 3
Ulasan
-
Ulasan Novel Mayday, Mayday: Berani untuk Berdiri Setelah Apa yang Terjadi
-
Review Film Red Sonja: Petualangan Savage yang Liar!
-
Review Film DollHouse: Ketika Boneka Jadi Simbol Trauma yang Kelam
-
Di Tengah Krisis Literasi, Kampung Ini Punya Perpustakaannya Sendiri
-
Ulasan Novel Mean Streak: Keberanian Memilih Jalan Hidup Sendiri
Terkini
-
Presiden FIFA Ucapkan Selamat Erick Thohir, Restui Rangkap Jabatan?
-
Pengganti Ipar Haji Isam, Ini Sosok Rohmat Marzuki yang Jadi Wamenhut
-
Resmi Jadi Kepala LKPP, Ini Rekam Jejak dan Prestasi Sarah Sadiqa
-
DPR Tolak Anggaran Tambahan, Nasib IKN Tahap II Dipertanyakan
-
Profil Ahmad Dofiri, Wakapolri yang Dilantik Jadi Penasihat Khusus Presiden