Kalau kamu sedang merasa capek secara emosional, mempertanyakan arah hidup, atau cuma pengin duduk tenang sambil membaca sesuatu yang bikin hati sedikit lebih ringan, Everything You’ll Ever Need: You Can Find Within Yourself dari Charlotte Freeman bisa menjadi bacaan yang cocok.
Ini bukan novel. Bukan pula buku self-help yang penuh teori.
Everything You’ll Ever Need adalah buku yang berisi kumpulan motivasi yang berbentuk seperti puisi.Isinya tidak ribet, malah terkesan sederhana, tapi justru di situ letak kekuatannya.
Buku ini berisi potongan-potongan pemikiran Charlotte Freeman, pendek, sederhana, tapi mengena. Tidak ada alur cerita panjang, tapi justru itulah kekuatannya.
Disini, Charlotte menulis tentang patah hati, kehilangan, mencintai diri sendiri, melepaskan masa lalu, dan menemukan kekuatan dari dalam.
Dari sini, kamu bisa belajar bahwa tidak perlu mencari validasi dari orang lain tentang apapun. Kamu perlu memiliki rasa cukup dengan apa yang kamu punya.
Dan yang paling penting adalah kamu sebenarnya bisa menemukan apa yang kamu cari di dalam dirimu sendiri.
Gaya penulisannya disini juga mengalir dan tidak terlihat dibuat-buat.
Charlotte tidak mencoba menjadi motivator. Dia menulis seperti teman dekat yang tahu kamu lagi tidak baik-baik saja dan hadir tanpa menghakimi.
Kalimat-kalimat dalam buku ini memang sederhana, kadang langsung ke intinya, tapi tetap saja terasa tulus dan menghangatkan hati.
Untuk sebagian orang, isinya mungkin terasa terlalu umum hingga memberi kesan “enteng”. Tapi disitulah yang membuat buku ini menjadi lebih kuat.
Buku ini seperti teman yang duduk di sebelahmu, kasih pelukan, lalu bilang, “Udah, nggak apa-apa. Kamu bisa.” Di dalamnya, kamu akan menemukan banyak kutipan inspiratif, refleksi pendek, dan kalimat-kalimat yang bisa bikin kamu berhenti sejenak dan mikir, “Iya ya, kenapa aku lupa soal ini?”
Setelah membacanya, kalian akan suka sekali dengan buku ini, karena entah kenapa, setelah baca beberapa bagiannya kalian bisa lebih jujur sama diri sendiri. Jadi lebih sadar bahwa hidup tidak melulu tentang mikirin apa yang akan terjadi nanti.
Charlotte seperti mengingatkan bahwa kita terlalu sibuk memikirkan masa depan, hingga lupa untuk menikmati hidup yang sekarang.
Kalau kamu lagi dalam proses penyembuhan dari luka hati, rasa kecewa, atau masih mencari jati diri, buku ini bisa jadi teman yang pas untuk menemani perjalananmu.
Atau mungkin kamu cuma pengin merasa dimengerti tanpa harus menjelaskan semuanya. Nah, buku ini pas banget buat itu.
Walaupun begitu, buat sebagian orang, mungkin isi pesannya terasa terlalu manis atau terlalu umum. Tapi tetap, kadang hal-hal sederhana seperti inilah yang justru kita butuhkan.
Rasanya cukup untuk menenangkan diri dari berisiknya dunia dan perasaan yang sedang campur aduk.
Buku ini terasa seperti tempat bernaung, tempat di mana kita diizinkan untuk merasa sepenuhnya, bahkan menangis kalau memang perlu. Di sela-selanya, kita pelan-pelan disadarkan bahwa ternyata kita jauh lebih tangguh daripada yang selama ini kita pikirkan.
Kadang, yang kita butuhkan bukan jawaban, tapi teman yang duduk diam di samping kita dan bilang, “Aku tahu rasanya. Kamu nggak sendiri.” Dan buku ini bisa menjadi teman seperti itu.
Untuk kalian yang sedang melewati fase patah hati dan merasa kurang cukup dengan apa yang kalian punya, buku ini wajib dijadikan bacaan santai untukmu. Karena setiap kalimatnya bisa membuatmu merasa tenang.
Baca Juga
-
7 Our Family: Luka Keluarga dari Sudut Anak Paling Terlupakan
-
Belajar Self-Love dari Buku Korea 'Aku Nggak Baper, Kamu Yang Lebay'
-
Novel Stranger, Kisah Emosional Anak dan Ayah dari Dunia Kriminal
-
Potret Kekerasan Ibu-Anak dalam Novel 'Bunda, Aku Nggak Suka Dipukul'
-
Novel The Prodigy: Menemukan Diri di Tengah Sistem Sekolah yang Rumit
Artikel Terkait
Ulasan
-
Review Film Wicked: For Good, Penutup Epik yang Bikin Hati Meleleh
-
Review Film Lupa Daratan: Cerminan Gelap Dunia Artis di Indonesia
-
Ulasan Buku 'The Wager', Misteri Lautan Perang Dunia Pertama
-
Review Film Mengejar Restu: Perjuangan Cinta di Tengah Tradisi Keluarga
-
Kami (Bukan) Sarjana Kertas: Satir Pendidikan dan Perjuangan Anak Muda
Terkini
-
Jang Nara Debut Jadi Villain di Taxi Driver 3, Angkat Sisi Gelap K-Pop
-
Sinopsis Sengkolo: Petaka Satu Suro, Teror Malam Keramat di Desa Pesisir
-
CERPEN: Kabur dari Pasukan Berkuda
-
Komunitas Aksaraya Semesta Bangkitkan Cinta Buku Fisik di Kalangan Gen Z
-
Meninjau Ulang Peran Negara dalam Polemik Arus Donasi Bencana