Lagu 'Golden' yang dinyanyikan oleh grup fiksi HUNTR/X (dibaca HUNTRIX) dalam film animasi 'K-Pop Demon Hunters' (2025) merupakan salah satu momen emosional paling kuat dalam keseluruhan cerita. Gaya produksi lagunya menggabungkan unsur pop modern dengan sentuhan fantasi, selaras dengan tema magis dari film tersebut.
'Golden' menceritakan perjalanan Rumi, Mira, dan Zoey dari rasa terasing dan tersembunyi, menuju penerimaan diri yang utuh dan kekuatan yang lahir dari persatuan.
Para anggota HUNTR/X awalnya merasa tersesat, disalahpahami, dan terpaksa menyembunyikan jati diri mereka. Namun seiring lagu berlangsung, mereka menyadari kekuatan sejati yang dimiliki ketika bersatu dan berani menjadi diri sendiri.
Lirik pembuka menggambarkan keadaan terlemah dari mereka, seperti: "I was a ghost, I was alone / Given the throne, I didn't know how to believe / I was the queen that I'm meant to be."
Baris-baris ini menunjukkan perasaan kosong dan keraguan, walaupun karakter tersebut ditakdirkan untuk menjadi seseorang yang hebat. Identitas yang sempat tersembunyi kini mulai muncul ke permukaan, seiring keberanian untuk menolak persepsi orang lain dan berdiri teguh atas siapa mereka sebenarnya.
Bagian pre-chorus mempertegas momen pencerahan dan penerimaan diri: "I'm done hidin', now I'm shinin' / Like I'm born to be / We dreamin' hard, we came so far / Now I believe."
Di sinilah titik balik dari perjalanan karakter terlihat jelas. Tak ada lagi keraguan atau ketakutan—hanya keberanian untuk bersinar dan berjalan di jalur yang memang telah ditakdirkan untuk mereka.
Refrain-nya, dengan semangat penuh harapan dan kebersamaan, mengajak semua untuk naik bersama: "We're goin' up, up, up / It's our moment / You know together we're glowing / Gonna be, gonna be golden."
Bagian ini menyoroti kekuatan dari kebersamaan dan dukungan satu sama lain. Tak hanya dalam konteks cerita, tapi juga sebagai pesan yang relevan untuk para pendengar: bahwa pertumbuhan diri dan keberhasilan sering kali lahir dari kolaborasi.
Lirik verse kedua adalah bentuk pernyataan kebebasan: "Waited so long to break these walls down / To wake up and feel like me / Put these patterns all in the past now / And finally live like the girl they all see."
Lagu ini menjadi pernyataan bahwa tidak ada lagi tempat untuk kepura-puraan atau penyangkalan diri. Masa lalu telah berlalu, dan kini waktunya untuk hidup secara autentik—sesuai dengan jati diri yang sesungguhnya.
Dengan irama yang bersemangat dan lirik yang penuh makna, 'Golden' menjadi lebih dari sekadar lagu K-pop. Ia menjadi anthem bagi siapa saja yang tengah dalam perjalanan menemukan kekuatan dari dalam dirinya.
Frasa "gonna be golden" yang diulang-ulang sepanjang lagu menjadi simbol kekuatan, masa depan cerah, dan pencapaian tertinggi. Di dalam konteks film, ini juga merujuk pada konsep Golden Hoonmoon, suatu transformasi spiritual yang hanya dapat dicapai ketika karakter telah melalui perjalanan batin penuh dan menerima dirinya seutuhnya.
Lagu ini mengingatkan kita bahwa setiap orang memiliki potensi untuk bersinar, dan ketika kita menerima diri sendiri seutuhnya, kita pun akan menjadi "golden"—bersinar tanpa batas.
Pada akhirnya, 'Golden' adalah ajakan untuk berani. Untuk menghadapi masa lalu, menerima diri apa adanya, dan melangkah ke depan dengan percaya diri. Sebagaimana HUNTR/X menyanyikannya bersama, lagu ini adalah simbol bahwa kita semua—jika bersatu dan jujur terhadap diri sendiri—"gonna be golden."
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Ungkap Masa Lalu Twilight, Spy x Family Season 3 Siap Tayang 4 Oktober 2025
-
'INSIDE OUT' oleh DAY6: Keberanian Ungkapkan Cinta yang Lama Terpendam
-
Dibintangi Meguro Ren, Sakamoto Days Akan Hadir dalam Format Live Action
-
Stray Kids Suarakan Kecemasan dan Overthinking dalam Lagu 'In My Head'
-
Elizabeth Olsen Kembali Jadi Wanda Maximoff Versi Seram di Proyek Baru MCU
Artikel Terkait
-
Sinopsis The Shadow's Edge: Aksi Heroik Jun SEVENTEEN Bobol Cyber Kriminal
-
Resmi Tayang, My Daughter is a Zombie Salip Mission Impossible 8 di Korea
-
Dari Tujuh Versi Film Blade Runner yang Dirilis, Ini Favorit Harrison Ford
-
Review Film Geugye Doel Nom, Perjuangan Ibu-Anak dari Keluarga Sederhana
-
Viral di Media Sosial, Fakta Justin Bieber 'Daisies': Cinta dan Kerinduan
Ulasan
-
Ulasan Buku Kepada yang Patah: Pulih terhadap Luka yang Ditinggalkan
-
Like A Rolling Stone (2024): Sebuah Refleksi untuk Kaum Perempuan
-
Apakah Sahabat Bisa Jadi Cinta? Jawaban Umi Astuti dalam To Be Loved Up
-
Novel Yujin, Yujin Resmi Diterjemahkan ke Bahasa Indonesia: Kenapa Harus Baca?
-
'INSIDE OUT' oleh DAY6: Keberanian Ungkapkan Cinta yang Lama Terpendam
Terkini
-
Esensi Permainan Futsal: Adrenalin, Tawa, dan Solidaritas
-
Playon Jogja: Pace Bebas, Vibes Asik, Semua Bisa Ikut!
-
Dicecar Rizky Billar soal Momongan, Ini Respons Harris Vriza dan Haviza Devi
-
Meluncur Bersama Ilmu: Taman Pintar Gelar Kontes Roket Air Ke -13
-
Pelajaran dari Bangka Belitung: Saat Tambang Tidak Membawa Sejahtera